Galery Foto Bali 2011


Add caption

Add caption

Add caption

Add caption

Add caption


Add caption

Add caption

Add caption

Add caption

Add caption


Add caption

Add caption

Add caption

Add caption

Add caption

Category: 0 komentar

Modul 2 Dasar-Dasar MySQL


Modul 2
Dasar-Dasar MySQL

1.     Tipe-Tipe Tabel MySQL
Salah satu kelebihan MySQL adalah dapat mendefinisikan tipe table. Tipe table standar yang dimiliki adalah MyISAM,InnoDB dan HEAP. Jika tipe table tidak disebutkan maka secara otomatis MySQL menggunakan tipe tabel yang didefinisikan saat konfigurasi.
MyISAM
Tipe tabel MyISAM merupakan tipe tabel yang sederhana, stabil dan mudah  digunakan. Jika kita akan menyimpan data sederhana yang tidak terlalu rumit, maka gunakanlah tipe tabel ini. Kelebihan utama MyISAM adalah kecepatan dan  kestabilannya. Jika kita memilih tipe tabel MyISAM, maka MySQL secara otomatis  akan menentukan salah satu dari tiga jenis tabel MyISAM, yaitu :
a)      MyISAM static. Jenis ini digunakan ketika semua kolom dalam tabel didefinisikan dengan ukuran yang pasti  (fixed). Dengan kata lain, tidak ada kolom yang memiliki tipe seperti VARCHAR, TEXT dan BLOB. Karena sifatnya yang fixed, maka jenis ini akan lebih cepat, aman dan stabil.
b)      MyISAM dynamic. Jenis ini digunakan ketika terdapat kolom dengan tipe yang dinamis, seperti tipe kolom VARCHAR. Keuntungan utama dari jenis ini  adalah ukuran yang dinamis. Jadi sifatnya lebih efektif karena ukuran data (file) menyesuaikan isi dari masing-masing kolom (field).
c)      MyISAM Compressed. Kedua jenis MyISAM, static dan dynamic dapat  dikompresi menjadi satu jenis yaitu MyISAM Compressed dengan perintah myisamchk. Tentunya hasilnya lebih kecil dari segi ukuran. Tabel yang terkompresi tidak dapat  dikenakan operasi seperti INSERT, UPDATE dan DELETE.


InnoDB
Tipe tabel InnoDB merupakan tipe  tabel MySQL yang mendukung proses transaksi. Tipe ini memiliki beberapa keunggulan, antara lain:
a.  Mendukung transaksi antar tabel.
b.  Mendukung row-level-locking.
c.  Mendukung Foreign-Key Constraints.
d.  Crash recovery. 

HEAP
Tabel dengan tipe HEAP tidak menyimpan datanya di hardisk, tetapi menyimpan di RAM (memori). Tipe tabel  ini biasanya digunakan sebagai tabel sementara (temporary). Tabel secara otomatis akan dihapus (hilang) dari MySQL saat koneksi ke server diputus atau server MySQL dimatikan.

Tipe Tabel yang Lain
Selain 3 (tiga) tipe tabel diatas, yaitu MyISAM, InnoDB dan HEAP, MySQL  juga mendukung tipe tabel yang lain, yaitu:
a.       BDB. Tipe tabel ini mirip tipe tabel  InnoDB, namun penggunaannya belum maksimal.
b.      Archieve. Tipe ini tersedia sejak MySQL versi 4.1. Tipe ini digunakan untuk menyimpan tabel yang terkompresi,  dimana biasanya digunakan dalam proses backup.
c.       CSV. Tipe ini digunakan untuk menyimpan data dalam bentuk file text yang dibatasi dengan koma (delimiter). Tipe ini tersedia sejak MySQL versi 4.1.
d.      NDB Table (MySQL Cluster). Tersedia sejak MySQL versi 4.1.
e.       Federated (External Tables). Tipe ini tersedia sejak MySQL versi 5.0.

