Kiriman dari seorang sahabat, diambil dari milis kisah hikmah :
Kisah ini membuat bulu kuduk saya merinding. Perempuan tua dari kampung itu
bukan saja mengungkapkan cinta Rasul dalam bentuknya yang tulus. Ia juga
menunjukkan kerendahan hati, kehinaan diri, dan keterbatasan amal dihadapan
Allah swt. Lebih dari itu, ia juga memiliki kesadaran spiritual yang luhur: Ia
t...idak dapat
mengandalkan amalnya. Ia sangat bergantung pada rahmat Allah. Dan siapa lagi
yang menjadi rahmat semua alam selain Rasulullah saw?
Insya Allah, Bermanfaat dan dapat dipetik
Hikmahnya.
"Nenek Pemungut Daun"
Dahulu di sebuah kota di Madura, ada seorang nenek
tua penjual bunga cempaka. Ia menjual bunganya di pasar, setelah berjalan kaki
cukup jauh. Usai jualan, ia pergi ke masjid Agung di kota itu. Ia berwudhu,
masuk masjid, dan melakukan salat Zhuhur. Setelah membaca wirid sekedarnya, ia
keluar masjid dan membungkuk-bungkuk di halaman masjid. Ia mengumpulkan
dedaunan yang berceceran di halaman masjid. Selembar demi selembar dikaisnya.
Tidak satu lembar pun ia lewatkan.
Tentu saja agak lama ia membersihkan halaman masjid
dengan cara itu. Padahal matahari Madura di siang hari sungguh menyengat.
Keringatnya membasahi seluruh tubuhnya.
Banyak pengunjung masjid jatuh iba kepadanya. Pada
suatu hari Takmir masjid memutuskan untuk membersihkan dedaunan itu sebelum
perempuan tua itu datang. Pada hari itu, ia datang dan langsung masuk masjid.
Usai salat, ketika ia ingin melakukan pekerjaan rutinnya, ia terkejut. Tidak
ada satu pun daun terserak di situ. Ia kembali lagi ke masjid dan menangis
dengan keras. Ia mempertanyakan mengapa daun-daun itu sudah disapukan sebelum
kedatangannya. Orang-orang menjelaskan bahwa mereka kasihan kepadanya. "Jika
kalian kasihan kepadaku," kata nenek itu, "Berikan kesempatan
kepadaku untuk membersihkannya."
Singkat cerita, nenek itu dibiarkan mengumpulkan
dedaunan itu seperti biasa. Seorang kiai terhormat diminta untuk menanyakan
kepada perempuan itu mengapa ia begitu bersemangat membersihkan dedaunan itu.
Perempuan tua itu mau menjelaskan sebabnya dengan dua syarat: pertama, hanya
Kiai yang mendengarkan rahasianya; kedua, rahasia itu tidak boleh disebarkan
ketika ia masih hidup.
Sekarang ia sudah meninggal dunia, dan Anda dapat
mendengarkan rahasia itu.
"Saya ini perempuan bodoh, pak Kiai,"
tuturnya. "Saya tahu amal-amal saya yang kecil itu mungkin juga tidak
benar saya jalankan. Saya tidak mungkin selamat pada hari akhirat tanpa syafaat
Kanjeng Nabi Muhammad. Setiap kali saya mengambil selembar daun, saya ucapkan
satu salawat kepada Rasulullah. Kelak jika saya mati, saya ingin Kanjeng Nabi
menjemput saya. Biarlah semua daun itu bersaksi bahwa saya membacakan salawat
kepadanya."
===Ketika Tirai Tertutup===
Ketika mendengar sebuah berita "miring" tentang saudara kita, apa
reaksi kita pertama kali ? Kebanyakan dari kita dengan sadarnya akan menelan
berita itu, bahkan ada juga yang dengan semangat meneruskannya kemana-mana.
Kita ceritakan aib saudara kita, sambil berbisik, "sst! ini rahasia
lho!". Yang dibisiki akan meneruskan berita tersebut ke yang lainnya, juga
sambil b...erpesan,
"ini rahasia lho!"
Kahlil Gibran dengan baik melukiskan hal ini dalam
kalimatnya, "jika kau sampaikan rahasiamu pada angin, jangan salahkan
angin bila ia kabarkan pada pepohonan."
Inilah yang sering terjadi. Saya memiliki seorang
rekan muslimah yang terpuji akhlaknya. Ketika dia menikah saya menghadiri
acaranya. Beberapa minggu kemudian, seorang sahabat mengatakan, "saya
dengar dari si A tentang "malam pertamanya" si B." Saya kaget
dan saya tanya, "darimana si A tahu?" Dengan enteng rekan saya
menjawab, "ya dari si B sendiri! Bukankah mereka kawan akrab…"
Masya Allah! rupanya bukan saja "rahasia"
orang lain yang kita umbar kemana-mana, bahkan "rahasia kamar" pun
kita ceritakan pada sahabat kita, yang sayangnya juga punya sahabat, dan
sahabat itu juga punya sahabat.
Saya ngeri mendengar hadis Nabi : "Barang
siapa yang membongkar-bongkar aib saudaranya, Allah akan membongkar aibnya. Barangsiapa
yang dibongkar aibnya oleh Allah, Allah akan mempermalukannya, bahkan di tengah
keluarganya."
Fakhr al-Razi dalam tafsirnya menceritakan sebuah
riwayat bahwa para malaikat melihat di lauh al-mahfudz akan kitab catatan
manusia. Mereka membaca amal saleh manusia. Ketika sampai pada bagian yang
berkenaan dengan kejelekan manusia, tiba-tiba sebuah tirai jatuh menutupnya.
Malaikat berkata, "Maha Suci Dia yang menampakkan yang indah dan
menyembunyikan yang buruk."
Jangan bongkar aib saudara kita, supaya Allah tidak
membongkar aib kita. "Ya Allah tutupilah aib dan segala kekurangan kami di
mata penduduk bumi dan langit dengan rahmat dan kasih sayang-Mu, Wahai Tuhan
Yang Maha Pemurah"
Insya Allah, Bermanfaat dan dapat dipetik
Hikmahnya.
===Keceriaan Pak Dhe===
Pak Dhe menarik nafas panjang membaca surat yang dipegangnya. Sebuah surat
undangan untuk berdiskusi dengan manajemen pabrik, topiknya efisiensi pabrik.
Mulai minggu lalu, pak Dhe sudah resmi tidak masuk kerja di pabrik. Yang
diingat pak Dhe, di hari terakhir kerja, saat dipanggil oleh kepala pabrik,
hanya kalimat yang diterjemahkan sebagai “mulai besok bapak tidak usah ...masuk kerja lagi”,
selain itu tidak ada lagi kalimat yang masuk dalam telinganya.
Cobaan yang begitu hebat di minggu-minggu ini
membuat konsentrasi pak Dhe sangat rapuh. Rasanya imannya seperti biduk di laut
lepas yang terkena hantaman badai besar. Terhempas kesana kemari, timbul
tenggelam dimainkan ombak.
Kemarin Kang Udin memang memberi tahu tentang
undangan itu, tetapi pak Dhe merasa sudah bukan pekerja pabrik lagi, jadi
kenapa harus hadir [?].
Memang disebutkan di surat itu, bahwa pak Dhe
diundang dalam kapasitasnya sebagai anggota Serikat Pekerja seksi dakwah, tapi
apa masih perlu dia datang ke acara diskusi itu [?]
Siangnya, akhirnya pak Dhe memutuskan untuk datang
ke pabrik. Minimal dia harus memberi klarifikasi tentang statusnya sekarang dan
relevansinya dengan undangan itu.
Seminggu tidak masuk pabrik dan sekaranag, ketika
kakiny amenginjak pabrik, wajah-wajah akrab yang biasa dilihatnya kembali
muncul di hadapannya. Senyum renyah mereka menyambut kedatangan pak Dhe.
Rasanya pak Dhe ingin mengalirkan air mata, tapi panas di matanya masih dapat
ditahannya agar tidak menjadi air mata. Di dalam toilet pabrik, barulah air
mata itu mengucur deras, sehingga pak Dhe harus berpura-pura wudhu untuk
menghapus sisa-sisa air matanya.
Di siaran TiPi disamping kantin pabrik, pak Dhe
berhenti sejenak. Berita yang ada adalah maraknya pengangguran di Amerika,
sehingga ada seorang laki-laki berumur sekitar 45 tahun harus keluar dari
pekerjaan dan sudah berpuluh-puluh kali dia melamar pekerjaan di tempat lain
dengan hasil “nihil”.
Istri sang pegawai itu, yang tadinya hanya menjadi
ibu Rumah Tangga yang baik, akhirnya ikut mencari kerja, tapi hasilnya sama
saja. Fenomena itu tidak hanya terjadi pada sebuah keluarga di Amerika, tetapi
terjadi di beberapa keluarga di Amerika, bahkan kondisi yang lebih parah
terjadi di beberapa keluarga lainnya.
Ketika asyik noton siaran itu, pundak pak Dhe
ditepuk seseorang yang baru masuk.
“Assalamu’alaikum pak Dhe”, sapanya ramah
“Wa’alaikum salam, Pak Rochmat”, terkembang senyum
pak Dhe menerima pelukan Ketua Serikat Pekerja Pabrik, pak Rochmat.
Keduanyapun akhirnya asyik berbincang tentang
segala hal, sehingga akhirnya sampai ke acara diskusi yang akan dilaksanakan
sehabis sholat Dhuhur nanti.
“Kenapa sih aku masih diundang diskusi pak?”
“Lha kan pak Dhe yang mengusulkan diskusi ini bulan
lalu dan manajemen akhirnya menyetujui setelah kujelaskan dengan data yang ada”
“Iya memang, tapi aku kan bukan pekerja pabrik
lagi”
“Halah…. isu darimana itu?”, kaget pak Rochmat
menjawab.
“Pak Abu, kepala Pabrik”
“Astaghfirullah. Sebegitu kejamnya dia sama pak Dhe
ya? Alhamdulillah, pak Dhe masih mau datang kesini, jadi bisa kujelaskan duduk
perkaranya”
Pak Dhe tidak bisa berkata-kata lagi ketika dia
tahu bahwa sebenarnya dia hanya diminta untuk cuti selama sebulan, karena sudah
bertahun-tahun pak Dhe tidak pernah mengambil cuti. Pak Dhe terlalu bertanggung
jawab dengan pekerjaannya, sehingga cutipun tidak pernah diambilnya.
Yang selalu diambilnya hanyalah libur di tanggal
merah saja, itupun kadang masih disempatkan pak Dhe untuk melihat-lihat pabrik.
Temuan pak Dhe tentang tidak efisiennya proses
pekerjaan di pabrik rupanya telah membuat berang Kepala Pabrik, sehingga
keputusan manajemen berdasar usulan Serikat Pekerja diplintirnya menjadi
pemutusan hubungan kerja.
“Pak Abu sudah dipindah ke pabrik kita yang lain
dan pak Dhe masih pekerja di pabrik ini. Gitu ceritanya”
Subhanallah, begitulah Allah mengatur roda
kehidupan ini. Pak Abu yang telah terpesona oleh kehidupan dunia rupanya telah
menjadi gelap mata dan mau melakukan apa saja untuk mencari kesenangan di
dunia. Pak Abu telah lupa akan semua petunjuk yang ada di Kitab Allah.
“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu
hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah
antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti
hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu
menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di
akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya.
Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu”.
Hari ini pak Dhe kembali mendapat pelajaran, betapa
rapuhnya insan manusia itu dan betapa berkuasanya sang Maha Pencipta.
Alkisah, di suatu hari keledai milik seorang petani jatuh ke dalam sumur. Hewan
itu menangis dengan memilukan selama berjam-jam, sementara si petani sibuk
memikirkan langkah apa yang harus dilakukannya.
Akhirnya, si petani mengambil keputusan dramatis. Dengan alasan si keledai itu
sudah tua dan sumur juga perlu di timbun ( di tutup karena berbahaya ), jadi
tak ada gu...nanya menolong si keledai. Malah dia mengajak para tetangganya
untuk datang membantunya. Mereka membawa sekop dan mulai menyekop tanah ke
dalam sumur.
Pada mulanya, si keledai menyadari apa yang sedang terjadi dan dia menangis
penuh kesedihan. Tapi kemudian semua orang takjub karena si keledai menjadi
diam justru setelah orang-orang bermaksud menguburnya hidup-hidup.
Setelah beberapa sekop tanah lagi dituangkan ke dalam sumur, si petani dan
tetangganya melihat ke dalam sumur. Mereka tercengang dengan apa yang
dilihatnya...
Walaupun punggungnya terus tertimpa oleh bersekop-sekop tanah dan kotoran, si
keledai melakukan sesuatu yang menakjubkan. Dia mengguncang-guncangkan badannya
agar tanah yang menimpa punggungnya turun ke bawah, lalu menaiki tanah itu.
Sementara para tetangga si petani terus menuangkan tanah ke atas punggung hewan
itu dan si keledai terus mengguncang-guncangkan badannya lalu melangkah naik.
Setapak demi setapak. Segera saja, semua orang terpesona ketika si keledai
meloncat ke tepi sumur dan melarikan diri… !!!
***
“ Begitu juga hidup ini, setiap masalah-masalah merupakan satu pijakan untuk
terus melangkah….kita dapat keluar dari masalah yang sangat berat dengan terus
berjuang dan pantang menyerah...”
Entah ini adalah waktu kita yang terbaik atau waktu kita yang terburuk...
tapi inilah satu-satunya waktu yang kita miliki saat ini…
manfaatkanlah dengan sebaik-baiknya...
