story - 3 BULAN TIDAK MAMPU MENATAP WAJAH SUAMI



3 BULAN TIDAK MAMPU MENATAP WAJAH SUAMI

Pernikahan itu telah berjalan empat (4) tahun, namun pasangan suami istri itu belum dikaruniai seorang anak. Dan mulailah kanan kiri berbisik-bisik: “kok belum punya anak juga ya, masalahnya di siapa ya? Suaminya atau istrinya ya?”. Dari berbisik-bisik, akhirnya menjadi berisik.

Tanpa sepengetahuan siapa pun, suami istri itu pergi ke salah seorang dokter untuk konsultasi, dan melakukan pemeriksaaan. Hasil lab mengatakan bahwa sang istri adalah seorang wanita yang mandul, sementara sang suami tidak ada masalah apa pun dan tidak ada harapan bagi sang istri untuk sembuh dalam arti tidak peluang baginya untuk hamil dan mempunyai anak.

Melihat hasil seperti itu, sang suami mengucapkan: inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, lalu menyambungnya dengan ucapan: Alhamdulillah.

Sang suami seorang diri memasuki ruang dokter dengan membawa hasil lab dan sama sekali tidak memberitahu istrinya dan membiarkan sang istri menunggu di ruang tunggu perempuan yang terpisah dari kaum laki-laki.

Sang suami berkata kepada sang dokter: “Saya akan panggil istri saya untuk masuk ruangan, akan tetapi, tolong, nanti anda jelaskan kepada istri saya bahwa masalahnya ada di saya, sementara dia tidak ada masalah apa-apa.

Kontan saja sang dokter menolak dan terheran-heran. Akan tetapi sang suami terus memaksa sang dokter, akhirnya sang dokter setuju untuk mengatakan kepada sang istri bahwa masalah tidak datangnya keturunan ada pada sang suami dan bukan ada pada sang istri.

Sang suami memanggil sang istri yang telah lama menunggunya, dan tampak pada wajahnya kesedihan dan kemuraman. Lalu bersama sang istri ia memasuki ruang dokter. Maka sang dokter membuka amplop hasil lab, lalu membaca dan mentelaahnya, dan kemudian ia berkata: “… Oooh, kamu –wahai fulan- yang mandul, sementara istrimu tidak ada masalah, dan tidak ada harapan bagimu untuk sembuh.

Mendengar pengumuman sang dokter, sang suami berkata: inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, dan terlihat pada raut wajahnya wajah seseorang yang menyerah kepada qadha dan qadar Allah SWT.

Lalu pasangan suami istri itu pulang ke rumahnya, dan secara perlahan namun pasti, tersebarlah berita tentang rahasia tersebut ke para tetangga, kerabat dan sanak saudara.

Lima (5) tahun berlalu dari peristiwa tersebut dan sepasang suami istri bersabar, sampai akhirnya datanglah detik-detik yang sangat menegangkan, di mana sang istri berkata kepada suaminya: “Wahai fulan, saya telah bersabar selama

Sembilan (9) tahun, saya tahan-tahan untuk bersabar dan tidak meminta cerai darimu, dan selama ini semua orang berkata:” betapa baik dan shalihah-nya sang istri itu yang terus setia mendampingi suaminya selama Sembilan tahun, padahal dia tahu kalau dari suaminya, ia tidak akan memperoleh keturunan”. Namun, sekarang rasanya saya sudah tidak bisa bersabar lagi, saya ingin agar engkau segera menceraikan saya, agar saya bisa menikah dengan lelaki lain dan mempunyai keturunan darinya, sehingga saya bisa melihat anak-anakku, menimangnya dan mengasuhnya.

Mendengar emosi sang istri yang memuncak, sang suami berkata: “istriku, ini cobaan dari Allah SWT, kita mesti bersabar, kita mesti …, mesti … dan mesti …”. Singkatnya, bagi sang istri, suaminya malah berceramah di hadapannya.

Akhirnya sang istri berkata: “OK, saya akan tahan kesabaranku satu tahun lagi, ingat, hanya satu tahun, tidak lebih”. Sang suami setuju, dan dalam dirinya, dipenuhi harapan besar, semoga Allah SWT memberi jalan keluar yang terbaik bagi keduanya.