2.     Tipe-tipe Data Field (Kolom) MySQL
 MySQL memiliki cukup banyak tipe data untuk field (kolom) tabel. Tipe field (kolom) ini menentukan besar kecilnya ukuran suatu tabel. Tipe field di MySQL  setidaknya terbagi menjadi beberapa kelompok, yaitu numerik, string, date-and- time, dan kelompok himpunan (set dan enum). Masing-masing tipe field memiliki batasan lebar dan ukurannya.
Tipe Numeric
 Tipe data numerik digunakan untuk menyimpan data numeric (angka). Ciri utama data numeric adalah suatu data yang memungkinkan untuk dikenai operasi aritmatika seperti pertambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Berikut ini tipe field (kolom) di MySQL yang termasuk ke dalam kelompok tipe numerik:
1.  TINYINT
Penggunaan  : digunakan untuk menyimpan data bilangan bulat positif   dan negatif.
Jangkauan  : -128 s/d 127
Ukuran  : 1 byte (8 bit).
2.  SMALLINT
 Penggunaan  : digunakan untuk menyimpan data bilangan bulat positif    dan negatif.
Jangkauan  : -32.768 s/d 32.767
Ukuran  : 2 byte (16 bit).
 3.  MEDIUMINT
 Penggunaan  : digunakan untuk menyimpan data bilangan bulat positif    dan negatif.
Jangkauan  : -8.388.608 s/d 8.388.607
Ukuran  : 3 byte (24 bit).
 4.  INT
 Penggunaan  : digunakan untuk menyimpan data bilangan bulat positif    dan negatif.
Jangkauan  : -2.147.483.648 s/d 2.147.483.647
Ukuran  : 4 byte (32 bit).
5.  BIGINT
 Penggunaan  : digunakan untuk menyimpan data bilangan bulat positif    dan negatif.
Jangkauan  : ± 9,22 x 1018
Ukuran  : 8 byte (64 bit).
 6.  FLOAT
 Penggunaan  : digunakan untuk menyimpan data bilangan pecahan  positif dan negatif presisi tunggal.
Jangkauan  : -3.402823466E+38 s/d -1.175494351E-38, 0, dan
  1.175494351E-38 s/d 3.402823466E+38.
Ukuran  : 4 byte (32 bit).
  7.  DOUBLE
 Penggunaan  : digunakan untuk menyimpan data bilangan pecahan  positif dan negatif presisi ganda.
Jangkauan  : -1.79...E+308 s/d -2.22...E-308, 0, dan     2.22...E-308 s/d 1.79...E+308.
Ukuran  : 8 byte (64 bit).
8.  REAL
Merupakan sinonim dari DOUBLE.
9.  DECIMAL
 Penggunaan  : digunakan untuk menyimpan data bilangan pecahan      positif dan negatif.
Jangkauan  : -1.79...E+308 s/d -2.22...E-308, 0, dan     2.22...E-308 s/d 1.79...E+308.
Ukuran  : 8 byte (64 bit).

10. NUMERIC
Merupakan sinonim dari DECIMAL.

Tipe Date dan Time
 Tipe data  date dan  time digunakan untuk menyimpan data tanggal dan waktu. Berikut ini tipe field (kolom) di MySQL yang termasuk ke dalam kelompok tipe date dan time:
 11. DATE
 Penggunaan  : digunakan untuk menyimpan data tanggal.
Jangkauan  : 1000-01-01 s/d 9999-12-31 (YYYY-MM-DD)
Ukuran  : 3 byte.
 12. TIME
 Penggunaan  : digunakan untuk menyimpan data waktu.
Jangkauan  : -838:59:59 s/d +838:59:59 (HH:MM:SS)
Ukuran  : 3 byte
13. DATETIME
 Penggunaan  : digunakan untuk menyimpan data tanggal dan waktu.
Jangkauan  : '1000-01-01 00:00:00' s/d '9999-12-31 23:59:59'
Ukuran  : 8 byte.
 14. YEAR
 Penggunaan  : digunakan untuk menyimpan data tahun dari tanggal.
Jangkauan  : 1900 s/d 2155
Ukuran  : 1 byte.


Tipe String (Text)
 Tipe data string digunakan untuk menyimpan data string (text). Ciri utama data string adalah suatu data yang memungkinkan untuk dikenai operasi aritmatika seperti pertambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Berikut ini tipe field (kolom) di MySQL yang termasuk ke dalam kelompok tipe string:
 15. CHAR
 Penggunaan  : digunakan untuk menyimpan data string ukuran tetap.
Jangkauan  : 0 s/d 255 karakter
 16. VARCHAR
 Penggunaan  : digunakan untuk menyimpan data string ukuran dinamis.
Jangkauan  : 0 s/d 255 karakter (versi 4.1), 0 s/d 65.535 (versi 5.0.3)
17. TINYTEXT
 Penggunaan  : digunakan untuk menyimpan data text.
Jangkauan  : 0 s/d 255 karakter (versi 4.1), 0 s/d 65.535 (versi 5.0.3)
 18. TEXT
 Penggunaan  : digunakan untuk menyimpan data text.
Jangkauan  : 0 s/d 65.535 (2^16- 1) karakter
 19. MEDIUMTEXT
 Penggunaan  : digunakan untuk menyimpan data text.
Jangkauan  : 0 s/d 2^24 - 1 karakter
 20. LONGTEXT
 Penggunaan  : digunakan untuk menyimpan data text.
Jangkauan  : 0 s/d 2^32- 1 karakter