وَالَّذِينَجَاهَدُوافِينَالَنَهْدِيَنَّهُمْسُبُلَنَاوَإِنَّاللهَلَمَعَالْمُحْسِنِينَ. الأنكبوت 69
" Adapun orang-orang yang berjihad (mempersungguh) di dalam urusanKu maka
akan Aku ( Allah ) tunjukkan jalanKu pada mereka, sesungguhnya Allah niscaya
beserta orang-orang yang berbuat baik".
( QS. Al-Ankabut : 69 )
Ayoo semangaattt ... !!!
Mungkin kisah lama tapi dapat memotivasi kita.
(Dikirim Tika Atiqah Anwar)
Apakah kita semua mengetahui arti dan maksud dari "Habis Gelap Terbitlah
Terang?"
Kalimat tersebut berasal dari kumpulan surat RA Kartini : “Door Duisternis Tot
Licht”, yang terlanjur diartikan sebagai “Habis Gelap Terbitlah Terang”.
Prof. Haryati Soebadio (cucu tiri Ibu Kartini) – mengartikan kalimat “Door
Duisternis Tot Licht” Sebagai “Dari Gelap Menuju
Cahaya” yang bahasa Arabnya adalah “Minazh-Zhulumaati ilan-Nuur”. Kata dalam
bahasa Arab tersebut, tidak lain, merupakan inti dari dakwah Islam yang
artinya: membawa manusia dari kegelapan (jahiliyyah atau kebodohan hidayah) ke
tempat yang terang benderang (petunjuk atau kebenaran). Di dalam Al-Quran,
surat Al-Baqarah : 257, Allah SWT menegaskan: Allah pemimpin orang-orang yang
beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya. Dan orang-orang
kafir pemimpinnya adalah syaitan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya ke
kegelapan. Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal didalamnya.
-=l00l=-
SEJARAH Pada masa kecilnya, Kartini mempunyai
pengalaman yang tidak menyenangkan ketika belajar mengaji (membaca Al-Quran).
Ibu guru mengajinya memarahi beliau ketika Kartini menanyakan makna dari kata
kata Al-Quran yang diajarkan kepadanya untuk membacanya. Sejak saat itu
timbullah penolakan pada diri Kartini. “Mengenai agamaku Islam, Stella, aku
harus menceritakan apa? Agama Islam melarang umatnya mendiskusikannya dengan
umat agama lain. Lagi pula sebenarnya agamaku karena nenek moyangku Islam.
Bagaimana aku dapat mencintai agamaku, kalau aku tidak mengerti, tidak boleh
memahaminya? Al-Quran terlalu suci, tidak boleh diterjemahkan kedalam bahasa
apa pun. Di sini tidak ada orang yang mengerti bahasa Arab. Di sini orang
diajar membaca Al-Quran tetapi tidak mengerti apa yang dibacanya.
Kupikir,pekerjaan orang gilakah, orang diajar membaca tapi tidak diajar makna
yang dibacanya itu. Sama saja halnya seperti engkau mengajarkan aku buku bahasa
Inggris, aku harus hafal kata demi kata, tetapi tidak satu patah kata pun yang
kau jelaskan kepadaku apa artinya. Tidak jadi orang sholeh pun tidak apa
apa,asalkan jadi orang yang baik hati, bukankah begitu Stella?” [Surat Kartini
kepada Stella, 6 November 1899]
“Dan waktu itu aku tidak mau lagi melakukan hal-hal
yang tidak tahu apa perlunya dan apa manfaatnya. Aku tidak mau lagi membaca
Al-Quran, belajar menghafal perumpamaan-perumpamaan dengan bahasa asing yang
tidak aku mengerti artinya, dan jangan-jangan guru-guruku pun tidak mengerti
artinya. Katakanlah kepadaku apa artinya, nanti aku akan mempelajari apa saja.
Aku berdosa, kitab yang mulia itu terlalu suci sehingga kami tidak boleh
mengerti apa artinya.[Surat Kartini kepada E.E. Abendanon, 15 Agustus 1902].
-=l00l=-
Sampai suatu ketika Kartini berkunjung ke rumah
pamannya, seorang Bupati di Demak (Pangeran Ario Hadiningrat). Di Demak waktu
itu sedang berlangsung pengajian bulanan khusus untuk anggota keluarga. Kartini
ikut mendengarkan pengajian tersebut bersama para raden ayu yang lain, dari
balik tabir. Kartini tertarik pada materi pengajian yang disampaikan Kyai Haji
Mohammad Sholeh bin Umar, seorang ulama besar dari Darat, Semarang, yaitu
tentang tafsir Al-Fatihah. Kyai Sholeh Darat ini – demikian ia dikenal – sering
memberikan pengajian di berbagai kabupaten di sepanjang pesisir utara.
Setelah selesai acara pengajian Kartini mendesak
pamannya agar bersedia menemani dia untuk menemui Kyai Sholeh Darat. Inilah
dialog antara Kartini dan Kyai Sholeh Darat, yang ditulis oleh Nyonya Fadhila
Sholeh, cucu Kyai Sholeh Darat :
“Kyai, perkenankanlah saya menanyakan, bagaimana
hukumnya apabila seorang yang berilmu, namun menyembunyikan ilmunya?” Tertegun
Kyai Sholeh Darat mendengar pertanyaan Kartini yang diajukan secara diplomatis
itu.
“Mengapa Raden Ajeng bertanya demikian?” Kyai
Sholeh Darat balik bertanya, sambil berpikir kalau saja apa yang dimaksud oleh
pertanyaan Kartini pernah terlintas dalam pikirannya.
“Kyai, selama hidupku baru kali inilah aku sempat
mengerti makna dan arti surat pertama, dan induk Al-Quran yang isinya begitu
indah menggetarkan sanubariku. Maka bukan buatan rasa syukur hati aku kepada
Allah, namun aku heran tak habis habisnya, mengapa selama ini para ulama kita
melarang keras penerjemahan dan penafsiran Al-Quran dalam bahasa Jawa. Bukankah
Al-Quran itu justru kitab pimpinan hidup bahagia dan sejahtera bagi manusia?”
Setelah pertemuannya dengan Kartini, Kyai Sholeh
Darat tergugah untuk menterjemahkan Al-Quran ke dalam bahasa Jawa. Pada hari
pernikahan Kartini, Kyai Sholeh Darat menghadiahkan kepadanya terjemahan
Al-Quran (Faizhur Rohman Fit Tafsiril Quran), jilid pertama yang terdiri dari
13 juz, mulai dari surat Al-Fatihah sampai dengan surat Ibrahim.
Mulailah Kartini mempelajari Islam dalam arti yang
sesungguhnya.Tapi sayang tidak lama setelah itu Kyai Sholeh Darat meninggal
dunia,sehingga Al-Quran tersebut belum selesai diterjemahkan seluruhnya ke
dalam bahasa Jawa. Kalau saja Kartini sempat mempelajari keseluruhan ajaran
Islam (Al-Quran) maka tidak mustahil ia akan menerapkan semaksimal mungkin
semua hal yang dituntut Islam terhadap muslimahnya. Terbukti Kartini sangat
berani untuk berbeda dengan tradisi adatnya yang sudah terlanjur mapan. Kartini
juga memiliki modal kehanifan yang tinggi terhadap ajaran Islam. Bukankah pada
mulanya beliau paling keras menentang poligami, tapi kemudian setelah mengenal
Islam, beliau dapat menerimanya.
Saat mempelajari Al-Islam lewat Al-Quran terjemahan
berbahasa Jawa itu, Kartini menemukan dalam surat Al-Baqarah ayat 257 bahwa
Allahlah yang telah membimbing orang-orang beriman dari gelap kepada cahaya
(Minazh-Zhulumaati ilan Nuur). Rupanya, Kartini terkesan dengan kata kata
Minazh-Zhulumaati ilan Nuur yang berarti dari gelap kepada cahaya. Karena Kartini
merasakan sendiri proses perubahan dirinya,dari pemikiran tak-berketentuan
kepada pemikiran hidayah. Dalam banyak suratnya sebelum wafat, Kartini banyak
sekali mengulang-ulang kalimat “Dari Gelap Kepada Cahaya” ini. Karena Kartini
selalu menulis suratnya dalam bahasa Belanda, maka kata-kata ini dia
terjemahkan dengan “Door Duisternis Tot Licht”.
Karena seringnya kata-kata tersebut muncul dalam
surat-surat Kartini, maka Mr. Abendanon yang mengumpulkan surat-surat Kartini
menjadikan kata-kata tersebut sebagai judul dari kumpulan surat Kartini. Tentu
saja ia tidak menyadari bahwa kata-kata tersebut sebenarnya dipetik dari
Al-Quran.
-=l00l=-
"MINAZH ZHULUMAATI ILAN NUUR" DAN
"EMANSIPASI PEREMPUAN"
Kartini berada dalam proses dari kegelapan menuju
cahaya. Namun cahaya itu belum sempurna menyinarinya secara terang benderang,
karena terhalang oleh tabir tradisi dan usaha westernisasi. Kartini telah
kembali kepada Pemiliknya, sebelum ia menuntaskan usahanya untuk mempelajari
Islam dan mengamalkannya, seperti yang diidam-idamkannya: Moga-moga kami
mendapat rahmat, dapat bekerja membuat umat agama lain memandang agama Islam
patut disukai. [Surat Kartini kepada Ny. Van Kol, 21 Juli 1902]
Kartini yang dikungkung oleh adat dan dituntun oleh
Barat, telah mencoba meretas jalan menuju benderang. Tapi anehnya tak
seorangpun melanjutkan perjuangannya. Wanita-wanita kini mengurai kembali
benang yang telah dipintal Kartini. Sungguhpun mereka merayakan hari lahirnya,
namun mereka mengecilkan arti perjuangannya. Gagasan gagasan cemerlang Kartini
yang dirumuskan dalam kamar yang sepi, mereka peringati di atas panggung yang
bingar. Kecaman Kartini yang teramat pedas terhadap Barat, mereka artikan
sebagai isyarat untuk mengikuti wanita-wanita Barat habis-habisan.
Kartini merupakan salah satu contoh figur sejarah
yang lelah menghadapi pertarungan ideologi. Jangan kecam Kartini. Karena walau
bagaimana pun, beliau telah berusaha mendobrak adat, mengelak dari Barat, untuk
mengubah keadaan. Manusia itu berusaha, Allah lah yang menentukan. [Surat
Kartini kepada Ny. Ovink Soer, Oktober 1900]
Demikian kata-kata Kartini yang mencerminkan suatu
sikapnya yang tawakkal. Memang, kita manusia sebaiknya berorientasi kepada
usaha dan bukan berorientasi pada hasil. Hal ini perlu, agar kita tidak
kehilangan cakrawala. Agar kita tidak mengukur keberhasilan suatu perjuangan
dengan batasan usia kita yang singkat. Pula agar kita tidak mudah untuk
mengecam kesalahan yang dibuat oleh orang-orang sebelum kita. Bukan mustahil,
jika kita dihadapkan dalam kondisi yang sama, kita pun akan berbuat hal yang
serupa.
Itu adalah umat yang telah lalu; baginya apa yang
diusahakannya dan bagimu apa yang kamu usahakan; dan kamu tidak akan dimintai
pertanggung jawab tentang apa yang telah mereka kerjakan. [Al-Quran, surat
Al-Baqarah : 134]
-=l00l=-
Kartini merasa bahwa hati kecilnya selalu
mengatakan : “Pergilah. Laksanakan cita-citamu. Kerjalah untuk hari depan.
Kerjalah untuk kebahagiaan beribu-ribu orang yang tertindas di bawah hukum yang
tidak adil dan paham-paham yang palsu tentang mana yang baik dan mana yang
buruk. Pergi. Pergilah. Berjuanglah dan menderitalah, tetapi bekerjalah untuk
kepentingan yang abadi” [Surat Kartini kepada Ny. Van Kol, 21 Juli 1902]
Petikan suratnya berikut ini adalah cita-cita Kartini
yang banyak salah dimengerti :
“Kami di sini memohon diusahakan pengajaran dan
pendidikan anak perempuan, bukan sekali-kali karena kami menginginkan anak-anak
perempuan itu menjadi saingan laki-laki dalam perjuangan hidupnya. Tapi karena
kami yakin akan pengaruhnya yang besar sekali bagi kaum wanita, agar wanita
lebih cakap melakukan kewajibannya, kewajiban yang diserahkan alam sendiri ke
dalam tangannya: menjadi ibu, pendidik manusia yang pertama-tama. [Surat
Kartini kepada Prof. Anton dan Nyonya, 4 Oktober 1902]
Inilah gagasan Kartini yang sebenarnya, namun
kenyataannya sering diartikan secara sempit dengan satu kata: emansipasi.
Sehingga setiap orang bebas mengartikan semaunya sendiri.
Allahu a'lam...
Menurut Kepala Bagian Perancangan Peraturan Biro Hukum KPK Chatarina
Muliana, terdapat 18 modus yang biasa digunakan kepala daerah. Chatarina
mengacu pada puluhan kasus yang... telah ditangani lembaga superbodi itu.
Pertama, pengusaha menggunakan pengaruh pejabat
pusat untuk membujuk kepala daerah atau pejabat daerah mengintervensi proses
pengadaan untuk memenangkan si pengusaha. Setelah itu giliran pengusaha
meninggikan harga atau nilai kontrak. Belakangan, barulah pengusaha tersebut
memberikan sejumlah uang kepada pejabat pusat maupun daerah.
Kedua, pengusaha mempengaruhi kepala daerah atau
pejabat daerah untuk mengintervensi proses pengadaan barang. Tujuannya, agar
rekanan tertentu dimenangkan dalam tender atau ditunjuk langsung, dan harga
barang atau jasa dinaikkan kemudian selisihnya dibagikan.
