Lebih
Aman: Membuat
backup Mengutak-atik partisi dapat berisiko kehilangan data. Oleh karena itu,
backup partisi sistem agar dapat me-restore ke kondisi awal saat keadaan
darurat. Langkah apa yang perlu ditempuh, tergantung pada ukuran partisi
Windows.
HINGGA 5 GB: Untuk partisi kecil, Microsoft menyediakan webspace sebesar 5 GB dengan proteksi password di http://skydrive.live.com. Untuk menggunakan layanan ini dibutuhkan sebuah Windows-Live-ID yang dapat diperoleh melalui "Sign in | Sign up". Apabila login berhasil, Anda dapat mulai meng-upload. Namun, ada pembatasan, ukuran file tidak boleh lebih dari lebih dari 50 MB.
Memisahkan
sampah Pindahkan file swap ke partisi khusus dan tentukan ukuran sebesar
1.024 MB. Ukuran ini sudah memadai untuk PC Anda di kantor atau rumah.
Solusi: Install Paragon Drive Backup 9.0 Express dan buat bootable recovery media (CD, DVD, atau flash memory) melalui "Build Recovery Media". Setelah itu, boot PC dengan recovery media tersebut untuk memulai proses backup partisi. Melalui window "Paragon Backup Wizard", pilih partisi yang akan di-backup dan aktifkan opsi "Change backup settings". Setelah "Next", klik tab "Advanced" dan ketik 50 MB dalam bagian "Maximum split size" lalu start backup partisi Windows. Hasil backup yang dibagi (di-split) dalam berberapa file 50 MB tersebut selanjutnya dapat disimpan di LiveDrive. Kecepatan upload tergantung pada koneksi Internet.
Solusi: Install Paragon Drive Backup 9.0 Express dan buat bootable recovery media (CD, DVD, atau flash memory) melalui "Build Recovery Media". Setelah itu, boot PC dengan recovery media tersebut untuk memulai proses backup partisi. Melalui window "Paragon Backup Wizard", pilih partisi yang akan di-backup dan aktifkan opsi "Change backup settings". Setelah "Next", klik tab "Advanced" dan ketik 50 MB dalam bagian "Maximum split size" lalu start backup partisi Windows. Hasil backup yang dibagi (di-split) dalam berberapa file 50 MB tersebut selanjutnya dapat disimpan di LiveDrive. Kecepatan upload tergantung pada koneksi Internet.
HINGGA 100 GB: Untuk backup partisi ukuran sedang, gunakan hard disk eksternal atau drive jaringan. Untuk backup seperti ini, pembagian (split) hasil backup tidak perlu dilakukan.
RAKSASA UKURAN TERABYTE: Satu hal yang pasti, untuk mem-backup partisi berukuran besar dibutuhkan hard disk lain yang minimal sama besar. Proses backup dilakukan dengan cara yang sama seperti mem-backup hard disk ukuran sedang.
Terbagi: Partisi untuk file-file
pribadi dan temporer dipisahkan dari partisi Windows. Terapkan proporsi yang
sama jika ukuran hard disk Anda berbeda.
Lebih bertenaga: Mengonfigurasi partisi
Windows XP atau Vista yang berada dalam kondisi "ramping" akan start dan bekerja lebih cepat daripada yang berkondisi "gemuk". Dengan demikian, langkah berikutnya adalah membuat tiga partisi, yakni partisi Windows, data, dan temporer/sampah. Bagaimana membaginya tergantung kondisi partisi yang ada pada hard disk Anda.
MENGONFIGURASI HARD DISK: Untuk mengutak-atik hard disk agar terbagi dalam tiga partisi, jalankan EASEUS Partition Manager Home Edition. Kini tampak komposisi hard disk Anda. Kebanyakan pengguna mungkin memiliki partisi primary "C:\" yang berisi Windows. Apabila Anda mengoperasikan sistem Windows kedua atau Linux, biasanya sistem tersebut berada di partisi primary lainnya. Sebagai langkah awal, konfigurasikan hard disk seperti berikut ini. Windows XP dan aplikasi mendapat jatah ruang 50 GB, sampah atau file temporer 10 GB. Sisanya disediakan untuk dokumen, video, musik, dan data lainnya.
Pada sistem dual boot, Anda perlu mengonfigurasi sebuah partisi lain untuk Windows kedua, misalnya 80 GB untuk Vista dan aplikasinya. Kasus yang agak khusus berlaku untuk sistem operasi Linux. Sistem operasi ini menyimpan file swap dalam sebuah partisi primary tersendiri, sehingga membutuhkan area/tempat lebih banyak. Sebagai rekomendasi distro Linux, Anda dapat mencoba meng-install openSUSE Gnome 11 (CHIP-DVD 11/2008) yang menyertakan window manager 3D Compiz Fusion yang memukau. Lebih banyak mengenai openSUSE bisa Anda baca pada edisi CHIP bulan lalu (CHIP 10/2008).
INFO
Crash dan Gagal Start? Bukan Masalah!
Apabila
terjadi kesalahan saat memodifikasi partisi, Recovery Disc dan PC Inspector
File Recovery siap membantu Anda. Berikut ini panduan untuk menggunakannya.
Memodifikasi susunan partisi yang telah berisi data memang berisiko. Suatu perusahaan dapat kehilangan data penting hanya gara-gara kesalahan partisi. Oleh karena itu, persiapkan secara matang sebelum Anda mempartisi hard disk.
Memodifikasi susunan partisi yang telah berisi data memang berisiko. Suatu perusahaan dapat kehilangan data penting hanya gara-gara kesalahan partisi. Oleh karena itu, persiapkan secara matang sebelum Anda mempartisi hard disk.
MEMBUAT RECOVERY DISC
Beberapa
freeware, misalnya PC Inspector File Recovery, yang pernah diulas pada tes
perbandingan program restorasi data (CHIP 10/2008) bisa Anda gunakan. Cara
termudah adalah memakai paket bootable Recovery Disc khusus untuk menyelamatkan
data meskipun PC tidak dapat di-boot sama sekali. Beberapa paket rekomendasi
CHIP antara lain Active@ Boot Disk (www.lsoft.net) atau Recovery CD dari
Paragon Partition Manager. Jika Anda keberatan merogoh ongkos dan lebih
meminati program gratisan, CHIP rekomendasikan paket UBCD4Win
(www.ubcd4win.com). yang berbasiskan Windows “pre-install” Environment
dari Bart PE ini menyediakan GUI yang lebih mudah Anda gunakan.
CARA MENYELAMATKAN DATA ANDA
Bakar paket recovery ke CD/DVD atau
copy image-nya ke USB flash drive (UFD) dan arahkan urutan boot PC ke media
tersebut. Selanjutnya, ikuti panduan wizard untuk merestorasi data yang ada
dalam partis
0 komentar:
Posting Komentar