Tipe BLOB (Biner)
Tipe data blob digunakan untuk menyimpan data biner. Tipe ini biasanya digunakan untuk menyimpan kode-kode biner dari suatu file atau object. BLOB merupakan singkatan dari Binary Large Object. Berikut ini tipe field (kolom) di MySQL yang termasuk ke dalam kelompok tipe BLOB:

21. BIT (sejak versi 5.0.3)
 Penggunaan  : digunakan untuk menyimpan data biner.
Jangkauan  : 64 digit biner
22. TINYBLOB
 Penggunaan  : digunakan untuk menyimpan data biner.
Jangkauan  : 255 byte
23. BLOB
 Penggunaan  : digunakan untuk menyimpan data biner.
Jangkauan  : 2^16 - 1 byte
24. MEDIUMBLOB
 Penggunaan  : digunakan untuk menyimpan data biner.
Jangkauan  : 2^24 - 1 byte
 25. LONGBLOB
 Penggunaan  : digunakan untuk menyimpan data biner.
Jangkauan  : 2^32 - 1 byte
Tipe Data yang Lain
 Selain tipe data di atas, MySQL juga menyediakan tipe data yang lain. Tipe  data di MySQL mungkin akan terus bertambah seiring dengan perkembangan  versi MySQL. Berikut ini beberapa tipe data tambahan MySQL:
26. ENUM
 Penggunaan  : enumerasi (kumpulan data).
Jangkauan  : sampai dengan 65535 string.
 27. SET
 Penggunaan  : combination (himpunan data).
Jangkauan  : sampai dengan 255 string anggotas.
Category: 0 komentar

Modul 3 Dasar-Dasar SQL


Modul 3
Dasar-Dasar SQL

1.     Pendahuluan
SQL merupakan singkatan dari Structured Query Language. SQL atau juga sering disebut sebagai query merupakan suatu bahasa (language) yang  digunakan untuk mengakses database. SQL dikenalkan pertama kali dalam IBM pada tahun 1970 dan sebuah standar ISO dan ANSII ditetapkan untuk SQL. Standar ini tidak tergantung pada mesin yang digunakan (IBM, Microsoft atau Oracle). Hampir semua software database mengenal atau mengerti SQL. Jadi, perintah SQL pada semua software database hampir sama.
 Terdapat 3 (tiga) jenis perintah SQL, yaitu :
1.  DDL atau Data Definition Language
DDL merupakan perintah SQL yang berhubungan dengan pendefinisian suatu struktur database, dalam hal ini database dan table. Beberapa perintah dasar  yang termasuk DDL ini antara lain :
  • CREATE 
  • ALTER
  • RENAME
  • DROP

2.  DML atau Data Manipulation Language
DML merupakan perintah SQL yang berhubungan dengan manipulasi atau pengolahan data atau record dalam table. Perintah SQL yang termasuk dalam DML antara lain :
  • SELECT 
  • INSERT
  • UPDATE
  • DELETE
3.  DCL atau Data Control Language
DCL merupakan perintah SQL yang berhubungan dengan manipulasi user dan hak akses (priviledges). Perintah SQL yang termasuk dalam DCL antara lain :
  • GRANT
  • REVOKE

2.     Membuat, Menampilkan, Membuka dan Menghapus Database

Membuat Database
Sintaks umum SQL untuk membuat suatu database adalah sebagai berikut :
 CREATE DATABASE [IF NOT EXISTS] nama_database;
Bentuk perintah di atas akan membuat sebuah database baru dengan nama nama_database. Aturan penamaan sebuah database sama seperti aturan penamaan sebuah variabel,  dimana secara umum nama database boleh terdiri dari huruf, angka dan  under-score (_). Jika database yang akan dibuat sudah ada, maka akan muncul pesan error.  Namun jika ingin otomatis menghapus database yang lama jika sudah ada, aktifkan option IF NOT EXISTS.
Berikut ini contoh perintah untuk membuat database baru dengan nama “penjualan” :
 CREATE DATABASE penjualan;
Jika query di atas berhasil dieksekusi dan database berhasil dibuat, maka akan  ditampilkan pesan kurang lebih sebagai berikut :
 Query OK, 1 row affected (0.02 sec)