Ketiga, panitia pengadaan barang membuat
spesifikasi barang yang mengarah ke merk atau produk tertentu. Ini dilakukan
untuk memenangkan rekanan tertentu dan melakukan mark up harga barang atau
nilai kontrak.
Keempat, kepala daerah atau pejabat daerah
memerintahkan bawahannya untuk mencairkan dan menggunakan dana atau anggaran
yang tidak sesuai dengan peruntukkannya, kemudian mempertanggungjawabkan
pengeluaran dimaksud dengan menggunakan bukti fiktif.
Kelima, memerintahkan bawahannya menggunakan dana
daerah untuk kepentingan pribadi koleganya atau untuk kepentingan diri sendiri,
kemudian mempertanggungjawabkan pengeluaran itu dengan menggunakan bukti
fiktif, bahkan menggunakan bukti yang kegiatannya fiktif juga.
Keenam, kepala daerah menerbitkan peraturan daerah
sebagai dasar pemberian upah pungut atau honor dengan menggunakan dasar
peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi yang tidak berlaku lagi.
Ketujuh, pengusaha, pejabat eksekutif dan pejabat
legislatif daerah bersepakat melakukan ruislag atas aset pernda dan melakukan
mark down atas aset pemda serta mark up atas aset pengganti dari pengusaha
rekanan.
Kedelapan, kepala daerah menerima sejumlah uang
jasa (dibayar di muka) kepada pemenang tender sebelum melaksanakan proyek.
Kesembilan, kepala daerah menerima sejumlah uang dari rekanan dengan
menjanjikan akan diberikan proyek pengadaan.
Sepuluh, kepala daerah membuka nomor rekening atas
nama kas daerah dengan specimen pribadi (bukan pejabat dan bendahara yang
ditunjuk) dengan maksud mempermudah pencairan dana tanpa melalui prosedur.
Sebelas, kepala daerah meminta atau menerima jasa
giro atau tabungan dana pemerintah yang ditempatkan di bank.
Dua belas, kepala daerah memberikan izin
pengelolaan sumber daya alam kepada perusahaan yang tidak memiliki kemampuan
teknis dan finansial untuk kepentingan pribadi atau kelompoknya.
Tiga belas, kepala daerah menerima uang atau barang
yang berhubungan dengan proses perizinan yang dikeluarkannya.
Empat belas, kepala daerah, keluarga atau
kelompoknya membeli lebih dulu barang dengan harga yang murah kemudian dijual
kembali kepada instansinya dengan harga mark up.
Lima belas, kepala daerah meminta bawahannya
mencicilkan barang pribadinya menggunakan anggaran daerah.
Enam belas, kepala daerah memberikan dana kepada
pejabat tertentu dengan beban kepada anggaran dengan alasan pengurusan dana
alokasi umum dana alokasi khusus (DAU/DAK).
Tujuh belas, kepala daerah memberikan dana kepada
DPRD setempat dalam proses penyusunan APBD.
Delapan belas, kepala daerah mengehiarkan dana
untuk perkara pribadi dengan beban anggaran daerah.
"Itu modus yang digunakan kepala daerah dalam
mengorupsi uang negara dari kasus yang sudah memiliki kekuatan hukum tetap yang
ditangani KPK," kata bekas Jaksa Penuntut Umum KPK itu. KISAH KYAI
DAN AYAM
Selepas Isya', setelah merasa cukup memberikan pengajian selama bertahun-tahun
pada santrinya, seorang Kyai memberikan santrinya masing-masing seekor ayam.
Kyai berpesan, "terimalah ayam ini, lalu sembelihlah ditempat, dimana
tidak ada yang bisa melihat apa yang kamu lakukan."
Subuh itu udara cukup dingin, namun Kyai dan para santrinya sudah berkumpul di
Langgar. Selepas shal...at subuh berjama'ah, Kyai bertanya perihal ayam yang
diberikannya itu. Seorang santri senior meminta ijin berbicara, "Kyai,
saya sudah jalankan pesan Kyai untuk menyemblih ayam itu di tempat yang tak
bisa ada yang melihat saya menyembelih ayam itu."
Kyai tersenyum, "Dimana kamu sembelih?"
Santri menjawab, "Di belakang sumur, malam
tadi tepat jam 12.00"
"Kamu yakin tak ada yg melihat perbuatan
itu?," tanya Kyai lagi.
"Yakin....a'inul yakin, Kyai, saya sudah
periksa berulang kali tempat itu dan sudah sangat berhati-hati" jawab
santri dengan takzimnya.
Kyai menghela nafas. Dia tatap seluruh santrinya.
Lalu dengan perlahan dia bertanya, "Bagaimana dengan yang lain?"
Satu-satu melaporkan "tempat rahasia" mereka saat menyembelihan ayam
tersebut.
Kyai sekali lagi menghela nafas. Dengan suara
berat, Kyai berkata, "Kalian semua tidak lulus.... berbulan-bulan aku
mengajarkan Islam kepada kalian, sayang, kalian tak mampu menangkapnya dengan
baik. Ketika kalian merasa telah menemukan suatu tempat rahasia, dimana tak ada
yang bisa melihat perbuatan kalian, kalian lupa, wahai anak-anakku, bahwa
sungguh tak ada tempat di dunia ini yang lepas dari pengamatan Allah!"
"Ketika kalian sembelih ayam itu, tak sadarkah kalian bahwa Allah melihat
perbuatan itu."
-=l00l=-
Betapa sering kita lupa bahwa Allah selalu melihat
dan mengetahui perbuatan kita. Ketika kita "sembelih" nasib bawahan
kita, kita lupa bahwa Allah melihat perbuatan kita. Ketika kita berhasil
meloloskan diri dari kecurigaan isteri untuk berdua-duaan saja dengan wanita
yang bukan hak kita di sebuah motel selama berjam-jam, kita lupa bahwa Allah
tak bisa kita kelabui.
Saat kita sukses mengubah laporan keuangan sehingga
di akhir tahun anggaran, terdapat banyak dana sisa yang bisa kita
"hanguskan", kita juga lupa bahwa Allah akan "meng-audit"
laporan keuangan tersebut di akherat nanti. Manakala kita tunjuk pihak-pihak
lain sebagai kambing hitam dari persoalan moneter di negara kita, dan melupakan
bahwa kitapun memiliki "saham" dari persoalan ini, kita lupa bahwa
Allah bisa membedakan dengan jelas mana kambing yang "hitam" dan mana
yang "putih".
Ah...bisakah kita melepaskan diri dari
"mata" Allah, bisakah kita menemukan suatu tempat rahasia, dimana tak
ada yang bisa melihat apa yang kita lakukan...???
Astagfirullahaladzim…KISAH PENEMUAN PERMATA
Al-Qadhi Abu Bakar Muhammad bin Abdul Baqi bin Muhammad Al-Bazzar Al-Anshari
berkata: "Dulu, aku pernah berada di Makkah semoga Allah Subhanahu wa
Ta'ala selalu menjaganya, suatu hari aku merasakan lapar yang sangat. Aku tidak
mendapatkan sesuatu yang dapat menghilangkan laparku. Tiba-tiba aku menemukan
sebuah kantong dari sutera yang diikat dengan kaos kaki yang terbuat da...ri sutera pula.
Aku memungutnya dan membawanya pulang ke rumah. Ketika
aku buka, aku dapatkan didalamnya sebuah kalung permata yang tak pernah aku
lihat sebelumnya. Aku lalu keluar dari rumah, dan saat itu ada seorang bapak
tua yang berteriak mencari kantongnya yang hilang sambil memegang kantong kain
yang berisi uang lima ratus dinar. Dia mengatakan, 'Ini adalah bagi orang yang
mau mengembalikan kantong sutera yang berisi permata'. Aku berkata pada diriku,
'Aku sedang membutuhkan, aku ini sedang lapar. Aku bisa mengambil uang dinar
emas itu untuk aku manfaatkan dan mengembalikan kantong sutera ini padanya'.
Maka aku berkata pada bapak tua itu, 'Hai,
kemarilah'. Lalu aku membawanya ke rumahku. Setibanya di rumah, dia
menceritakan padaku ciri kantong sutera itu, ciri-ciri kaos kaki pengikatnya,
ciri-ciri permata dan jumlahnya berikut benang yang mengikatnya. Maka aku
mengeluarkan dan memberikan kantong itu kepadanya dan dia pun memberikan
untukku lima ratus dinar, tetapi aku tidak mau mengambilnya. Aku katakan
padanya, 'Memang seharusnya aku mengembalikannya kepadamu tanpa mengambil upah
untuk itu'. Ternyata dia bersikeras, 'Kau harus mau menerimanya', sambil
memaksaku terus-menerus. Aku tetap pada pendirianku, tak mau menerima.
Akhirnya bapak tua itu pun pergi meninggalkanku.
Adapun aku, beberapa waktu setelah kejadian itu aku keluar dari kota Makkah dan
berlayar dengan perahu. Di tengah laut, perahu tumpangan itu pecah, semua orang
tenggelam dengan harta benda mereka. Tetapi aku selamat, dengan menumpang
potongan papan dari pecahan perahu itu. Untuk beberapa waktu aku tetap berada
di laut, tak tahu ke mana hendak pergi!
Akhirnya aku tiba di sebuah pulau yang berpenghuni.
Aku duduk di salah satu masjid sambil membaca ayat-ayat Al-Qur'an. Ketika
mereka tahu bagaimana aku membacanya, mereka segera datang kepadaku dan mengatakan,
'Ajarkanlah Al-Qur'an kepadaku'. Aku penuhi permintaan mereka. Dari mereka aku
mendapat harta yang banyak.
Di dalam masjid, aku menemukan beberapa lembar dari
mushaf, aku mengambil dan mulai membacanya. Lalu mereka bertanya, 'Kau bisa
menulis?', aku jawab, 'Ya'. Mereka berkata, 'Kalau begitu, ajarilah kami
menulis'. Mereka pun datang dengan anak-anak juga dan para remaja mereka. Aku
ajari mereka tulis-menulis. Dari itu juga aku mendapat banyak uang. Setelah itu
mereka berkata, 'Kami mempunyai seorang puteri yatim, dia mempunyai harta yang
cukup. Maukah kau menikahinya?' Aku menolak. Tetapi mereka terus mendesak,
'Tidak bisa, kau harus mau'. Akhirnya aku menuruti keinginan mereka juga.
Ketika mereka membawa anak perempuan itu kehadapanku, aku pandangi dia.
Tiba-tiba aku melihat kalung permata yang dulu pernah aku temukan di Makkah
melingkar di lehernya. Tak ada yang aku lakukan saat itu kecuali hanya terus
memperhatikan kalung permata itu.
Mereka berkata, 'Sungguh, kau telah menghancurkan
hati perempuan yatim ini. Kau hanya memperhatikan kalung itu dan tidak
memperhatikan orangnya'. Maka saya ceritakan kepada mereka kisah saya dengan
kalung tersebut. Setelah mereka tahu, mereka meneriakkan tahlil dan takbir
hingga terdengar oleh penduduk setempat. 'Ada apa dengan kalian?', kataku
bertanya. Mereka menjawab, 'Tahukah engkau, bahwa orang tua yang mengambil
kalung itu darimu saat itu adalah ayah anak perempuan ini'. Dia pernah
mengatakan, 'Aku tidak pernah mendapatkan seorang muslim di dunia ini (sebaik)
orang yang telah mengembalikan kalung ini kepadaku'.
Dia juga berdoa, 'Ya Allah, pertemukanlah aku
dengan orang itu hingga aku dapat menikahkannya dengan puteriku', dan sekarang
sudah menjadi kenyataan'. Aku mulai mengarungi kehidupan bersamanya dan kami
dikaruniai dua orang anak. Kemudian isteriku meninggal dan kalung permata
menjadi harta pusaka untukku dan untuk kedua anakku. Tetapi kedua anakku itu
meninggal juga, hingga kalung permata itu jatuh ke tanganku. Lalu aku
menjualnya seharga seratus ribu dinar. Dan harta yang kalian lihat ada padaku
sekarang ini adalah sisa dari uang 100 ribu dinar itu." PENDIRIAN
MASJID PERTAMA
Peristiwa pendirian masjid yang pertama, memberikan kepada umat Islam makna
yang sesungguhnya tentang masjid. Setelah kurang lebih 12 tahun menjalankan
tugas kerasulan di Mekkah. Allah memerintahkan Nabi Muhammad untuk hijrah ke
Madinah.Ditilik dari ilmu perang, hijrah merupakan taktik dan strategi Nabi
untukmengembangkan addin dan mengIslamkan umat. Taktik untuk mencapi ...tujuan strategi
dijalankan beliau di Mekkah. Tetapi kemajuan Islam terasa lambat sekali dan
tantangan lawan terlalu kuat dan makin giat. Nabi menukar taktik dengan
menjadikan Madinah sebagai markas besarnya.Ternyata taktik tersebut berhasil.
Demikianlah Senin 12 Rabiul Awwal (28 Juli 622 M) Nabi Muhammad S.A.W.
meninggalkan Mekkah pergi ke Quba, selatan Yatsrib,yang sesudah itu bernama
Madinah dan hijarahnya Nabi merupakan awal kalenderium Islam yang berarti
dimulainya periode Islam dalam sejarah umat manusia. Kurun Madinah dalam
pertumbuhan Islam, yang mulai sesudah hijrah merupakan kurun yangberbeda dari
kurun Mekkah. Di Madinah penganut Islam cepat berkembang, sungguhpun mendapat
halangan dari pihak Yahudi, yang tadinya diharapkan Nabi akan menolongnya,
rupanya Taurat terkena perubahan tangan manusia. Taurat asli mengajarkan kepada
kaum Yahudi untuk mengakui Islam dan Muhammad. Tetapi kitab suci yang sudah
kena perubahan tangan manusia itu berisikan sebaliknya sehingga terjadilah
perpecahan dengan golongan Yahudi. Disamping orang-orang yang masuk Islam
karena benar-benar yakin, terdapat pula golongan yang masuk Islam karena
pertimbangan keuntungan dan kepentingan diri sendiri, mereka ini adalah kaum
munafik. Ikrar keyakinan mereka hanya sekedar ucapan dengan lidah, tanpa
meyakini dengan hati, mereka bersandiwara.