Beberapa hari kemudian, tiba-tiba sang istri jatuh sakit, dan hasil lab mengatakan bahwa sang istri mengalami gagal ginjal. Mendengar keterangan tersebut, jatuhnya psikologis sang istri, dan mulailah memuncak emosinya. Ia berkata kepada suaminya: “Semua ini gara-gara kamu, selama ini aku menahan kesabaranku, dan jadilah sekarang aku seperti ini, kenapa selama ini kamu tidak segera menceraikan saya, saya kan ingin punya anak, saya ingin memomong dan menimang bayi, saya kan … saya kan …”. Sang istri pun bad rest di rumah sakit.

Di saat yang genting itu, tiba-tiba suaminya berkata: “Maaf, saya ada tugas keluar negeri, dan saya berharap semoga engkau baik-baik saja”. “Haah, pergi?”. Kata sang istri. “Ya, saya akan pergi karena tugas dan sekalian mencari donatur ginjal, semoga dapat”. Kata sang suami.

Sehari sebelum operasi, datanglah sang donatur ke tempat pembaringan sang istri. Maka disepakatilah bahwa besok akan dilakukan operasi pemasangan ginjal dari sang donatur.

Saat itu sang istri teringat suaminya yang pergi, ia berkata dalam dirinya: “Suami apa an dia itu, istrinya operasi, eh dia malah pergi meninggalkan diriku terkapar dalam ruang bedah operasi”.

Operasi berhasil dengan sangat baik. Setelah satu pekan, suaminya datang, dan tampaklah pada wajahnya tanda-tanda orang yang kelelahan.

Ketahuilah bahwa sang donatur itu tidak ada lain orang melainkan sang suami itu sendiri. Ya, suaminya telah menghibahkan satu ginjalnya untuk istrinya, tanpa sepengetahuan sang istri, tetangga dan siapa pun selain dokter yang dipesannya agar menutup rapat rahasia tersebut.

Dan subhanallah …

Setelah Sembilan (9) bulan dari operasi itu, sang istri melahirkan anak. Maka bergembiralah suami istri tersebut, keluarga besar dan para tetangga.

Suasana rumah tangga kembali normal, dan sang suami telah menyelesaikan studi S2 dan S3-nya di sebuah fakultas syari’ah dan telah bekerja sebagai seorang panitera di sebuah pengadilan di Jeddah. Ia pun telah menyelesaikan hafalan Al-Qur’an dan mendapatkan sanad dengan riwayat Hafs, dari ‘Ashim.

Pada suatu hari, sang suami ada tugas dinas jauh, dan ia lupa menyimpan buku hariannya dari atas meja, buku harian yang selama ini ia sembunyikan. Dan tanpa sengaja, sang istri mendapatkan buku harian tersebut, membuka-bukanya dan membacanya.

Hampir saja ia terjatuh pingsan saat menemukan rahasia tentang diri dan rumah tangganya. Ia menangis meraung-raung. Setelah agak reda, ia menelpon suaminya, dan menangis sejadi-jadinya, ia berkali-kali mengulang permohonan maaf dari suaminya. Sang suami hanya dapat membalas suara telpon istrinya dengan menangis pula.

Dan setelah peristiwa tersebut, selama tiga bulanan, sang istri tidak berani menatap wajah suaminya. Jika ada keperluan, ia berbicara dengan menundukkan mukanya, tidak ada kekuatan untuk memandangnya sama sekali.

(Diterjemahkan dari kisah yang dituturkan oleh teman tokoh cerita ini, yang kemudian ia tulis dalam email dan disebarkan kepada kawan-kawannya)

MENGUAK MUKJIZAT AL-QURAN

Sahabat Hikmah,
Setelah pengalaman saya tentang dua lautan yang ada batas dan menjadi MUKJIZAT KEBENARAN ALQURAN (55:19-21, 25:53 dan 41:53)
, saya ingin menampilkan kembali tentang MUKJIZAT ALQURAN agar bagi yang non muslim dapat mempelajari tentang bukti-bukti kebenaran Al Quran dan bagi yang muslim agar lebih beriman dan hidup berdaasar pemahaman Al Quran secara benar.