Menampilkan Database
Untuk melihat database yang baru saja dibuat atau yang sudah ada, dapat menggunakan perintah sebagai berikut :
 SHOW DATABASES;

Hasil dari perintah di atas akan menampilkan semua database yang sudah ada di MySQL. Berikut ini contoh hasil dari query di atas :
+--------------+
| Database     |
+--------------+
| penjualan    |
| mysql        |
| test         |
+--------------+
3 rows in set (0.02 sec)

Membuka Database
 Sebelum melakukan manipulasi tabel dan record yang berada di dalamnya, kita harus membuka atau mengaktifkan databasenya terlebih dahulu. Untuk membuka database “penjualan”, berikut ini querynya :

USE penjualan;
 Jika perintah atau query di atas berhasil, maka akan ditampilkan pesan sebagai berikut :
 Database changed

Menghapus Database
Untuk menghapus suatu database, sintaks umumnya adalah sbb :
DROP DATABASE [IF EXISTS] nama_database;
 Bentuk perintah di atas akan menghapus database dengan nama nama_database. Jika databasenya ada maka database dan juga seluruh tabel di dalamnya akan dihapus. Jadi berhati-hatilah dengan perintah ini! Jika nama database yang akan dihapus tidak ditemukan, maka akan ditampilkan pesan error. Aktifkan option  IF EXISTS untuk memastikan bahwa suatu database benar-benar ada.
Berikut ini contoh perintah untuk menghapus database dengan nama “penjualan” :
 DROP DATABASE penjualan;

3.     Membuat, Mengubah dan Menghapus Table

Membuat Tabel Baru
Bentuk umum SQL untuk membuat suatu  table secara sederhana sebagai berikut :
CREATE TABLE nama_tabel (
field1 tipe(panjang),
field2 tipe(panjang),
...
fieldn tipe(panjang),
PRIMARY KEY (field_key)
);

Bentuk umum di atas merupakan bentuk umum pembuatan tabel yang  sudah disederhanakan. Penamaan tabel  dan field memiliki aturan yang sama  dengan penamaan database.
 Sebagai contoh, kita akan membuat tabel baru dengan struktur sebagai berikut :
Untuk membuat tabel tersebut di atas, query atau perintah SQL-nya adalah
sebagai berikut :

CREATE TABLE pelanggan (
 id_pelanggan varchar(5) NOT NULL,
 nm_pelanggan varchar(30) NOT NULL,
 alamat text,
 telepon varchar (20),
 email varchar (50),
 PRIMARY KEY(id_pelanggan) 
);

Jika query untuk membuat tabel di atas berhasil dijalankan, maka akan ditampilkan pesan sebagai berikut :

Query OK, 0 rows affected (0.16 sec)

Pada perintah di atas, beberapa hal yang perlu diperhatikan :
a)       CREATE TABLE merupakan perintah dasar dari pembuatan table.
b)      pelanggan merupakan nama tabel yang akan dibuat.
c)       id_pelanggan, nm_pelanggan, alamat, telepon dan email merupakan nama field.
d)     varchar dan text merupakan tipe data dari field
e)      NOT NULL merupakan option untuk menyatakan bahwa suatu field tidak boleh kosong.
f)       PRIMARY KEY merupakan perintah untuk menentukan field mana yang akan dijadikan primary key pada tabel.
g)      5, 10, 30 dan 50 di belakang tipe data merupakan panjang maksimal dari suatu field.
h)      Untuk tipe data date dan text (juga date dan blob) panjang karakter  maksimalnya tidak perlu ditentukan.
i)        Jangan lupa akhiri perintah dengan titik-koma (;)

Selanjutnya untuk melihat tabel mhs  sudah benar-benar sudah ada atau belum, ketikkan perintah berikut ini :
SHOW TABLES;

Perintah di atas akan menampilkan seluruh tabel yang sudah ada dalam suatu database. Contoh hasil dari perintah di atas adalah sebagai berikut :

+---------------------+
| Tables_in_penjualan |
+---------------------+
| pelanggan           |
+---------------------+
1 rows in set (0.01 sec)