Peristiwa pembangunan masjid pertama menggambarkan
makna sesungguhnya dari masjid. Apabila hari pertama Nabi dengan rombongannya
sampai di daerah Madinah dalam hijrahnya dari Mekkah, serta merta dibangunlah
masjid, adalah tujuan logis atau sudah dapat disimpulkan bahwa Nabi pada hari
pertama sekali sudah tidak akan melakukan kerja pembangunan masjid manakala
beliau tidak beranggapan bahwa masjid itu sangat penting bagi keberadaan Islam
dalam menghadapi kurun Madinah, pembangunan masjid tersebut dianggap Nabi lebih
penting dari yang lainnya dalam saat darurat itu. Dalam rangka pertanyaan Abu
Zar tentang masjid Aqsa, Rasulullah menyatakan :"Dimana saja engkau
berada, jika waktu Shalat tiba, Shalatlah,karena disitupun masjid"
(dikutip dari hadits Muslim). Dikandang kambingpun, kalau terpaksa sShalat
dapat dilakukan, kalau perlu juga gedung khusus untuk masjid.
Jika diteliti dalam sejarah Islam, akan dapat
disimpulkan bahwa penyempurnaan agama Islam dapat dikembalikan dasar-dasarnya
kepada apa yang dilakukan Nabi sesudah hijrah. Sepuluh tahun terakhir dari
hidup Nabi, semenjak hijrah sampai wafat, Nabi telah meletakkan tonggak dasar
dunia Islam. Apbila Nabi pada hari pertama sudah mendirikan masjid dapatlah
disimpulkan bahwa dengan itu Nabi membangun lembaga utama dari dunia Islam,
karena tugas-tugas yang diberikan Nabi kepada masjid merupakan
"benih" yang dalam perkembangannya melahirkan dunia Islam. Maka
tepatlah jika masjid sebagai pusat ibadah dan kebudayaan Islam.
Ketika Rasulullah SAW hijrah meninggalkan masjid
Mekkah ia berhenti di Quba, yaitu sebuah tempat yang tidak jauh dari kota
Madinah. Empat hari lamanya Rasulullah dan sahabat-sahabat yang mengikutinya
tinggal ditempat tersebut. Pada hari jum'at mereka harus melakukan sholat
jum'at berjama'ah dan pada hari itu pula mereka membuat untuk bersembahyang.
Inilah masjid yang pertama kali didirikan.
Kemudian Nabi menuju kota Madinah, kedatangan
beliau dan para sahabat disambut dengan meriah, disongsong keluar pintu kota,
dielu-elukan dengan takbir dan kasidahan, tiap-tiap kabilah mempersilahkan
Rasulullah menjadi tamunya, akan tetapi ia menolak dan membiarkan unta yang
membawanya berjalan sendiri memilih tempat berhenti. Unta yang dilepaskan tidak
bertali itu berjalan dengan diiringi oleh kaum muslimin, karena mereka ingin
menyaksikan dengan mata sendiri, dimanakah gerangan unta tersebut berhenti.
Unta tersebut berhenti di dekat murbat (tempat yang biasa untuk menambatkan
binatang ternak) kepunyaan dua orang anak yatim yang bernama Sahal dan Suhail
bin Amru. InsyaAllah inilah tempatnya" sabda Nabi kemudian ia membaca
sebuah ayat "Ya Allah,tempatkanlah kami pada tempat yang membawa berkah,
dan engakulah yang sebaik-baiknya memberi tempat".
Tempat tersebut kemudian di beli oleh Mu'az bin
Afra, karena dialah wali yang memelihara kedua anak yatim itu. Maka disitulah
Nabi mendirikan rumahnya dan dalam pada itu dimulailah mengerjakan masjid
dengan cara bergotong royong. Pekerjaan itu dilakukan dengan gembira dan
sepenuh hati oleh para sahabat dan masyarakat Madinah, yang selama ini
tidakpernah bekerja berat apalagi bergelimang lumpur, waktu bekerja bersama-
sama itu, Rasululah juga ikut membantu bersama para sahabat.
Pekerjaan membangunan masjid tidak banyak memakan
waktu, karena selain dikerjakan secara bergotong royong, bangunan masjid itu
amat sederhana. Disekelilingnya didirikan pagar tembok dari batu bata yang
diplester dengan tanah liat. Pada bagian muka yaitu dekat mihrab diberi atap
yang terbuat dari pelapah kurma yang disusun rapat, sedangkan bagian
belakangnya hanya terbuka saja. Atapnya hanya dibuat kecil, sehingga
sewaktu-waktu sinar matahari yang terik langsung menimpa orang yang sedang
shalat. Kalau hari hujan ruangan masjid menjadi basah dan becek sebab lantainya
hanya pasir. Enam tahun lamanya bangunan masjid tetap seperti itu, tak ada yang
berubah, sederhana dan terasa indah.
Dalam Al Qur'an disebutkan bahwa masjid Quba adalah
mesjid yang dibangun atas dasar takwa (Surat At Taubah:108)
"Sesungguhnya masjid itu yang didirikan atas
dasar takwa (Masjid Quba) sejak hari pertamaadalah lebih patut bagimu (Hai
Muhammad) bersembahyang di dalamnya. Di dalamnya terdapat orang-orang yang
ingin membersihkan diri"KISAH PENDETA YANG INSYAF
Ibrahim al-Khawas ialah seorang wali Allah yang terkenal akan karomah dan
dimakbulkan doa-doanya oleh Allah. Beliau pernah menceritakan suatu peristiwa
yang pernah dialaminya. Berkatalah dia, "Seperti biasanya, aku keluar dari
berziarah di Mekah tanpa kendaraan maupun rombongan. Pada suatu ketika,
tiba-tiba aku tersesat dan kemudian aku bertemu dengan seorang rahib Nasra...ni (Pendeta
Kristen).lalu diapun berkata, "Wahai rahib Muslim, bolehkah aku bersahabat
denganmu?"
Ibrahim segera menjawab, "Ya, tidaklah aku
akan menghalangi kehendakmu itu."
Maka berjalanlah Ibrahim bersama dengannya selama
tiga hari makan, sehingga rahib itu menyatakan rasa laparnya kepadaku dan
berkata, "Tidaklah ingin aku memberitakan kepadamu bahwa aku kelaparan.
Maka dari itu berilah aku sesuatu makanan yang ada padamu."
Mendengar permintaan rahib itu, lantas Ibrahim pun
bermohon kepada Allah dengan berkata, "Wahai Tuhanku, Pemimpinku,
janganlah engkau mempermalukan diriku di hadapan seteru engkau ini."
Belum habis Ibrahim berdoa, tiba-tiba turunlah
hidangan dari langit yang berisi dua keping roti, air minuman, daging yang
telah matang dan sebagainya. Maka mereka pun makan dan minum bersama dengan
bersuka cita.
"Sesudah itu aku pun meneruskan perjalananku.
Setelah tiga hari tanpa makan dan minum, akhirnya ketika pagi tiba, aku pun
berkata kepada rahib itu, "Hai rahib Nasrani, berikanlah padaku sesuatu
makanan yang ada kamu. Rahib itu menghadap kepada Allah, tiba-tiba turun
hidangan dari langit seperti yang diturunkan kepadaku dulu."
Sambung Ibrahim lagi, "Tatkala aku melihat
yang demikian, maka aku pun berkata kepada rahib itu - Demi kemuliaan dan
ketinggian Allah, tidaklah aku makan sehingga engkau memberitahukan (hal ini)
kepadaku."
Jawab rahib itu, "Hai Ibrahim, tatkala aku
bersahabat denganmu, maka jatuhlah makrifah engkau kepadaku, lalu aku memeluk
agama engkau. Sesungguhnya aku telah membuang-buang waktu dalam kesesatan dan
sekarang aku telah mendekati Allah dan berpegang kepada-Nya. Dengan kemuliaan
engkau, tidaklah Dia memalukan aku. Maka terjadilah kejadian yang engkau lihat
sekarang ini. Aku telah mengucapkan seperti ucapanmu (kalimah syahadat)."
"Maka sucitalah aku setelah mendengar jawapan
rahib itu. Kemudian aku pun meneruskan perjalanan sehingga sampai ke Mekah yang
mulia. Setelah kami mengerjakan haji, maka kami tinggal dua tiga hari lagi di
tanah suci itu. Suatu ketika, rahib itu tak kelihatan olehku, lalu aku
mencarinya di Masjidil Haram, tiba-tiba aku mendapati dia sedang Shalat di sisi
Kabah."
Selesai shalat, rahibpun berkata, "Hai
Ibrahim, sesungguhnya telah hampir pada perjumpaanku dengan Allah, maka
teruskanlah akan persahabatan dan persaudaraan kita."
Setelah dia berkata demikian, tiba-tiba dia
menghembuskan nafasnya yang terakhir. Kemudian Ibrahim menceritakan, "Maka
aku berasa amat dukacita di atas kepergiannya itu. Aku segera menguruskan
hal-hal pemandian, mengafaninya dan menguburkannya.
Pada malamnya aku bermimpi melihat rahib itu dalam
keadaan yang begitu bagus dengan tubuhnya dihiasi dengan pakaian sutera yang indah."
Melihatkan itu, Ibrahim pun terus bertanya,
"Bukankah engkau ini sahabat aku tempo hari, apakah yang telah dilakukan
oleh Allah terhadap engkau?"
Dia menjawab, "Aku berjumpa dengan Allah
dengan dosa yang banyak, tetapi dimaafkan dan diampuniya semua itu karena aku
bersangka baik kepada-Nya dan Dia menjadikan aku seolah-olah bersahabat dengan
engkau di dunia dan di akhirat.”
Wallahu a'lam...
KISAH TUKANG FITNAH DAN
SEORANG GADIS
Dikisahkan ada seorang tukang fitnah yang jatuh cinta kepada seorang gadis
tetangganya. Suatu hari, keluarga gadis itu mengutusnya ke kampung lain untuk
suatu keperluan. Mengetahui hal itu si tukang fitnah pun mengikutinya, lalu
melontarkan bujuk rayunya kepada wanita itu.
Gadis itu berkata, "Jangan kau lakukan ini! Sebenarnya cintaku padamu
melebihi cintamu... kepadaku, akan tetapi aku takut kepada Allah SWT."
Laki-laki itu berkata, "Kau takut pada Allah,
sementara aku tidak takut kepada-Nya?"
Akhirnya laki-laki itu pulang dengan perasaan penuh
tobat kepada Allah SWT. Dalam perjalanannya ia didera rasa haus yg mencekik
tenggorokannya. Dalam kondisi kritis itu tiba-tiba dia bertemu dengan utusan
dari seorang nabi Bani Israil dan ditanya, "Mengapa kau ini?"
"Haus," jawabnya.
Utusan itu berkata, "Ke sinilah, kita berdoa kepada
Allah agar awan menaungi kita hingga sampai tujuan."
Laki-laki tukang fitnah itu berkata, "Aku
tidak mempunyai amal kebajikan."
Utusan nabi itu berkata, "Aku yg berdoa dan
engkau tinggal mengaminkan."
Berdoalah utusan itu dan si tukang fitnah itu mengaminkannya.
Tidak lama kemudian datang awan menaungi mereka
hingga mereka tiba di kampung tujuan. Setelah sampai, si tukang fitnah memasuki
rumahnya, sedangkan awan itu mengikutinya.
Sebelum utusan itu pulang dia berkata, "Engkau
telah mengaku tidak mempunyai amal kebajikan, padahal ketika aku berdoa dan
engkau mengaminkannya, serta merta awan itu menaungi kita, kemudian aku
mengikutimu agar engkau memberitahuku apa sebenarnya yg telah terjadi
denganmu."
Lalu tukang fitnah itu menceritakan kisahnya kepada
utusan itu. Maka berkatalah utusan nabi itu, "Orang yg bertobat kepada
Allah mendapat kedudukan yg tidak seorangpun menyamai kedudukannya."
Wallahu a'lam...
DOA SA'AD BIN ABI WAQQASH YANG
SENANTIASA DIKABULKAN
Diriwayatkan dari Qais, bahwa Sa'ad menceritakan kepadaku bahwa Rasulullah saw
pernah bersabda,"Ya Allah, kabulkanlah Sa'ad jika dia berdoa."
Manakala beliau didoakan seperti itu oleh Rasulullah, maka setiap doanya
senantiasa dikabulkan oleh Allah.Diriwayatkan dari Jabir bin Samurah, dia berkata,"Suatu
ketika penduduk Mekah mengadukan Sa'ad bi...n Abi Waqqash kepada Umar bin
Khattab, mereka mengatakan bahwa shalatnya tidak baik. Sa'ad kemudian
membantah, 'Aku mengerjakan shalat sesuai dengan shalatnya Rasulullah saw.
Shalatku pada waktu isya, aku lakukan dengan lama pada dua rakaat pertama
sedangkan pada dua rakaat terakhir aku lakukan dengan ringkas.'