Sebelumnya silahkan siapkan Al Quran terjemah. Untuk memudahkan pencarian ayat dalam Al Quran, maka saya menyingkat dengan angka-angka, cara membaca ayat yang saya tulis adalah sebagai berikut:
41:53 maksudnya surat nomor 41 yaitu QS Fushilat ayat 53
55:19-21 maksudnya surat nomor 55 yaitu QS Ar Rahman ayat 19 s.d. 21

Selamat mempelajari....

Al-Qur’an adalah wahyu Allah ( 7:2 ) yang berfungsi sebagai MU’JIZAT bagi Rasulullah Muhammad saw ( 17:88; 10:38 ) sebagai PEDOMAN HIDUP (WAY OF LIFE) bagi manusia ( 4:105; 5:49,50; 45:20 ) dan sebagai KOREKTOR dan PENYEMPURNA terhadap kitab-kitab Allah yang sebelumnya ( 5:48,15; 16:64 ), dan bernilai abadi.

Sebagai MU’JIZAT, Al-Qur’an telah menjadi salah satu sebab penting bagi masuknya orang-orang Arab di zaman Rasulullah ke dalam agama Islam, dan menjadi sebab penting pula bagi masuknya orang-orang sekarang, dan ( insya Allah) pada masa-masa yang akan datang. Inilah hikmah tidak ada nabi lagi setelah Nabi Muhammad Shalallaahu ‘alaihi wa sallam dan hikmah Al-Quran dijaga oleh Allah Subahanahu wa Ta’ala sampai hari kiamat. Mu’jizat nabi-nabi terdahulu hanya bisa dilihat oleh orang pada jamannya, lain dengan Al-Quran, dia adalah kumpulan wahyu Allah Subahanahu wa Ta’ala yang dapat dilihat dan dipelajari oleh semua orang sampai hari kiamat.

Ayat-ayat yang berhubungan dengan ILMU PENGETAHUAN dapat meyakinkan kita bahwa Al-Qur’an adalah firman-firman Allah, tidak mungkin ciptaan manusia apalagi ciptaan Nabi Muhammad Shalallaahu ‘alaihi wa sallam yang ummi/ buta huruf (7:158) yang hidup pada awal abad ke enam Masehi (571 – 632 M). Diantara ayat-ayat tersebut umpamanya : 39:6; 6:125; 23:12,13,14; 51:49; 41:11-41; 21:30-33; 51:7,49 dan lain-lain.

"Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap penjuru dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu? (Q.S, Fushilat : 53)

Demikian juga ayat-ayat yang berhubungan dengan SEJARAH seperti tentang kekuasaan di Mesir, Negeri Saba’. Tsamud, ‘Ad, Yusuf, Sulaiman, Dawud, Adam, Musa dan lain-lain dapat memberikan keyakinan kepada kita bahwa Al-Qur’an adalah wahyu Allah bukan ciptaan Muhammad yang ummi dan tidak pernah membaca Al Kitab, melainkan wahyu yang diturunkan oleh Tuhan yang sama dengan nabi-nabi terdahulu.

Ayat-ayat yang berhubungan dengan RAMALAN-RAMALAN khusus yang kemudian dibuktikan oleh sejarah seperti tentang bangsa Romawi, berpecah-belahnya Kristen dan lain-lain juga menjadi bukti lagi kepada kita bahwa Al-Qur’an adalah wahyu Allah SWT. (30:2,3,4;5:14).

Itulah mengapa orang-orang Madinah yang Ahli Kitab (Yahudi dan Nashrani) lebih dahulu berbondong-bondong mengikuti Nabi Muhammad Shalallaahu ‘alaihi wa sallam dibandingkan penduduk Mekah yang ummi/buta huruf (waktu awal dakwah Islam, yang bisa membaca dan menulis menurut ahli sekitar 15 orang ) dan tidak mengenal Al Kitab.