Untuk melihat struktur tabel “mhs” secara lebih detail, cobalah perintah atau query sebagai berikut :
 DESC pelanggan;
DESC merupakan singkatan dari DESCRIBE (dalam query bisa ditulis lengkap atau hanya 4 karakter pertama) dan pelanggan adalah nama tabel yang akan dilihat strukturnya. Dari perintah di  atas, akan ditampilkan struktur tabel pelanggan sebagai berikut :
 +--------------+-------------+------+-----+---------+-------+
| Field        | Type        | Null | Key | Default | Extra |
+--------------+-------------+------+-----+---------+-------+
| id_pelanggan | varchar(5)  | NO   | PRI |         |       |
| nm_pelanggan | varchar(30) | NO   |     |         |       |
| alamat       | text        | YES  |     | NULL    |       |
| telepon      | varchar(20) | YES  |     | NULL    |       |
| email        | varchar(50) | YES  |     | NULL    |       |
+--------------+-------------+------+-----+---------+-------+
5 rows in set (0.00 sec)

Dari struktur tabel mhs yang ditampilkan di atas, dapat diketahui bahwa :
a)      Terdapat 5 (lima) field dengan tipe masing-masing.
b)      Primary Key dari tabel  pelanggan adalah  id_pelanggan. Lihat kolom Key pada field id_pelanggan.
c)      Untuk field  id_pelanggan dan  nm_pelanggan  defaultnya tidak boleh kosong. Lihatlah kolom  Null dan  Default pada field id_pelanggan dan nm_pelanggan.
d)     Untuk field  alamat,  telepon dan  email  default-nya boleh kosong. Lihatlah kolom Null dan Default pada field alamat dan telepon.

Mengubah Struktur Table dengan ALTER
Untuk mengubah struktur suatu tabel, bentuk umum perintah SQL-nya sebagai berikut :
 ALTER TABLE nama_tabel alter_options;
 dimana :
a)      ALTER TABLE merupakan perintah dasar untuk mengubah tabel.
b)      nama_tabel merupakan nama tabel yang akan diubah strukturnya.
c)      alter_options merupakan pilihan perubahan tabel. Option yang bisa digunakan, beberapa di antaranya sebagai berikut :
1)      ADD definisi_field_baru
Option ini digunakan untuk menambahkan field baru dengan “definisi_field_baru” (nama field, tipe dan option lain).
2)      ADD INDEX nama_index
Option ini digunakan untuk menambahkan index dengan nama “nama_index” pada tabel.
3)      ADD PRIMARY KEY (field_kunci)
Option untuk menambahkan primary key pada table
4)      CHANGE field_yang_diubah definisi_field_baru
Option untuk mengubah field_yang_diubah menjadi definisi_field_baru
5)      MODIFY definisi_field
Option untuk mengubah suatu field menjadi definisi_field
6)      DROP nama_field
Option untuk menghapus field nama_field
7)      RENAME TO nama_tabel_baru
Option untuk mengganti nama tabel

Beberapa contoh variasi perintah ALTER untuk mengubah struktur suatu tabel antara lain :

1.  Menambahkan field “tgllahir” ke tabel pelanggan
 ALTER TABLE pelanggan ADD tgllahir date NOT NULL;
 2.  Menambahkan primary key pada suatu tabel
 ALTER TABLE pelanggan ADD PRIMARY KEY(id_pelanggan);
3.  Mengubah tipe field tgllahir menjadi varchar dalam tabel pelanggan
 ALTER TABLE pelanggan MODIFY tgllahir varchar(8) NOT NULL;
4.  Menghapus field tgllahir dari tabel pelanggan
 ALTER TABLE pelanggan DROP tgllahir;
 
Mengubah Nama Tabel
 Untuk mengubah nama suatu tabel, dapat menggunakan perintah SQL sbb :
 RENAME TABLE pelanggan TO plg;
ALTER TABLE plg RENAME TO pelanggan;
Perintah di atas akan mengubah tabel pelanggan menjadi plg dan sebaliknya.
Menghapus Tabel
Untuk menghapus sebuah tabel, bentuk umum dari perintah SQL adalah sebagai berikut :

DROP TABLE nama_tabel;

Contohnya kita akan menghapus tabel dengan nama “pelanggan” maka perintah
SQL-nya adalah :
 DROP TABLE pelanggan;

Menambah Record dengan INSERT
Bentuk umum perintah SQL untuk menambahkan record atau data ke dalam
suatu tabel adalah sebagai berikut :
INSERT INTO nama_tabel VALUES (‘nilai1’,’nilai2’,...);
atau dapat dengan bentuk sebagai berikut :

INSERT INTO nama_tabel(field1,field2,...)
VALUES (‘nilai1’,’nilai2’,...);

atau dapat juga dengan bentuk sebagai berikut :
INSERT INTO nama_tabel 
SET field1=’nilai1’, field2=’nilai2’,...;

Sebagai contoh, kita akan menambahkan sebuah record ke dalam tabel pelanggan yang telah kita buat sebelumnya. Berikut ini perintah SQL untuk menambahkan sebuah record ke dalam tabel pelanggan :

INSERT INTO pelanggan VALUES ('P0001',
'Achmad Solichin','Jakarta Selatan',
'0217327762', 'achmatim@gmail.com');

Jika perintah SQL di atas berhasil dieksekusi maka akan ditampilkan pesan sebagai berikut :

Query OK, 1 row affected (0.00 sec)

Setelah perintah SQL di atas berhasil  dieksekusi, maka record atau data dalam tabel pelanggan akan bertambah.  Jalankan perintah berikut ini untuk melihat isi tabel pelanggan !