Mendengar itu Umar bin Khattab berkata,"Berarti itu hanya prasangka
terhadapmu wahai Abu Ishaq.' Dia kemudian mengutus beberapa orang untuk bertanya
tentang dirinya di Kufah, ternyata ketika mereka mendatangi masjid-masjid di
Kuffah, mereka mendapat informasi yang baik, hingga ketika mereka datang ke
masjid Bani Isa, seorang pria bernama Abu Sa'dah berkata, 'Demi Allah, dia
tidak adil dalam menetapkan hukum, tidak membagi secara adil dan tidak berjalan
(untuk melakukan pemeriksaan) di waktu malam. Setelah itu Sa'ad bin Abi Waqqash
berkata, 'Ya Allah, jika dia bohong maka butakanlah matanya, panjangkanlah
usianya dan timpakanlah fitnah kepadanya.'"
Abdul Malik berkata,"Pada saat itu akumelihat Abu Sa'dah menderita
penyakit tuli dan jika ditanya bagaimana keadaanmu, dia menjawab, 'Orang tua
yang terkena fitnah, aku terkutuk oleh doa Sa'ad."(HR. Muttafaq 'Alaihi).
Diriwayatkan dari Ibnu Al Musayyib, bahwa suatu ketika seorang pria mencela Ali
bin Abu Thalib, Thalhahbin Ubaidillah dan Zubair bin Awwam. Mendengar itu,
Sa'ad menegurnya,"Janganlah kamu mencela sahabat-sahabatku.' Tetapi pria
itu tidak mau menerima. Setelah itu Sa'ad berdiri, lalu mengerjakan shalat dua
rakaat danberdoa. Tiba - tiba seekor unta bukhti (peranakan unta Arab dan
Dakhil) muncul menyeruduk pria tersebut hingga jatuh tersungkur di atas tanah,
lantas meletakkannya di antara dada dan lantai hingga akhirnya ia terbunuh. Aku
melihat orang-orang mengikuti Sa'ad dan berkata, 'Selamat kamu wahai Abu Ishaq,
doamu terkabulkan.'"
-=l00l=-
Ketika Sa'ad bin Abi Waqqash tiba di Makkah, ia dalam keadaan buta mata. Tetapi
orang-orang berdatangan kepadanya untuk meminta didoakan. Sa'ad berdoa untuk
kesembuhan berbagai penyakit. Beliau termasuk orang yang apabila berdoa
dikabulkan Allah Ta'ala.
Pada suatu hari, Abdullah bin Saib berkata, "Ketika aku masih kecil, aku
pernah dibawa kepada beliau. Aku memperkenalkan diri beliau pun mengenaliku. Ketika
itu beliau berkata, 'Apakah engkau orang yang mengajari bacaan al-Qur'an kepada
penduduk Makkah?' Aku menjawab, 'Benar.'
Kemudian beliau menceritakan suatu kisah, hingga akhirnya aku bertanya kepada
Sa'ad, 'Wahai pamanku, engkau telah banyak mendoakan untuk kesembuhan orang,
kenapa engkau tidak berdoa untuk dirimu, sehingga Allah menyembuhkan matamu?'
Sa'ad tersenyum sambil berkata,'Ketahuilah wahai anakku, bahwa ketentuan Allah
Ta'ala yang berlaku atasku jauh lebih baik daripada penglihatanku'."
-=l00l=-
Sejarah mencatat, hari-hari terakhir Panglima Sa'ad bin Abi Waqqash ialah
ketika ia memasuki usia delapan puluh tahun. Dalam keadaan sakit Sa'ad bin Abi
Waqqash berpesan kepada para sahabatnya, agar ia dikafani dengan Jubah yang
digunakannya dalam perang Badar, sebagai perang kemenangan pertama untuk kaum
muslimin.
Pahlawan perkasa ini telah menghembuskan nafas yang terakhir pada tahun 55 H
dengan meninggalkan kenangan indah dan nama yang harum. Ia dimakamkan di
pemakaman Baqi', makamnya para Syuhada.Lihat Selengkapnya
Top of Form
Bottom of
Form
UMMU SULAIM SANG PERISAI RASULULLAH
Ketika pulang dari perjalanan dari Syam (Syria), Malik menjumpai Ummu Sulaim
binti Milhan isterinya telah masuk Islam. Tentu saja dia marah. "Apakah
kau sudah berpindah agama?" tanya Malik.
"Tidak, aku tidak berpindah agama. Tetapi aku percaya dengan anak
laki-laki ini" jawab isterinya.
Yang dimaksud anak laki-laki itu adalah Anas bin Malik Al Anshary, yang lah...ir di Madinah pada
tahun ke-10 sebelum Hijriyah.Mendengar isterinya mengajarkan syahadat kepada
anak lelakinya, Malik yang kafir itu semakin emosi.
Dengan muka merah padam dia membentak
isterinya."Jangan kau rusak anakku ini!""Aku tidak
merusaknya" jawab isterinya.
Selang beberapa hari, Malik pergi lagi ke Syam. Di
sana dia dihadang musuh-musuhnya hingga akhirnya tewas terbunuh. Sejak itu Ummu
Sulaim berikrar, "Aku tidak akan menceraikan Anas dari menyusui hingga ia
meninggalkannya sendiri. Dan aku tidak akan kawin lagi sebelum dia dapat duduk
dan dapat menyuruh aku." katanya.Menanggapi tekad ibunya, Anas selalu
berdoa kepada Allah agar berkenan membalas jasa dan amal ibunya.
Sebagai seorang janda, Ummu Sulaim cukup teguh pada
pendiriannya. Ketika seorang lelaki, Abu Talkhah datang meminangnya, dia menolaknya.
Tekadnya, dia harus berhasil menaklukkan calon suaminya dari musyrik menjadi
muslim."Abu Talkhah, Allah mengetahui bahwa aku sungguh cinta kepadamu,
namun sayang sekali kau masih kafir, sedang aku ini muslimah. Jika kamu mau
memeluk Islam, aku tidak keberatan menerima lamaranmu. Aku tidak akan menuntut
emas kawin kecuali keislamanmu itu, tiada yang lain." Katanya.
Dengan perasaan malu dan kecewa, Abu Talkhah
meninggalkan Ummu Sulaim karena keberatan masuk Islam. Tetapi karena dia sudah
terlanjur cinta, pada kesempatan lain dia datang kembali, namun Ummu Sulaim
tetap pantang menyerah. "Abu Talkhah, apakah anda tidak malu menyembah
kayu?" katanya. Mendengar ucapan itu, Abu Talkhah menjadi sadar dan
insaf serta berikrar memeluk Islam seraya mengikrarkan syahadatain. Mendengar ucapan itu, Ummu Sulaim segera memanggil
Anas anaknya. "Wahai Anas, kawinkan Abu Talkhah ini"
Demikianlah, berkat kebijaksanaan Ummu Sulaim, Abu
Talkhah memeluk Islam. Bahkan akhirnya di kenal sebagai pembantu dan pendukung
Rasulullah yang gagah berani dalam jihad fi sabilillah serta ikut menghadiri
bai'at Aqabah. Ummu Sulaim sendiri dikenal sebagai wanita yang ikut terjun
langsung dalam berbagai pertempuran bersama Rasulullah. Dialah yang memberi
pertolongan kepada para prajurit muslim dengan memberi makanan dan minuman,
serta merawat mereka yang terluka. Bahkan bersama Abu Talkhah suaminya, ibu ini
pernah bertempur langsung merebut senjata musuh untuk membentengi Rasulullah.
TOBATNYA SEORANG PEZINA
Dari Abu Hurairah, ia berkata, "Pada suatu malam setelah salat
Isya saya keluar bersama Rasulullah SAW. Tiba-tiba di hadapanku ada seorang
wanita bercadar yg sedang berdiri di tengah jalan, seraya berkata, "Wahai
Abu Hurairah! Sesungguhnya aku telah melakukan perbuatan dosa besar. Apakah
masih ada kesempatan bagiku untuk bertobat?"
Lalu saya tanya wanita itu, "Apakah dosa...mu itu?" Dia menjawab, "Aku telah berzina dan membunuh
anakku dari hasil zina itu." Kukatakan padanya, "Kau telah binasakan
dirimu dan telah binasakan orang lain. Demi Allah, tidak ada kesempatan
bertobat bagimu."
Mendengar jawabanku, wanitu itu menjerit histeris
dan jatuh pingsan. Setelah siuman dia pun lantas pergi. Aku berkata di dalam
hati, "Aku berfatwa, padahal Rasulullah SAW. ada ditengah-tengah kami?"
Pada pagi harinya aku menemui Rasulullah dan
berkata, "Wahai Rasulullah! Tadi malam ada seorang wanita meminta fatwa
kepadaku berkenaan dengan ini…. dan ini…." Setelah mendengar penjelasan
aku, beliau bersabda, "Innaa lillahi wa inna ilahi raajiun! Demi Allah,
celakalah engkau dan telah mencelakakan orang lain. Tidakkah kau ingat ayat ini
: "Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan
tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan)
yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan demikian itu,
niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya), (yakni) akan dilipat gandakan
azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan
terhina, kecuali orang-orang yang bertobat, beriman dan mengerjakan amal saleh;
maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Furqaan:68-70)
Maka aku keluar dari sisi Rasulullah SAW. dan
berlari menyusuri gang-gang jalan Madinah, sambil bertanya-tanya,
"Siapakah yg bisa menunjukkan aku kepada seorang wanita yang meminta fatwa
kepadaku tentang begini dan begini tadi malam?" Sementara anak-anak
bersorak, "Abu Hurairah sudah gila!" Hingga menjelang larut malam,
baru aku menemukannya di tempat itu.
Maka kuberitahukan segera pada wanita itu seperti
apa yang dikatakan Rasulullah SAW. bahwa dia boleh bertobat. Wanita itu kembali
menjerit kegirangan seraya berkata, "Kebun yg kumiliki akan kusedekahkan
kepada orang-orang miskin karena dosaku."
PERIHAL WAFATNYA ISA AL MASIH
Allah telah menjelaskan dalam Alquran bahwa orang Yahudi tidak membunuh Nabi
Isa ‘alaihis salam. Beliau tidak disalilb. Namun orang lain, yang Allah
serupakan dengan Nabi Isa, itulah yang disalib. Meskipun demikian, Yahudi tetap
mengklaim bahwa Nabi Isa telah disalib, dan anehnya, orang nasrani
membenarkannya tanpa ada rasa permusuhan terhadap mereka.
Allah jelaskan... dalam Alquran: “Di antara penyebab Yahudi kafir adalah klaim
mereka bahwa kami telah membunuh Nabi Isa bin Maryam, sang utusan Allah.
Padahal mereka tidaklah membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi (yang
mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya
orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam
keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan
tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka
tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.” (QS. An-Nisa: 157)
Aqidah kaum muslimin, bahwa Nabi Isa ‘alaihis salam
masih hidup dan belum mati. Beliau diangkat oleh Allah jasad dan ruhnya.
Sebagaimana yang Allah tegaskan dalam firman-Nya: “Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat
Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS.
An-Nisa: 158)
Dua ayat di atas dengan tegas menjelaskan bahwa
Nabi Isa tidak dibunuh, tidak disalib, tapi Allah selamatkan jasad dan ruhnya,
dengan Allah angkat ke langit. Kemudian di akhir zaman, nabi Isa akan Allah
turunkan untuk membunuh Dajjal. Kehadiran beliau bukan membawa syariat baru,
tapi mengikuti syariat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Barulah
setelah itu, beliau wafat dan dimakamkan di bumi. Sebagaimana ditegaskan dalam
hadis: dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Saya orang yang paling berhak untuk memuliakan Isa
bin Maryam, karena tidak ada nabi antara zamanku dengan zaman beliau…(kemudian
beliau menjelaskan turunnya Nabi Isa, dan melanjutkan sabdanya), Nabi Isa
tinggal di bumi dalam kurun waktu sesuai yang dikehendaki Allah, kemudian
beliau wafat dan dishalati oleh kaum muslimin, lalu mereka memakamkan beliau.”
(HR. Ahmad 9349 dan dishahihkan Al-Albani).
KESEPAKATAN PARA ULAMA Ibnu Athiyah (w. 542 H) beliau mengatakan dalam
tafsirnya Al-Muharrar Al-Wajiz : Umat Islam sepakat untuk mengimani kandungan
hadis yang mutawatir bahwa Nabi Isa hidup di langit. Beliau akan turun di akhir
zaman, membunuh babi, mematahkan salib, membunuh Dajjal, menegakkan keadilan,
agama Nabi Muhammad menjadi menang bersama beliau, Nabi Isa juga berhaji…”
(Al-Muharrar Al-Wajiz, 3:143)
Allahu a’lam...
INTERMEZZO... KISAH-KISAH INSPIRATIF
Ada seseorang saat melamar kerja, memungut sampah kertas di lantai ke dalam
tong sampah, dan hal itu terlihat oleh peng-interview, dan dia mendapatkan
pekerjaan tersebut.
Ternyata untuk memperoleh penghargaan sangat mudah, cukup memelihara kebiasaan
yang baik.
Ada seorang anak menjadi murid di toko sepeda. Suatu saat ada seseorang yang
mengantarkan sepeda ru...sak untuk diperbaiki di toko tersebut. Selain memperbaiki
sepeda tersebut, si anak ini juga membersihkan sepeda hingga bersih mengkilap.
Murid-murid lain menertawakan perbuatannya. Keesokan hari setelah sang empunya
sepeda mengambil sepedanya, si adik kecil ditarik/diambil kerja di tempatnya.
Ternyata untuk menjadi orang yang berhasil sangat
mudah, cukup punya inisiatif sedikit saja
Seorang anak berkata kepada ibunya: “Ibu hari ini
sangat cantik. Ibu menjawab: “Mengapa? Anak menjawab: “Karena hari
ini ibu sama sekali tidak marah-marah.
Ternyata untuk memiliki kecantikan sangatlah mudah,
hanya perlu tidak marah-marah.