Bahasa Al-qur’an adalah mu’jizat besar sepanjang masa, keindahan bahasa dan kerapihan susunan katanya tidak dapat ditemukan pada buku-buku bahasa Arab lainnya. Gaya bahasa yang luhur tapi mudah dimengerti adalah merupakan ciri dari gaya bahasa Al-Qur’an. Karena gaya bahasa yang demikian itulah Umar bin Khattab masuk Islam setelah mendengar Al-Qur’an awal surat Thaha yang dibaca oleh adiknya Fathimah. Abul Walid, diplomat Quraisy waktu itu, terpaksa cepat-cepat pulang begitu mendengar beberapa ayat dari surat Fushshilat yang dikemukakan Rasulullah sebagai jawaban atas usaha-usaha bujukan dan diplomasinya. Bahkan Abu Jahal musuh besar Rasulullah, sampai tidak jadi membunuh Nabi karena mendengar surat adh-Dhuha yang dibaca Nabi.

Bahkan kata-kata dalam Al Quran juga memiliki KESEIMBANGAN KATA , Dr. M. Quraish Shihab mengambil contoh dari Al I’jaz Al Adabiy li Al Quran Al Karim karya Abdurrazaq Nawfal. Beberapa di antaranya, adalah:

a) KESEIMBANGAN KATA yang BERTOLAK BELAKANG.
– Kata al-hayah (hidup) dan al-maut (mati), masing-masing disebut 145 kali.
– Kata al-naf’ (manfaat) dan al-madhorroh (mudarat), masing-masing disebut 50 kali.
–Kata al-har (panas) dan al-bard (dingin), masinggmasing disebut 4 kali.
– Kata as-sholihat (kebajikan) dan al-syayi’at (keburukan), masing-masing disebut 167 kali.
– Kata al-Thuma’ninah (kelapangan/ketenangan) dan al-dhiq (kesempitan/kekesalan), masing-masing disebut 13 kali.
– Kata ar-rohbah (cemas/takut) dan al-roghbah (harap/ingin), masing-masing disebut 8 kali.
– Kata al-kufr (kekufuran) dan al-iman (iman) dalam bentuk definite, masing-masing disebut 17 kali.
– Kata al-kufr (kekufuran) dan al-iman (iman) dalam bentuk Indifinite, masing-masing disebut 8 kali.
– Kata al-shoyf (musim panas) dan al-syita’ (musim dingin) masing-masing disebut 1 kali.

b) KESEIMBANGAN JUMLAH KATA dengan SINONIMnya (dua kata yang artinya sarna).
– Al-harts dan al-Ziro’ah (membajak/bertani), masing-masing disebut 14 kali
– Al-’ushb dan al-dhurur (membanggakan diri/angkuh), masing-masing disebut 27 kali
– Al-aql dan al-nur (akal dan cahaya), masing-gmasing disebut 49 kali.
– Al-jahr dan al-’aIaniyah (nyata), masing-masing disebut 16 kali.

c) KESEIMBANGAN antara JUMLAH KATA dengan JUMLAH KATA YANG MENUNJUK kepada AKIBATNYA.
– Al-infak (infak) dengan al-ridha (kerelaan), masing-masing disebut 73 kali
– Al-bukhl (kekikiran) dengan al-hasanah (penyesalan), masing-masing disebut 12 kali
– Al-kafirun (orang-orang kafir) dengan al-nar / al-ahroq (neraka/pembakaran), masing-masing 154kali
– Al-Zakah (zakat/penyucian) dengan al-barokat (kebajikan yang banyak), masing-masing disebut 32 kali.
– Al-fahisyah (kekejian) dengan al-ghodb (murka), masing-masing disebut 26 kali

d) KESEIMBANGAN JUMLAH KATA DENGAN KATA PENYEBABNYA.
– Kata al-isrof (pemborosan) dengan al-sur’ah (ketergesa-gesaan), masing-masing disebut 23 kali
– Kata al-maw’izhoh (nasihat/petuah) dengan al lisan (lidah), masing-masing disebut 25 kali
– Kata al-asro (tawanan) dengan al-harb (perang), masing-masing disebut 6 kali
– Kata al-salam (kedamaian) dan al-thayyibat (kebajikan), masing-masing 60 kali

e) Disamping keseimbangan-keseimbangan tersebut, ditemukan juga KESEIMBANGAN KHUSUS.