SELECT * FROM pelanggan;

Dan berikut ini hasil dari perintah SQL di atas :
------+-----------------+-----------------+------------+-----
---------------+
| id_pelanggan | nm_pelanggan    | alamat          | telepon    |
email     |
+--------------+-----------------+-----------------+------------+-----
---------------+
| P0001        | Achmad Solichin | Jakarta Selatan | 0217327762 |
achmatim@gmail.com |
+--------------+-----------------+-----------------+------------+-----
---------------+
1 row in set (0.00 sec)  




Mengedit Record dengan UPDATE

Proses update bisa sewaktu-waktu dilakukan jika terdapat data atau record dalam suatu tabel yang perlu diperbaiki. Proses update ini tidak menambahkan data (record) baru, tetapi memperbaiki data yang lama. Perubahan yang terjadi dalam proses update bersifat permanen, artinya setelah perintah dijalankan tidak dapat di-cancel (undo). 
Bentuk umum perintah SQL untuk mengedit suatu  record  atau data dari suatu tabel adalah sebagai berikut :

UPDATE nama_tabel SET field1=’nilaibaru’
[WHERE kondisi];

Pada perintah untuk update di atas :
a)      UPDATE merupakan perintah dasar untuk mengubah record tabel.
b)      nama_tabel merupakan nama tabel yang akan diubah recordnya.
c)      Perintah  SET diikuti dengan  field-field yang akan diubah yang mana diikuti juga dengan perubahan isi dari masing-masing  field. Untuk mengubah nilai dari beberapa  field sekaligus, gunakan koma (,) untuk memisahkan masing-masing field.
d)     Perintah WHERE diikuti oleh kondisi tertentu yang menentukan record mana yang akan diedit (diubah). Perintah  WHERE ini boleh ada boleh juga tidak. Jika  WHERE tidak ditambahkan pada perintah update maka semua  record dalam tabel bersangkutan akan berubah.
 Perhatikan beberapa contoh perintah UPDATE tabel pelanggan berikut ini !
 1.  Mengubah alamat menjadi “Tangerang” untuk pelanggan yang mempunyai id
‘P0001’

UPDATE pelanggan SET alamat='Tangerang' WHERE  id_pelanggan='P0001';
 Dan jika query di atas berhasil dieksekusi maka akan ditampilkan hasil sebagai berikut :
 Query OK, 1 row affected (0.27 sec)
Rows matched: 1  Changed: 1  Warnings: 0

2.  Mengubah email menjadi “budi@luhur.com” dan alamat menjadi “Bandung”
untuk pelanggan yang mempunyai id_pelanggan ‘P0002’

UPDATE pelanggan SET email='budi@luhur.com',
alamat='Bandung' WHERE id_pelanggan='P0002';
 
Menghapus Record dengan DELETE
 Proses delete dilakukan jika terdapat data atau record dalam suatu tabel yang perlu dihapus atau dihilangkan. Perubahan yang terjadi dalam proses delete bersifat permanen, artinya setelah perintah dijalankan tidak dapat di-cancel (undo). Jadi berhati-hatilah dengan perintah delete !
Bentuk umum perintah SQL untuk menghapus suatu  record atau data dari tabel adalah sebagai berikut :
 DELETE FROM nama_tabel [WHERE kondisi];
Pada perintah untuk delete di atas :
a)      DELETE FROM merupakan perintah dasar untuk menghapus suatu  record dari tabel.
b)      nama_tabel merupakan nama tabel yang akan dihapus recordnya.
c)      Perintah WHERE diikuti oleh kondisi tertentu yang menentukan record mana yang akan dihapus (didelete). Perintah WHERE ini boleh ada boleh juga tidak.
Namun demikian, jika WHERE tidak ditambahkan pada perintah delete maka semua  record dalam tabel bersangkutan akan  terhapus. Jadi jangan lupa menambahkan WHERE jika kita tidak bermaksud mengosongkan tabel

Perhatikan beberapa contoh perintah DELETE dari tabel pelanggan berikut
ini !