Seorang petani menyuruh anaknya setiap hari bekerja
giat di sawah. Temannya berkata: “Tidak perlu menyuruh anakmu bekerja keras,
Tanamanmu tetap akan tumbuh dengan subur. Petani menjawab: “Aku bukan sedang memupuk
tanamanku, tapi aku sedang membina anakku.
Ternyata membina seorang anak sangat mudah, cukup
membiarkan dia rajin bekerja.
Seorang pelatih bola berkata kepada muridnya: “Jika
sebuah bola jatuh ke dalam rerumputan, bagaimana cara mencarinya?
Ada yang menjawab: “Cari mulai dari bagian tengah.”
Ada pula yang menjawab: “Cari di rerumputan yang cekung ke dalam.” Dan ada yang
menjawab: “Cari di rumput yang paling tinggi. Pelatih memberikan jawaban yang
paling tepat: “Setapak demi setapak cari dari ujung rumput sebelah sini hingga
ke rumput sebelah sana .
Ternyata jalan menuju keberhasilan sangat gampang,
cukup melakukan segala sesuatunya setahap demi setahap secara berurutan, jangan
meloncat-loncat.
Katak yang tinggal di sawah berkata kepada katak
yang tinggal di pinggir jalan: “Tempatmu terlalu berbahaya, tinggallah
denganku.” Katak di pinggir jalan menjawab: “Aku sudah
terbiasa, malas untuk pindah.” Beberapa hari kemudian katak “sawah” menjenguk
katak “pinggir jalan” dan menemukan bahwa si katak sudah mati dilindas mobil
yang lewat.
Ternyata sangat mudah menggenggam nasib kita
sendiri, cukup hindari kemalasan saja.
Ada segerombolan orang yang berjalan di padang pasir,
semua berjalan dengan berat, sangat menderita, hanya satu orang yang berjalan
dengan gembira. Ada yang bertanya: “Mengapa engkau begitu santai?” Dia menjawab
sambil tertawa: “Karena barang bawaan saya sedikit.”
Ternyata sangat mudah untuk memperoleh kegembiraan,
cukup tidak serakah dan memiliki secukupnya sajaKAMAR-KAMAR DI SYURGA
Rasulullah S.A.W bersabda bahwa di dalam syurga itu terbagi dalam kamar-kamar.
Dindingnya tembus pandang dengan hiasan di dalamnya yang sangat menyenangkan.
Di dalamnya pula terdapat pemandangan yang tidak pernah dilihat di dunia dan
terdapat satu hiburan yang tidak pernah dirasakan manusia di dunia.
"Untuk siapa kamar-kamar itu wahai Rasulullah S.A.W?" tanya para
sahabat.... "Untuk orang yang mengucapkan dan
menyemarakkan salam, untuk mereka yang memberikan makan kepada yang memerlukan,
dan untuk mereka yang membiasakan puasa serta shalat di waktu malam saat
manusia lelap dalam mimpinya."
"Siapa yang bertemu temannya lalu memberi
salam, dengan begitu ia berarti telah menyemarakkan salam. Mereka yang memberi
makan kepada ahli dan keluarganya sampai berkecukupan, dengan begitu berarti
termasuk orang-orang yang membiasakan selalu berpuasa. Mereka yang shalat Isya'
dan Subuh secara berjamaah, dengan begitu berarti termasuk orang yang shalat
malam di saat orang-orang sedang tidur lelap." Begitu Nabi menjelaskan
sabdanya kepada sahabatnya.
(HR. At-Tirmidzi dan Ahmad).
-=l00l=-
“Sesungguhnya penghuni tingkatan-tingkatan tinggi
bisa terlihat oleh orang-orang di tingkatan di bawah mereka sebagaimana kalian
melihat bintang yang naik di cakrawala langit. Dan sesungguhnya Abu Bakar dan
Umar termasuk dari mereka dan keduanya mendapatkan kenikmatan-kenikmatan”. (HR.
At-Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban, dari Abi Said).
Hadits ini berbicara tentang tingkatan-tingkatan di
surga. Ini berarti, surga itu bertingkat-tingkat. Dan memang disebutkan di
dalam sebuah hadits bahwa surga itu terdiri dari seratus tingkatan.
Tingkatan-tingkatan itu kadang disebut dengan “kamar-kamar”, dimana bagian
luarnya bisa dilihat dari dalam dan bagian dalamnya bisa dilihat dari luar.
Yang menakjubkan adalah jarak satu kamar dengan kamar lainnya atau satu tingkat
dengan tingkat lainnya seperti jarak bumi dengan langit.
Sesungguhnya di dalam surga ada seratus tingkatan
yang disediakan Allah bagi orang-orang yang berjihad di jalan Allah. Jarak
antara dua tingkatan seperti antara langit dan bumi. Maka apabila kamu memohon
kepada Allah, maka mohonlah (surga) Firdaus kepada-Nya, karena ia terletak di
tengah surga-surga yang tertinggi. (HR. Bukhari dari Abu Hurairah r.a.)
-=l00l=-
Suatu hari di tahun 1609, Galileo mengarahkan
teleskopnya pertama kali ke langit. Ketika melihat bulan, ia dapat melihat
permukaan benda langit itu yang dipenuhi kawah-kawah. Ketika melihat planet
Jupiter, ia melihat benda langit berbentuk bulat dan dikelilingi 4 buah bulan.
Namun ketika mengarahkan teleskopnya ke bintang-gemintang, astronom kelahiran
Pisa (Toscana, Italia) itu tidak dapat melihat bagaimana bentuknya. Ia hanya
bisa melihat titik-titik cahaya, sama seperti bila ia lihat dengan mata
telanjang. Hanya bedanya, bintang itu terlihat lebih terang dan jumlahnya lebih
banyak saat menggunakan teleskop.
Melihat kenyataan itulah, Galileo lalu menyimpulkan
bahwa bintang merupakan benda langit yang sangat jauh tanpa bisa menyebutkan
berapa jaraknya.
Baru pada tahun 1837 orang bisa memperkirakan jarak
sebuah bintang. Adalah Friedrich Bessel yang pertama kali berhasil
menghitungnya dengan metode Paralaks. Astronom Jerman itu berhasil mengamati
bintang 61 Cygni (sebuah bintang di rasi Cygnus/angsa) yang memiliki paralaks
0,29″. Sementara paralaks bintang yang paling
besar (yang itu artinya paling dekat dengan matahari dan bumi) adalah
bintang Proxima Centauri yang memiliki paralaks 0.76″ dengan jarak 1,31 parsec atau
sama dengan 4,2 tahun cahaya. Itu berarti, cahaya yang dipancarkan Proxima
Centauri membutuhkan waktu 4,2 tahun untuk sampai di bumi setelah menempuh
jarak sekitar 40 trilyun km. Jika 40 trilyun km itu adalah jarak bintang dengan
paralaks paling besar, yang berarti bintang “paling dekat” dengan kita..!
-=l00l=-
Jika jarak bintang Proxima Centauri, bintang paling
dekat dengan bumi kita ini saja 4,2 tahun cahaya, berapa pula jarak para
penghuni surga di kamar yang lebih tinggi yang dilihat sebagai bintang oleh
para penghuni di kamar di bawah mereka? Anggaplah sama dengan Proxima Centauri yang dilihat
dari bumi. 4,2 tahun cahaya. Tetapi, bukankah 1 hari di akhirat sama dengan
50.000 tahun di dunia (QS. 70: 4) atau setidaknya 1.000 tahun di dunia (QS. 32:
5)? Katakanlah 1000 tahun di dunia saja (artinya, waktu di akhirat dibanding di
dunia adalah 1:365.000). Maka, jarak penghuni surga di kamar lebih tinggi itu
4,2 x 365.000 tahun cahaya! Jadi, 1.533.000 tahun cahaya atau 14.563.500
trilyun km!
Sebuah penggambaran seseorang penghuni surga di
tingkat bawah yang sedang memandang penghuni kamar surga di atasnya itu seperti
orang yang dilanda rasa “iri” yang luar biasa, disertai penyesalan tiada tara.
“Siapa ya yang ada di sana? Betapa indahnya jika aku bisa berada di sana!” Satu tingkat saja, kawan, tetapi hanya kerlip
sinarnya yang terlihat. Begitu jauh. Tak tergapai. Dan tentu saja hal itu
berbanding lurus dengan anugerah yang mereka terima. Bayangkan jika Anda
penghuni kamar terendah di surga lalu memandang penghuni kamar tertinggi di
tingkatan 100 di surga...!
Subhanallah...
SUARA SYAITAN
YANG MENGGODA KETEGUHAN IMAN
SHEIKH ABDUL QADIR JAILANI adalah seorang alim ulama dan ahli sufi yang cukup
terkenal akan keutamaan dan kemuliaan ilmunya di kalangan umat Islam. Karena
sikapnya yang selalu mendekatkan diri kepada Allah, maka banyak pengikutnya
yang berlebih-lebihan dalam memuliakannya.
Diceritakan pada suatu hari Sheikh Abdul Qadir jailani berkelana seorang diri.
Ke...tika dalam
menjelajahi padang pasir yang panas terik itu, ia merasa kehausan. Tiba-tiba ia
melihat sebuah bejana dari perak melayang di udara lalu perlahan-lahan turun
kepadanya diselimuti awan di atasnya.
Diceritakan bahwa pada saat itu terdengar suara
ghaib di angkasa : "Hai Abdul Qadir, minumlah isi bejana ini. Hari ini
kami telah menghalalkan kamu makan dan minum semua yang selama ini aku haramkan
. Dan telah kugugurkan semua kewajiban untukmu." Bunyi suara ghaib itu.
Sebagai orang arif / berilmu, Abdul Qadir tahu
bahwa suara ghaib yang menyerupai wahyu itu cuma syaitan yang menggoda
keteguhan imannya.
Maka marahlah ia dan berkata : "Hai mal'un
beredarlah engkau dari sini. Sesungguhnya aku tiada lebih mulia dibandingkan
dengan Nabi Muhammad S.A.W di sisi Allah Taala. Kepada Rasulullah saja tidak
mungkin berlaku ketentuan semacam itu. Barang yang diharamkan Allah selamanya
tetap haram, dan kewajiban hamba kepadanya tidak pernah digugurkan termasuk
pada diriku." Ujarnya tegas. KISAH TSA'LABAH BIN ABDURRAHMAN RA
Seorang pemuda dari kaum anshar yang bernama Tsa'labah bin Abdurrahman telah
masuk Islam. Dia sangat setia melayani Rasulullah SAW. dan cekatan. Suatu
ketika Rasulullah SAW. mengutusnya untuk suatu keperluan. Dalam perjalanannya
dia melewati rumah salah seorang dari Anshar, maka terlihat dirinya seorang
wanita Anshar yang sedang mandi. Dia takut akan turun wahyu... kepada Rasulullah
SAW. menyangkut perbuatannya itu. Maka dia pun pergi kabur.
Dia menuju ke sebuah gunung yg berada diantara
Mekkah dan Madinah dan terus mendakinya.Selama empat puluh hari Rasulullah SAW.
kehilangan dia. Lalu Jibril alaihissalam turun kepada Nabi SAW. dan berkata,
"Wahai Muhammad! Sesungguhnya Tuhanmu menyampaikan salam buatmu dan berfirman
kepadamu, `Sesungguhnya seorang laki-laki dari umatmu berada di gunung ini
sedang memohon perlindungan kepada-Ku.'"
Maka Nabi SAW. berkata, "Wahai Umar dan
Salman! Pergilah cari Tsa'laba bin Aburrahman, lalu bawa kemari."
Keduanya pun lalu pergi menyusuri perbukitan
Madinah. Dalam pencariannya itu mereka bertemu dengan salah seorang penggembala
Madinah yang bernama Dzufafah.
Umar bertanya kepadanya, "Apakah engkau tahu
seorang pemuda di antra perbukitan ini?" Penggembala itu menjawab, "Jangan-jangan yg
engkau maksud seorang laki-laki yang lari dari neraka Jahanam?" "Bagaimana engkau tahu bahwa dia lari dari
neraka Jahanam?" tanya Umar.
Dzaufafah menjawab, "Karena, apabila malam
telah tiba, dia keluar kepada kami dari perbukitan ini dengan meletakkan tangannya
di atas kepalanya sambil berkata, "Mengapa tidak cabut saja nyawaku dan
Engkau binasakan tubuhku, dan tidak membiarkan aku menanti keputusan!" "Ya, dialah yang kami maksud," tegas
Umar. Akhirnya mereka bertiga pergi bersama-sama. Ketika malam menjelang, keluarlah dia dari antara
perbukitan itu dengan meletakkan tangannya di atas kepalanya sambil berkata,
"Wahai, seandainya saja Engkau cabut nyawaku dan Engkau binasakan tubuhku,
dan tidak membiarkan aku menanti-nanti keputusan!"
Lalu Umar menghampirinya dan mendekapnya. Tsa'labah
berkata, "Wahai Umar! Apakah Rasulullah telah mengetahui dosaku?" "Aku tidak tahu, yg jelas kemarin beliau
menyebut-nyebut namamu lalu mengutus aku dan Salman untuk mencarimu." Tsa'labah berkata, "Wahai Umar! Jangan kau
bawa aku menghadap beliau kecuali dia dalam keadaan shalat" Ketika mereka menemukan Rasulullah SAW. tengah
melakukan shalat, Umar dan Salman segera mengisi shaf. Tatkala Tsa'laba
mendengar bacaan Nabi SAW, dia tersungkur pingsan.