1) Kata yawm (hari) dalam bentuk tunggal sejumlah 365 kali sebanyak hari-hari dalam setahun.
Sedangkan kata hari yang menunjuk kepada bentuk plural (ayyam) atau dua (yawmayni), jumlah keseluruhannya hanya tiga puluh, sama dengan jumlah hari dalam sebulan. Di sisi lain, kata yangberarti “bulan” (syahr) hanya terdapat dua belas kali, sama dengan jumlah bulan dalam setahun.

2) Al Qur-an menjelaskan bahwa langit ada “tujuh”.

3) Kata-kata yang menunjuk kepada utusan Tuhan, baik rasul (rasul), atau nabiyy (nabi), atau basyir (pembawa berita gembira), atau nadzir (pemberi peringatan), keseluruhannya berjumlah 518 kali. Jumlah ini seimbang dengan jumlah penyebutan nama-nama nabi, rasul dan pembawa berita tersebut, yakni 518 kali.

Tepat apa yang dinyatakan Al-Qur’an, bahwa sebab seorang tidak menerima kebenaran Al-Qur’an sebagai wahyu Ilahi adalah salah satu diantara dua sebab, yaitu :
a. Tidak berpikir dengan jujur dan sungguh-sungguh.
b. Tidak sempat mendengar dan mengetahui Al-Qur’an secara baik (67:10, 4:82).

Oleh Allah dalam All-Qur’an disebut Al-Maghdhub ( dimurkai Allah ) karena tahu kebenaran tetapi tidak mau menerima kebenaran itu, dan disebut adh-dhollin ( orang sesat ) karena tidak menemukan kebenaran itu.

Sebagai jaminan bahwa Al-Qur’an itu wahyu Allah, maka Al-Qur’an sendiri menantang setiap manusia untuk membuat satu surat saja yang senilai dengan Al-Qur’an (2:23, 24, 17:88).

Sebagai pedoman hidup, Al-Qur’an banyak mengemukakan pokok-pokok serta prinsip-prinsip umum pengaturan hidup dalam hubungan antara manusia dengan Allah dan mahluq lainnya.
Didalamnya terdapat peraturan-peraturan seperti :

-Beribadah langsung kepada Allah (2:43,183,184,196,197; 11:114),
-Berkeluarga (4:3, 4,15,19,20,25; 2:221; 24:32; 60:10,11),
-Bermasyarakat ( 4:58; 49:10,13; 23:52; 8:46; 2:143),
-Berdagang (2:275,276,280; 4:29),
-Utang-piutang (2:282),
-Kewarisan (2:180; 4:7-12,176; 5:106),
-Pendidikan dan pengajaran (3:159; 4:9,63; 31:13-19; 26:39,40),
-Pidana (2:178; 4:92,93; 5:38; 10:27; 17:33; 26:40),
-dan aspek-aspek kehidupan lainnya yang oleh Allah dijamin dapat berlaku dan dapat sesuai pada setiap tempat dan setiap waktu (7:158; 34:28; 21:107).
-Setiap Muslim diperintahkan untuk melakukan seluruh tata nilai tersebut dalam kehidupannya (2:208; 6:153; 9:51).
-Dan sikap memilih sebagian dan menolak sebagian tata nilai itu dipandang Al-Qur’an sebagai bentuk pelanggaran dan dosa (33:36).
-Melaksanakannya dinilai ibadah (4:69; 24:52; 33:71),
-Memperjuangkannya dinilai sebagai perjuangan suci (61:10-13; 9:41),
-Mati karenanya dinilai sebagai mati syahid (3:157, 169),
-Hijrah karena memperjuangkannya dinilai sebagai pengabdian yang tinggi (4:100, 3:195),
-Dan tidak mau melaksanakannya dinilai sebagai zhalim, fasiq, dan kafir (5:44,45,47).