1.  Menghapus data pelanggan yang mempunyai id_pelanggan P0005
 DELETE FROM pelanggan WHERE id_pelanggan='P0005';
Dan jika query di atas berhasil dieksekusi dan record yang akan dihapus ada,
maka akan ditampilkan hasil sebagai berikut :

Query OK, 1 row affected (0.11 sec)

2.  Menghapus semua pelanggan yang beralamat di “Bandung” 
 DELETE FROM pelanggan WHERE alamat='Bandung';

 Menampilkan Record dengan SELECT
Perintah SELECT digunakan untuk menampilkan sesuatu. Sesuatu di sini bisa berupa sejumlah data dari tabel  dan bisa juga berupa suatu ekspresi.
Dengan SELECT kita bisa mengatur tampilan atau keluaran sesuai tampilan yang diinginkan.
Bentuk dasar perintah SELECT data dari tabel adalah sebagai berikut :
 SELECT [field | *] FROM nama_tabel [WHERE kondisi];

Perhatikan beberapa contoh perintah SELECT dari tabel pelanggan berikut
ini !

1.  Menampilkan seluruh data atau record (*) dari tabel pelanggan
 SELECT * FROM pelanggan;

Dan jika query di atas berhasil dieksekusi maka akan ditampilkan hasil sebagai berikut :

+--------------+-----------------+----------------------------------+--
----------+---------------------+
| id_pelanggan | nm_pelanggan    | alamat                           |
telepon | email               |
+--------------+-----------------+----------------------------------+--
----------+---------------------+
| P0001        | Achmad Solichin | Jakarta Selatan                  |
0217327762 | achmatim@gmail.com  |
| P0002        | Agus Rahman     | Jl H Said, Tangerang             |
0217323234 | agus20@yahoo.com    |
| P0003        | Doni Damara     | Jl. Raya Cimone, Jakarta Selatan |
0214394379 | damara@yahoo.com    |
| P0004        | Reni Arianti    | Jl. Raya Dago No 90              |
0313493583 | renren@yahoo.co.id  |
| P0005        | Dewi Aminah     | Jl Arjuna No 40                  |
0314584883 | aminahoke@plasa.com |
| P0006        | Chotimatul M    | RT 04 RW 02 Kel Pinang sari      |
0219249349 | fixiz@yahoo.co.id   |
+--------------+-----------------+----------------------------------+--
----------+---------------------+
6 rows in set (0.00 sec)


2.  Menampilkan  field  id_pelanggan dan  nm_pelanggan dari seluruh
pelanggan dalam tabel pelanggan 

SELECT id_pelanggan, nm_pelanggan FROM pelanggan;

Jika query di atas berhasil dieksekusi maka akan ditampilkan hasil sebagai
berikut :

+--------------+-----------------+
| id_pelanggan | nm_pelanggan    |
+--------------+-----------------+
| P0001        | Achmad Solichin |
| P0002        | Agus Rahman     |
| P0003        | Doni Damara     |
| P0004        | Reni Arianti    |
| P0005        | Dewi Aminah     |
| P0006        | Chotimatul M    |
+--------------+-----------------+
6 rows in set (0.00 sec)

3.  Menampilkan id, nama dan alamat dari data pelanggan yang mempunyai id
P0006 

SELECT id_pelanggan, nm_pelanggan, alamat
FROM pelanggan WHERE id_pelanggan = 'P0006';

Hasil query di atas adalah sbb :

+--------------+--------------+-----------------------------+
| id_pelanggan | nm_pelanggan | alamat                      |
+--------------+--------------+-----------------------------+
| P0006        | Chotimatul M | RT 04 RW 02 Kel Pinang sari |
+--------------+--------------+-----------------------------+
1 row in set (0.00 sec)

4.  Menampilkan id, nama dan email data semua pelanggan yang mempunyai
email di yahoo 

SELECT id_pelanggan, nm_pelanggan, email
FROM pelanggan WHERE email LIKE '%yahoo%';

Hasil query di atas adalah sbb :

+--------------+--------------+--------------------+
| id_pelanggan | nm_pelanggan | email              |
+--------------+--------------+--------------------+
| P0002        | Agus Rahman  | agus20@yahoo.com   |
| P0003        | Doni Damara  | damara@yahoo.com   |
| P0004        | Reni Arianti | renren@yahoo.co.id |
| P0006        | Chotimatul M | fixiz@yahoo.co.id  |
+--------------+--------------+--------------------+
4 rows in set (0.00 sec)