Setelah Nabi mengucapkan salam, beliau bersabda,
"Wahai Umar! Salman! Apakah yang telah kau lakukan Tsa'labah?" Keduanya menjawab, "Ini dia, wahai Rasulullah
SAW!" Maka Rasulullah berdiri dan menggerak-gerakkan Tsa'labah yg
membuatnya tersadar. Rasulullah SAW. berkata kepadanya, "Mengapa
engkau menghilang dariku?" Tsa'labah menjawab, "Dosaku, ya
Rasulullah!" Beliau mengatakan, "Bukankah telah kuajarkan
kepadamu suatu ayat yg apat menghapus dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan?"
"Benar, wahai Rasulullah." Rasulullah SAW. bersabda, "Katakan… Ya Tuhan
kami, berilah kami sebahagiaan di dunia dan di akhirat serta peliharalah kami
dari azab neraka." (QS al-Baqarah:201) Tsa'labah berkata, "Dosaku, wahai Rasulullah,
sangat besar." Beliau bersabda,"Akan tetapi kalamullah lebih
besar." Kemudian Rasulullah menyusul agar pulang
kerumahnya. Di rumah dia jatuh sakit selama delapan hari. Mendengar Tsa'labah
sakit, Salman pun datang menghadap Rasulullah SAW. lalu berkata, "Wahai
Rasulullah! Masihkah engkau mengingat Tsa'labah? Deia sekarang sedang sakit keras."
Maka Rasulullah SAW. datang menemuinya dan
meletakkan kepala Tsa'labah di atas pangkuan beliau. Akan tetapi Tsa'labah
menyingkirkan kepalanya dari pangkuan beliau." Mengapa engkau singkirkan kepalamu dari
pangkuanku?" tanya Rasulullah SAW. "Karena penuh dengan dosa." Jawabnya
Beliau bertanya lagi, "Bagaimana yang engkau
rasakan?" "Seperti dikerubuti semut pada tulang, daging,
dan kulitku." Jawab Tsa'labah. Beliau bertanya, "Apa yang kau inginkan?" "Ampunan Tuhanku." Jawabnya.
Maka turunlah Jibril as. dan berkata, "Wahai
Muhammad! Sesungguhnya Tuhanmu mengucapkan salam untukmu dan berfirman
kepadamu, `Kalau saja hamba-Ku ini menemui Aku dengan membawa sepenuh bumi
kesalahan, niscaya Aku akan temui dia dengan ampunan sepenuh itu pula.' Maka segera Rasulullah SAW. membertahukan hal itu
kepadanya. Mendengar berita itu, terpekiklah Tsa'labah dan langsung ia
meninggal.Lalu Rasulullah SAW. memerintahkan agar Tsa'labah segera dimandikan
dan dikafani. Ketika telah selesai menyalatkan, Rasulullah SAW. berjalan sambil
berjingkat-jingkat. Setelah selesai pemakamannya, para sahabat berkata,
"Wahai Rasulullah! Kami lihat engkau berjalan sambil
berjingkat-jingkat." Beliau bersabda, "Demi Zat yang telah mengutus
aku sebagai seorang nabi yang sebenarnya! Karena, banyaknya malaikat yang turut
melayat Tsa'labah." GELAP
GULITA YANG TINDIH BERTINDIH (SEBUAH
PERENUNGAN)
Ketika berada di ruangan yang gelap gulita, apa yang bisa kita lakukan? Tentu
saja kita akan meraba-raba untuk menemukan jalan sambil mengerahkan daya insting.
Tak tahu jalan untuk keluar, nafas menjadi sesak dan kegelisahan mulai
menyelimuti. Tak ada sebersit cahayapun yang menyinari tempat kita berada.
Sekarang bayangkan bila hidup kita tak... disinari oleh cahaya Illahi. Tentu saja kitapun akan
berputar-putar tanpa arah di dalam kegelapan. Atau dalam bahasa Al-Qur'an:
"Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak,
yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang
tindih-bertindih, apabila dia, mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat
melihatnya, (dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah
tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun." (QS 24: 40)
Di saat keadaan gelap gulita, jiwa gelisah, tak
tahu apa yang harus kerjakan, beban kerjapun semakin menumpuk, himpitan ekonomi
menghadang langkah kita, tubuhpun bergetar dan semuanya menjadi serba tak
berarturan dan serba salah, jika hal ini menimpa kita maka carilah cahaya
Illahi agar kita dapat keluar dari kegelapan itu.
Bagaimana caranya mencari cahaya Illahi yang akan
menerangi hati?
"dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan
dosa tinggalkanlah!" (QS 74:4-5)
Mari kita bersihkan pakaian kita.tengoklah diri
kita di cermin, berapa banyak pakaian kesombongan, pakaian riya', pakaian
dengki, pakaian takabur yang kita kenakan. Pakaian itu kita percantik dengan
segala macam asesoris seperti lalai mengingat Allah, enggan bersedekah, merasa
berat untuk pergi haji, dan lain sebagainya. Maka bersihkanlah segala macam
pakaian lengkap dengan asesorisnya tersebut. Setelah itu usahakanlah untuk tak
mengenakan pakaian itu selamanya.
Sekarang tengoklah hati kita, rasakan cahaya Illahi
mulai masuk ke dalam relung hati. "Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis),
Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki..."(QS 24: 35)
Mari kita kumpulkan cahaya Illahi itu mulai
sekarang, dari hari ke hari hingga di hari kiamat nanti kita berdo'a,
sebagaimana terekam dalam QS 66:28 : "Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi
kami cahaya kami dan ampunilah kami, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala
sesuatu."
Berbahagialah mereka yang mendapat cahaya
Illahi....
KISAH SEEKOR ULAT DENGAN
NABI DAUD A.S
Dalam sebuah kitab Imam Al-Ghazali menceritakan pada suatu ketika tatkala Nabi
Daud A.S sedang duduk dalam suraunya sambil membaca kitab az-Zabur, dengan
tiba-tiba dia tertegun pada seekor ulat merah di dalam debu.
Lalu Nabi Daud A.S. berkata pada dirinya, "Apa yang dikehendaki Allah
dengan ulat ini?"
Begitu Nabi Daud selesai berkata, maka Allah pun mengizi...nkan ulat merah itu
berkata-kata. Lalu ulat merah itu berkata kepada Nabi Daud A.S. "Wahai
Nabi Allah! Allah SWT telah mengilhamkan kepadaku untuk membaca :
- 'Subhanallahu walhamdulillahi wala ilaha
illallahu wallahu akbar' setiap hari sebanyak 1000 kali dan
- pada malamnya Allah mengilhamkan kepadaku supaya
membaca 'Allahumma solli ala Muhammadin annabiyyil ummiyyi wa ala alihi wa
sohbihi wa sallim' setiap malam sebanyak 1000 kali.
Setelah ulat merah itu berkata demikian, maka dia
pun bertanya kepada Nabi Daud A.S. "Apakah yang dapat kamu katakan
kepadaku agar aku dapat faedah darimu?"
Akhirnya Nabi Daud menyadari akan kekhilafannya
karena memandang remeh akan ulat tersebut, dan dia sangat takut kepada Allah
SWT. Dan kemudian Nabi Daud A.S. pun bertaubat dan berserah diri kepada Allah
SWT.
Begitulah sikap para Nabi A.S. apabila mereka
menyadari kekhilafan yang telah dilakukan maka dengan segera mereka akan
bertaubat dan berserah diri kepada Allah SWT.
Kisah-kisah pada zaman para nabi bukanlah sekedar sejarah,
tetapi hendaklah kita jadikan sebagai teladan agar kita tidak memandang rendah
kepada siapa saja makhluk Allah yang berada di bumi yang sama-sama kita diami
ini. TERNYATA KEDATANGAN RASUL TERAKHIR MUHAMMAD SAW TELAH TERMAKTUB
DALAM KITAB WEDHA
Seorang professor bahasa dari Alahabad University India dalam salah satu buku
terakhirnya berjudul "KALKY AUTAR" (Petunjuk Yang Maha Agung) yang
baru diterbitkan memuat sebuah pernyataan yang sangat mengagetkan kalangan
intelektual Hindu.
Sang professor secara terbuka dan dengan alasan-alasan ilmiah, mengajak para... penganut Hindu
untuk segera memeluk agama Islam dan sekaligus mengimani risalah yang dibawa
oleh Rasulullah SAW, karena menurutnya, sebenarnya Muhammad Rasulullah SAW
adalah sosok yang dinanti-nantikan sebagai sosok pembaharu spiritual.
Prof. Waid Barkash (penulis buku) yang masih
berstatus pendeta besar kaum Brahmana mengatakan bahwa ia telah menyerahkan
hasil kajiannya kepada delapan pendeta besar kaum Hindu dan mereka semuanya
menyetujui kesimpulan dan ajakan yang telah dinyatakan di dalam buku. Semua
kriteria yang disebutkan dalam buku suci kaum Hindu (Wedha) tentang ciri-ciri
"KALKY AUTAR" sama persis dengan ciri-ciri yang dimiliki oleh
Rasulullah SAW.
Dalam ajaran Hindu disebutkan mengenai ciri KALKY
AUTAR diantaranya, bahwa dia akan dilahirkan di jazirah, bapaknya bernama
SYANUYIHKAT dan ibunya bernama SUMANEB. Dalam bahasa sansekerta kata
SYANUYIHKAT adalah paduan dua kata yaitu SYANU artinya ALLAH sedangkan YAHKAT
artinya anak laki atau hamba yang dalam bahasa Arab disebut ABDUN.
Dengan demikian kata SYANUYIHKAT artinya
"ABDULLAH". Demikian juga kata SUMANEB yang dalam bahasa sansekerta
artinya AMANA atau AMAAN yang terjemahan bahasa Arabnya "AMINAH".
Sementara semua orang tahu bahwa nama bapak Rasulullah SAW adalah ABDULLAH dan
nama ibunya MINAH.
Dalam kitab Wedha juga disebutkan bahwa Tuhan akan
mengirim utusan-Nya ke dalam sebuah goa untuk mengajarkan KALKY AUTAR (Petunjuk
Yang Maha Agung). Cerita yang disebut dalam kitab Wedha ini mengingatkan akan
kejadian di Gua Hira saat Rasulullah didatangi malaikat Jibril untuk
mengajarkan kepadanya wahyu tentang Islam.
Bukti lain yang dikemukakan oleh Prof Barkash bahwa
kitab Wedha juga menceritakan bahwa Tuhan akan memberikan KALKY AUTAR seekor
kuda yang larinya sangat cepat yang membawa kalky Autar mengelilingi tujuh
lapis langit. Ini merupakan isyarat langsung kejadian Isra' Mi'raj dimana
Rasullah mengendarai Buroq.
Wallahu A’lam...
KETIKA SANG KHALIFAH UMAR MENANGIS
Umar bin Khatab terkenal gagah perkasa sehingga disegani lawan maupun kawan.
Bahkan konon, dalam satu riwayat, Nabi menyebutkan kalau Syeitan pun amat segan
dengan Umar sehingga kalau Umar lewat di suatu jalan, maka Syeitan pun
menghindar lewat jalan yang lain. Terlepas dari kebenaran riwayat terakhir ini,
yang jelas keperkasaan Umar sudah menjadi buah bibir di ...kalangan umat
Islam. Karena itu kalau Umar sampai menangis tentulah itu menjadi peristiwa
yang menakjubkan.
Mengapa "singa padang pasir" ini sampai
menangis?
Umar pernah meminta izin menemui rasulullah. Ia
mendapatkan beliau sedang berbaring di atas tikar yang sangat kasar. Sebagian
tubuh beliau berada di atas tanah. Beliau hanya berbantal pelepah kurma yang
keras. Aku ucapkan salam kepadanya dan duduk di dekatnya. Aku tidak sanggup
menahan tangisku.
Rasul yang mulia bertanya, "mengapa engkau
menangis ya Umar?" Umar menjawab, "bagaimana aku tidak menangis.
Tikar ini telah menimbulkan bekas pada tubuh engkau, padahal Engkau ini Nabi
Allah dan kekasih-Nya. Kekayaanmu hanya yang aku lihat sekarang ini. Sedangkan
Kisra dan kaisar duduk di singgasana emas dan berbantalkan sutera".
Nabi berkata, "mereka telah menyegerakan
kesenangannya sekarang juga; sebuah kesenangan yang akan cepat berakhir. Kita
adalah kaum yang menangguhkan kesenangan kita untuk hari akhir. Perumpamaan
hubunganku dengan dunia seperti orang yang bepergian pada musim panas. Ia
berlindung sejenak di bawah pohon, kemudian berangkat dan
meninggalkannya."
Demikianlah perumpamaan Nabi akan hubungan beliau
dengan dunia ini. Dunia ini hanyalah tempat pemberhentian sementara; hanyalah
tempat berteduh sejenak, untuk kemudian kita meneruskan perjalanan yang
sesungguhnya. KISAH PERJALANAN RELIGIUS MUHAMMAD ALI CLAY
Sebelum masuk Islam, dia menjuluki dirinya dengan “Yang Terbesar” karena dia
adalah petinju terbaik pada masanya. Bahkan para pengamat olah raga mengakuinya
sebagai petinju terbaik abad ini. Sejarah tinju belum pernah mengenal petinju
secepat dia. Dia berlaga dengan gesit di atas ring dan memukul KO lawannya,
lalu berseru dengan bangga, “Akulah yang te...rbesar”.
Akan tetapi setelah masuk Islam, dia membuang
julukan ini, karena tidak suka membanggakan diri dan menjadi seorang yang
sederhana dengan jiwa yang Islami.
Dialah petinju dunia Casius Mercelus Clay yang
setelah itu dikenal dengan Muhammad Ali Clay.
Dia bercerita tentang perjalanannya masuk Islam.
-=l00l=-
Aku dilahirkan di Kentucky, Amerika
Serikat. Daerah yang dikenal dengan ayam goreng khas yang memakai namanya, yang
juga terkenal dengan perbedaan etnis yang kental.