Sebagai korektor Al-Qur’an banyak mengungkapkan persoalan-persoalan yang dibahas oleh kitab-kitab Taurat, Injil, dan lain-lain yang dinilai Al-Qur’an sebagai tidak sesuai dengan ajaran Allah yang sebenarnya. Baik menyangkut segi sejarah orang-orang tertentu, hukum-hukum,prinsip-prinsip ketuhanan dan lain sebagainya. Sebagai contoh koreksi-koreksi yang dikemukakan Al-Qur’an tersebut antara lain sebagai berikut :
a. Tentang ajaran Trinitas (5:73).
b. Tentang Isa (3:49, 59; 5:72, 75).
c. Tentang penyaliban Nabi Isa (4:157,158).
d. Tentang Nabi Luth (29:28-30; 7:80-84) perhatikan, (Genesis : 19:33-36).
e. Tentang Harun (20:90-94), perhatikan, (Keluaran : 37:2-4).
f. Tentang Sulaiman (2:102; 27:15-44), perhatikan (Raja-raja 21:4-5) dan lain-lain.

Silahkan dipelajari, semoga mendapatkan KEBAIKAN berupa HIKMAH yang diberikan oleh Allah kepada yang dikehendaki-Nya.

Wallahu a’lam bishowab.

OFA

MENGAPA HARUS WANITA SHOLEHAH? (#1)

Yang tidak pernah mau punya 'cinta' sebelum akad itu berlangsung?

)ang menghindar ketika sms-sms pengganggu dari para lelaki mulai berdatangan?

Yang selalu punya sejuta alasan untuk tidak berpacaran?

Bagaimana mereka bisa romantis?
Bagaimana mereka punya pengalaman untuk menjaga cinta, apalagi jatuh cinta?

Tahukah kalian...
Bahwa cinta itu fitrah,
karena ia fitrah maka kebeningannya harus selalu kita jaga.

Fitrahnya cinta akan begitu mudah mengantarkan seseorang untuk:

Memiliki kekuatan untuk berkorban,
Keberanian untuk melangkah,
Bahkan ketulusan untuk memberikan semua perhatian.

Namun, ada satu hal yang membedakan antara mereka dan wanita-wanita lainnya..

Mereka memiliki cinta yang suci untuk-Nya..
Mereka mencintaimu karena-Nya,
Berkorban untukmu karena-Nya,
Memberikan segenap kasihnya padamu juga karena-Nya…

Itulah yang membedakan mereka..

Tak pernah sedetikpun mereka berpikir...

Bahwa mencintaimu karena fisikmu,
Mencintaimu karena kekayaanmu,
Mencintaimu karena keturunan keluargamu..

Cinta mereka murni.. bening.. suci.. hanya karena-Nya..

Kebeningan inilah yang membuat mereka berbeda…

Mereka menjadi anggun...
Seperti permata-permata surga yang kemilaunya akan memberikan cahaya bagi dunia.

Ketulusan dan kemurnian cinta mereka akan membuatmu menjadi lelaki paling bahagia..

(Kiriman seorang teman)
::: BAHAGIA ITU PILIHAN :::

Sahabat , hidup ini hanya sementara ...

Ada tempat terakhir dari kehidupan ini , hidup ini kadang berlika – liku kadang senang, kadang bahagia, kadang suka kadang duka ...

Semua dari kita pasti menginginkan kebahagian di dunia ini , dan juga kebahagian yang kekal di akhir kehidupan kelak ...



* Ternyata untuk membuat hidup itu bahagia hanya perlu 4 langkah :


1. BERSYUKUR.

Jika kita mensyukuri apa yang kita dapat , pasti akan selalu bahagia , sikap mensyukuri pemberian Tuhan akan membuat kita menerima dengan ikhlas setiap takdir yang kita terima sekecil apapun ...

Lalu bagaimana CARANYA BERSYUKUR . ? .

Caranya : dengan mencari cermin sebagai introspeksi diri kebawah ...

Artinya sebagai barometer kita melihat orang-orang yang tidak lebih beruntung dari kita, sehingga kita akan merasa sangat beruntung dan akan berterima kasih pada Tuhan atas apa yang telah di berikanNya.


2. BERSABAR.

Sabar yang sesungguhnya tidak akan pernah habis dan tidak akan ada batasnya ...