Berikut ini operator  perbandingan yang dapat digunakan untuk membandingkan dua buah nilai dalam MySQL :
a)      Operator =, akan bernilai TRUE jika nilai yang dibandingkan sama.
b)      Operator != atau <>, akan bernilai TRUE jika nilai yang dibandingkan TIDAK SAMA (berbeda).
c)      Operator >, akan bernilai TRUE jika nilai yang pertama lebih besar dari nilai kedua.
d)     Operator >=, akan bernilai TRUE jika nilai yang pertama lebih besar atau sama dengan nilai kedua.
e)      Operator <, akan bernilai TRUE jika nilai yang pertama lebih kecil dari nilai kedua.
f)       Operator <=, akan bernilai TRUE jika nilai yang pertama lebih kecil atau sama dengan nilai kedua.

5.  Menampilkan data semua pelanggan yang beralamat di Jakarta Selatan dan
mempunyai email di gmail.

SELECT id_pelanggan, nm_pelanggan, alamat, email 
FROM pelanggan WHERE alamat = 'Jakarta Selatan' &&
email LIKE '%gmail.com';

Hasil query di atas adalah sbb :

+--------------+-----------------+-----------------+--------------------+
| id_pelanggan | nm_pelanggan    | alamat          | email              |
+--------------+-----------------+-----------------+--------------------+
| P0001        | Achmad Solichin | Jakarta Selatan | achmatim@gmail.com |
+--------------+-----------------+-----------------+--------------------+
1 row in set (0.00 sec)

Berikut ini operator  penghubung yang dapat digunakan untuk menghubungkan antara dua kondisi dalam MySQL :
a)      Operator && atau AND, akan menghubungkan dua kondisi dimana akan bernilai TRUE jika kedua kondisi bernilai TRUE.
b)      Operator || atau  OR, akan menghubungkan dua kondisi dimana akan bernilai TRUE jika salah satu atau kedua kondisi bernilai TRUE.
c)      Operator !, akan me-reverse nilai suatu kondisi logika.

6.  Menampilkan semua data pelanggan secara urut berdasarkan  nama pelanggan dengan perintah ORDER BY

SELECT id_pelanggan, nm_pelanggan
FROM pelanggan ORDER BY nm_pelanggan;

Hasil query di atas adalah sbb :

+--------------+-----------------+
| id_pelanggan | nm_pelanggan    |
+--------------+-----------------+
| P0001        | Achmad Solichin |
| P0002        | Agus Rahman     |
| P0006        | Chotimatul M    |
| P0005        | Dewi Aminah     |
| P0003        | Doni Damara     |
| P0004        | Reni Arianti    |
+--------------+-----------------+
6 rows in set (0.00 sec)

7.  Menampilkan semua data pelanggan secara urut berdasarkan  nama pelanggan secara DESCENDING

SELECT id_pelanggan, nm_pelanggan
FROM pelanggan ORDER BY nm_pelanggan DESC;

Hasil query di atas adalah sbb :

+--------------+-----------------+
| id_pelanggan | nm_pelanggan    |
+--------------+-----------------+
| P0004        | Reni Arianti    |
| P0003        | Doni Damara     |
| P0005        | Dewi Aminah     |
| P0006        | Chotimatul M    |
| P0002        | Agus Rahman     |
| P0001        | Achmad Solichin |
+--------------+-----------------+
6 rows in set (0.00 sec)

8.  Menampilkan 3 record (data) pertama dari tabel  pelanggan secara urut berdasarkan nama pelanggan dengan LIMIT

SELECT id_pelanggan, nm_pelanggan
FROM pelanggan ORDER BY nm_pelanggan LIMIT 0,3;

Hasil query di atas adalah sbb :

+--------------+-----------------+
| id_pelanggan | nm_pelanggan    |
+--------------+-----------------+
| P0001        | Achmad Solichin |
| P0002        | Agus Rahman     |
| P0006        | Chotimatul M    |
+--------------+-----------------+
3 rows in set (0.00 sec)

Keterangan
Pada query di atas bentuk LIMIT digunakan untuk membatasi hasil tampilan.
LIMIT banyak digunakan untuk menampilkan data yang relatif banyak. Format fungsi LIMIT adalah sebagai berikut :
  LIMIT awal, jumlah_record

9.  Menampilkan jumlah record yang ada di tabel pelanggan.

SELECT COUNT(*)FROM pelanggan;

Hasil query di atas adalah sbb :

+----------+
| count(*) |
+----------+
|        6 |
+----------+
1 row in set (0.00 sec)

Category: 1 komentar