Sejak kecil aku sudah merasakan perbedaan perlakuan
ini karena aku berkulit coklat. Barangkali hal inilah yang mendorongku untuk
belajar tinju agar bisa membalas perlakuan jahat teman-temanku yang berkulit
putih. Dan karena aku mempunyai bakat serta otot yang kuat sehingga memudahkan
jalanku.
Ketika belum genap berusia 20 tahun, aku sudah
memenangkan pertandingan kelas berat di Olimpiade Roma tahun 1960.
Hanya beberapa tahun kemudian aku berhasil merebut
juara dunia kelas berat dari Sony Le Stone dalam pertarungan paling pendek,
karena hanya beberapa menit aku berhasil menjadi juara dunia. Dan di antara
tepuk riuh para pendukung dan kilatan-kilatan alat kamera, aku berdiri didepan
jutaan penonton yang mengelilingi ring dan kamera TV Islam, mengucapkan dua
kalimat syahadat dan mengganti namaku menjadi Muhammad Ali Clay. Untuk memulai
sebuah peperangan baru melawan kebatilan yang menghalangiku mengumumkan
ke-Islaman-ku semudah ini.
Kepindahanku ke agama Islam adalah hal yang wajar
dan selaras dengan fitrah-fitrah yang Allah ciptakan untuk manusia. Kembaliku
ke fitrah kebenaran membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk berfikir, ini
dimulai tahun 1960, ketika seorang teman muslim menemaniku pergi ke masjid
untuk mendengarkan pengajian tentang Islam. Ketika mendengarkan ceramah, aku
merasakan panggilan kebenaran memancar dari dalam jiwaku, menyeruku untuk
menggapainya, yaitu kebenaran hakikat Allah, agama dan makhluk.
Perjalanan keimananku berlangsung bertahun-bertahun
dalam bentuk perbandingan antara Islam dan Masehi, sebutah perjalanan yang
berat, karena orang-orang disekitarku menghalangiku, kondisi masyarakatku
rusak, kebenaran dan kebatilan bercampur aduk, ditambah lagi dengan doktrin
gereja yang menggambarkan keadaan orang-orang muslim yang lemah dan terbelakang
yang diakibatkan oleh ajaran Islam itu sendiri. Tapi Allah memberiku petunjuk,
dan menerangi jalan pilihanku sehingga aku dapat membedakan antara realita umat
Islam sekarang dengan hakekat Islam yang abadi. Aku meyakini bahwa Islam
membawa kebahagiaan untuk semua orang. Tidak membeda-bedakan warna kulit, etnis
dan ras, semuanya sama dihadapan Allah azza wa jalla. Yang paling utama di sisi
Tuhan mereka adalah yang paling bertakwa. Aku meyakini sedang berada didepan
sebuah kebenaran yang tak mungkin berasal dari manusia.
Aku membandingkan ajaran Trinitas dengan ajaran
Tauhid dalam Islam. Aku merasa bahwa Islam lebih rasional. Karena tidak mungkin
tiga Tuhan mengatur satu alam dengan rapih seperti ini. “Tidaklah mungkin bagi
matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang”. (QS. 36
: 40). Ini suatu hal yang mustahil terjadi dan taka akan memuaskan orang yang
berakal dan mau berfikir.
Aku merasakan betapa orang-orang Islam menghormati
Isa A.S. dan ibunya. Menempatkan mereka pada kedudukan yang sama. Ini hanya ada
dalam Islam atau ajaran Nasrani yang masih murni, adapun yang diucapkan para
pendeta dan pastur adalah kebohongan belaka.
Aku membaca terjemahan Al-Qur’an dan akupun
bertambah yakin bahwa Islam adalah agama yang hak yang tidak mungkin dibuat
oleh manusia. Aku mencoba bergabung dengan komunitas muslim dan aku mendapati
mereka dengan perangai yang baik, toleransi dan saling membimbing. Hal ini
tidak aku dapatkan selama bergaul dengan orang-orang Nasrani yang hanya melihat
warna kulitku dan bukan kepribadianku.
-=l00l=-
Inilah kisah masuk Islamnya
juara tinju dunia Muhammad Ali Clay yang mengumumkan ke-Islaman-nya
terang-terangan pada saat kemenangannya, seolah-olah dia ingin memberikan
pukulan keras kepada para taghut seperti yang dialami oleh lawannya Sony Le
Stone.
Masuk Islam-nya bukanlah akhir dari segalanya tapi
baru permulaan, karena hari itu adalah hari kelahirannya yang sebenarnya. Dia
memulai hidup barunya dari sini, dia tinggalkan seluruh masa lalunya yang
bertentangan dengan Islam dan memfokuskan perhatiannya hanya kepada Allah.
Surat yang pertama kali dia hafal adalah Al-Fatihah yang ia memulai perjalanan
kedamaian dan keimanan.
Muhammad Ali berziarah ke Mekkah tahun 1973,
berkali-kali dia kesana dan juga ke Madinah Al-Munawwarh. Dia memohon ampunan
kepada Allah atas dosa-dosa yang telah dilakukannya sebelum masuk Islam, dan
memohon kepada-Nya agar memberinya husnul khatimah.
Sekarang dia adalah seorang pemimpin keluarga
muslim. Dia memberi nama puteri-puterinya dengan nama-nama yang Islami adalah :
Muhammad, Maryam, Rasyidah, Khalilah, Jamilah, Hana dan Laila. Mereka mempelajari
Islam dan senantiasa pergi ke masjid untuk untuk menjalin hubungan yang abadi
dengan Tuhan mereka dan anak-anak muslim lainnya.
Kini dia termasuk orang-orang yang giat berdakwah
di Amerika dan memberikan dana. Meskipun demikian dia masih merasa belum
memberikan yang terbaik untuk Islam. Dibenaknya ada harapan dan keinginan untuk
memberikan lebih banya untuk pengabdian kepada agama Allah dan menegakkan
kalimah-Nya.
Demkianlah...
PENEMUAN INJIL KUNO YANG MENGABARKAN
KEDATANGAN RASULULLAH SAW
Pemerintah Turki telah mengkonfimasi sebuah injil kuno yang
diprediksi berusia 1500 tahun. Injil kuno tersebut ternyata memprediksi
kedatangan Nabi Muhammad SAW sebagai penerus... risalah Isa (Yesus) di bumi.
Bahkan Alkitab rahasia ini memicu minat yang serius
dari Vatikan. Paus Benediktus XVI mengaku ingin melihat buku 1.500 tahun lalu.
Sebagian orang memprediksi Injil ini adalah Injil Barnabas, yang telah
disembunyikan oleh Turki selama 12 tahun terakhir.
Menurut mailonline, injil yang ditulis tangan dengan
tinta emas itu menggunakan bahasa Aramik. Inilah bahasa yang dipercayai
digunakan Yesus sehari-hari. Dan di dalam injil ini dijelaskan ajaran asli
Yesus serta prediksi kedatangan penerus kenabian setelah Yesus.
Injil kuno berusia 1.500 tahun ini bersampu kulit
hewan, ditemukan polisi Turki selama operasi anti penyeludupan di tahun 2000
lalu. Alkitab kuno ini sekarang di simpan di Museum Etnografi di Ankara, Turki.
Sebuah fotokopi satu halaman dari naskah kuno
tulisan tangan Injil ini dihargai 1,5 juta poundsterling. Menteri Budaya dan
Pariwisata Turki, Ertugrul Gunay mengatakan, buku tersebut bisa menjadi versi
asli dari Injil. Dan sempat tersingkir akibat penindasan keyakinan Gereja
Kristen yang menganggap pandangan sesat kitab yang memprediksi kedatangan
penerus Yesus.
Gunay juga mengatakan Vatikan telah membuat
permintaan resmi untuk melihat kitab dari teks yang kontroversial menurut
keyakinan Kristen ini. Kitab ini berada diluar pandangan iman Kristen sesuai
Alkitab Injil lain seperti Markus, Matius, Lukas dan Yohanes.
Sumber : republika.co.id (tanggal 27 Pebruari 2012)
KISAH PEMUDA YANG BERAYAH-IBU ‘BABI’
Nabi Musa AS adalah satu-satunya Rasul yang dapat berbincang dengan
Allah SWT setiap kali dia hendak bermunajat. Di atas bukit Bukit Tursina itulah
Nabi Musa AS berbincang dengan Allah SWT. Nabi Musa AS sering bertanya dan
Allah akan langsung menjawabnya. Inilah kelebihannya yang tidak terdapat pada
nabi-nabi lain.
Suatu hari Nabi Musa AS bertanya kepada Allah.
"Ya Allah, siapakah orang di syurga nanti yang akan bertetangga dengan
aku?".
Allah pun menjawab dengan mengatakan nama orang
tersebut berikut tempat tinggalnya. Setelah mendapat jawapan, Nabi Musa turun
dari Bukit Tursina dan terus berjalan mencari tempat tinggal yang dimaksud.
Setelah beberapa hari di dalam perjalanan akhirnya sampai juga Nabi Musa AS ke
tempat tersebut.
Dengan bantuan dari beberapa orang penduduk
setempat, akhirnya beliau berhasil bertemu dengan orang tersebut. Setelah
memberi salam beliau dipersilakan masuk dan duduk di ruang tamu. Sang tuan rumah tersebut tidak serta merta melayani
Nabi Musa. Dia langsung masuk ke dalam rumah dan melakukan sesuatu di dalam.
Sebentar kemudian dia keluar sambil membawa seekor babi betina yang besar. Nabi
Musa AS terkejut melihatnya. "Apa hal ini?, kata Nabi Musa berkata dalam
hatinya penuh keheranan.
Babi itu dibersihkan dan dimandikan dengan baik.
Setelah itu babi itu dihanduk sampai kering serta dipeluk cium kemudian dibawa
kembali ke dalam rumah. Tidak lama kemudian dia keluar sekali lagi dengan
membawa pula seekor babi jantan yang lebih besar. Babi itu juga dimandikan dan
dibersihkan. Kemudian dihanduk hingga kering dan dipeluk serta cium dengan
penuh kasih sayang. Babi itu kemudiannya dibawa kembali ke dalam rumah.
Setelah selesai dengan ‘pekerjaan’ tersebut barulah
dia melayani Nabi Musa AS. "Wahai saudara! Apa agama kamu?".
"Aku beragama Tauhid (Islam)", jawab sang pemuda. "Tapi, mengapa
kamu memelihara babi? Kita tidak boleh berbuat begitu." Kata Nabi Musa AS.
"Wahai tuan hamba", kata pemuda itu.
"Sebenarnya kedua babi itu adalah ayah dan ibu kandungku. Oleh karena
mereka telah melakukan dosa yang besar, maka Allah telah menukarkan rupa mereka
menjadi babi yang buruk rupanya. Soal dosa mereka dengan Allah itu soal lain.
Itu adalah urusan meraka dengan Allah. Aku sebagai anaknya tetap melaksanakan
kewajibanku sebagai seorang anak. Setiap hari aku berbakti kepada kedua
orangtuaku sepertimana yang tuan hamba lihat tadi. Walaupun rupa mereka sudah
menjadi babi, aku tetap melaksanakan tugasku.", sambungnya.
"Setiap hari aku berdoa kepada Allah agar dosa
mereka diampunkan. Aku bermohon supaya Allah menukarkan wujud mereka menjadi
manusia yang sebenar-benarnya, tetapi Allah masih belum mengabulkannya.",
tambah pemuda itu lagi. Maka ketika itu juga Allah menurunkan wahyu kepada
Nabi Musa a.s. 'Wahai Musa, inilah orang yang akan bertetangga dengan kamu di
Syurga nanti, hasil baktinya yang sangat tinggi kepada kedua orangtuanya.
Walaupun orang tuanya yang sudah buruk dengan wujud babi pun dia tetap berbakti
juga. Oleh itu Kami naikkan kedudukannya sebagai anak sholeh disisi Kami." Allah berfirman : "Oleh karena dia telah
berada pada kedudukan sebagai anak yang sholeh disisi Kami, maka Kami angkat
doanya. Tempat kedua orangtuanya yang Kami sediakan di dalam neraka telah Kami
pindahkan ke dalam syurga." Itulah doa anak yang sholeh. Doa anak yang soleh
dapat menebus dosa orangtua yang akan masuk ke dalam neraka lalu dipindahkan ke
syurga. Ini disebabkan dia berbakti kepada orangtuanya. Walaupun wujud ayah dan
ibunya seperti babi. Mudah-mudahan ibubapa kita mendapat tempat yang baik di
akhirat kelak.
Walau bagaimana buruk sekali pun perangai kedua
orangtua kita, itu bukan urusan kita, urusan kita ialah tetap memelihara mereka
dengan penuh kasih sayang sebagaimana mereka memelihara kita sewaktu kecil
hingga dewasa.
Dan walaupun banyak sekali pun dosa yang mereka
lakukan, itu juga bukan urusan kita, urusan kita ialah meminta ampun kepada
Allah SWT supaya kedua orangtua kita diampuni oleh Allah SWT.
Doa anak yang sholeh akan membantu kedua
orangtuanya mendapat tempat yang baik di akhirat, inilah yang dinanti-nantikan
oleh para orangtua di alam kubur.
Arti sayang seorang anak kepada ayah dan ibunya
bukan melalui materi dan harta yang melimpah, namun kasih sayang seorang anak
pada kedua orangtuanyalah adalah dengan doanya supaya kedua orangtuanya
mendapat tempat yang terbaik di sisi Allah
"ketika aku tahu apa itu garis berbentuk, ketika aku tahu makna garis itu, ketika anganku sebanding dengan goresan garis yang tercipta, aku mulai bisa menulis aku keluarkan penaku tuk mulai membuat hitam kertasku."