Lalu, MANFAAT SABAR untuk kebahagian hidup kita apa ? …

Dengan Bersabar kita yakin bahwa dalam kehidupan ini ada yang mengatur , dengan bersabar kita akan menerima kesusahan tersebut dengan tersenyum ........ ((^_^))



3. BERUSAHA.

Tanpa ada usaha tidak akan ada yang namanya kebahagian, berusaha/ ikhtiar merupakan kewajiban manusia ...
Kebahagiaan harus di raih ,tapi tanpa usaha jangan harap kebahagian akan datang sendiri ...

Jadilah pemimpi bukan penghayal , seorang pemimpi akan berusaha mewujudkan impiannya bukan hanya berandai-andai ...



4. BERPIKIR POSITIF.

Nah, ini yang akan membuat ketiga tips diatas akan mudah kita jalankan ...

Dengan berpikir positif kita bisa mengerahkan semua daya yang kita punya untuk melakukan hal positif,
karena setiap tindakan di instruksikan oleh pikiran,
dan berlaku sebaliknya jika pikiran negatif yang kita ciptakan maka kita akan melakukan tindakan negatif pula ...

~ Katakan pada Diri Sendiri :

" Saya sudah memilih untuk Bahagia, apapun yang akan terjadi ...
Ada Tangan Kokoh-NYA Yang Senantiasa Membimbing " ...

Allahumma Aamiin Yaa Rabbal Alaamiin .........


Sekumpulan Kecil Arus Air Turun dari Ketinggian Gunung,
Jauh di Atas Sana melalui Sejumlah Desa dan Hutan,
hingga ia Mencapai Padang Pasir.

Arus Kecil itu lalu Berpikir,
"Aku telah Melewati Begitu Banyak Rintangan.
Tentunya Tidak Ada Masalah buat Aku Melintasi Padang Pasir ini!"

Namun ketika ia memutuskan untuk Memulai Perjalanannya,
ia Menemukan Dirinya Menghilang secara Perlahan-lahan ke dalam Padang Pasir.

Setelah mencoba berkali-kali,
ia Masih Tetap Menemukan Dirinya yang Menghilang dan Merasa Sangat Sedih.
"Mungkin Ini Nasibku!
Aku Tidak Memiliki Nasib untuk Mencapai Lautan Luas seperti Dalam Legenda,"
ia Menggerutu dan Mengutuk Dirinya.

Pada waktu itu,
terdengar Suara yang Dalam,
"Jika Awan Dapat Melewati Padang Pasir, Tentunya Sungai Juga Bisa."

Kedengarannya seperti Suara PADANG PASIR.
Tidak begitu yakin,
ARUS KECIL menjawab,
"Itu karena Awan Dapat Terbang, tapi Aku Tidak Bisa."

"Itu Karena Kamu MELEKAT pada Dirimu.
Jika kamu Benar-benar Hendak MELEPASKANNNYA,
dan biarkan Dirimu Menguap, ia nya akan Menyeberang,
dan kamu akan Mencapai Tujuanmu,"
kata Padang Pasir dengan Suara yang Dalam.

Arus Kecil Tidak Pernah Mendengar hal seperti ini.
"Melepaskan Diriku Sekarang dan Menghilang ke dalam Bentuk Awan?
Tidak! Tidak!"

Ia Tidak Dapat Menerima Gagasan demikian.

Lagipula,
ia tidak pernah mengalami hal demikian sebelumnya.
Bukankah itu merupakan penghancuran diri untuk menyerah pada
bentuk yang ia miliki sekarang?

"Bagaimana aku tahu bahwa saran ini benar adanya?" tanya arus kecil.

"Awan Dapat Membawa Dirinya Menyeberangi Padang Pasir dan
Melepaskannya sebagai Hujan di Tempat yang Tepat.
Hujan akan Membentuk Sungai Lagi untuk Meneruskan Perjalanannya,"
demikian jawaban dari Padang Pasir dengan Sabar.

"Akankah aku masih seperti diriku sekarang?"
tanya arus kecil.

"Ya, dan tidak.
Apakah kamu sebagai Sungai atau Uap yang Tak Kasat Mata,
HAKEKAT DIRI Kamu Tidak Akan Pernah Berubah.
Kamu Melekat Pada Kenyataan bahwa Kamu adalah
SUNGAI Karena Kamu Tidak Mengetahui Hakekat Diri Kamu," jawab Padang Pasir.

Jauh di dalam sanubarinya,
arus kecil teringat bahwa sebelum ia menjadi sungai,
kemungkinan juga ia adalah awan yang membawa dirinya
hingga ke atas gunung,
di mana ia berubah menjadi hujan dan jatuh ke tanah dan
menjadi dirinya sekarang ini.

Akhirnya Arus Kecil Mengumpulkan Keberaniannya dan
Berlari ke dalam Rangkulan Awan yang Membawanya ke
PERJALANAN HIDUP Berikutnya.

Perjalanan Hidup Kita seperti Halnya Pengalaman dari Arus Kecil.
Jika Anda ingin Melewati Rintangan dalam Hidup Anda guna
Mencapai TUJUAN dari KEBENARAN, KEBAJIKAN dan KEINDAHAN,
Anda juga Harus Memiliki KEBIJAKSANAAN dan KEBERANIAN Untuk
Melepaskan sifat ke-AKU-an (Kelekatan Pada Diri Anda).

Mungkin Anda Dapat Menanyakan Pertanyaan ini pada Diri Anda :
"Apakah Hakekat Diriku?
Melekat pada Apakah Diriku ini? dan
Sebenarnya Apa yang Benar-benar Aku Inginkan? "


PENGARUH MAKANAN YANG HARAM APADA DO'A

Ada yang bertanya kepada Sa’ad bin Abi Waqqosh,
تُستجابُ دعوتُك من بين أصحاب رسول الله - صلى الله عليه وسلم - ؟ فقال : ما رفعتُ إلى فمي لقمةً إلا وأنا عالمٌ من أين مجيئُها ، ومن أين خرجت .
“Apa yang membuat do’amu mudah dikabulkan dibanding para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lainnya?” “Saya tidaklah memasukkan satu suapan ke dalam mulutku melainkan saya mengetahui dari manakah datangnya dan dari mana akan keluar,” jawab Sa’ad.

Dari Wahb bin Munabbih, ia berkata,
من سرَّه أنْ يستجيب الله دعوته ، فليُطِب طُعمته
“Siapa yang bahagia do’anya dikabulkan oleh Allah, maka perbaikilah makanannya.”

Dari Sahl bin ‘Abdillah, ia berkata,
من أكل الحلال أربعين يوماً أُجيبَت دعوتُه
“Barangsiapa memakan makanan halal selama 40 hari, maka do’anya akan mudah dikabulkan.”

Yusuf bin Asbath berkata,
بلغنا أنَّ دعاءَ العبد يحبس عن السماوات بسوءِ المطعم .
“Telah sampai pada kami bahwa do’a seorang hamba tertahan di langit karena sebab makanan jelek (haram) yang ia konsumsi.”

Kalau do'a tidak diterima, berarti sholat dan ibadah yang lain tidak diterima apabila kita makan makanan yang HARAM
PENGARUH MAKANAN YANG HARAM APADA DO'A

Ada yang bertanya kepada Sa’ad bin Abi Waqqosh,
تُستجابُ دعوتُك من بين أصحاب رسول الله - صلى الله عليه وسلم - ؟ فقال : ما رفعتُ إلى فمي لقمةً إلا وأنا عالمٌ من أين مجيئُها ، ومن أين خرجت .
“Apa yang membuat do’amu mudah dikabulkan dibanding para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lainnya?” “Saya tidaklah memasukkan satu suapan ke dalam mulutku melainkan saya mengetahui dari manakah datangnya dan dari mana akan keluar,” jawab Sa’ad.

Dari Wahb bin Munabbih, ia berkata,
من سرَّه أنْ يستجيب الله دعوته ، فليُطِب طُعمته
“Siapa yang bahagia do’anya dikabulkan oleh Allah, maka perbaikilah makanannya.”

Dari Sahl bin ‘Abdillah, ia berkata,
من أكل الحلال أربعين يوماً أُجيبَت دعوتُه
“Barangsiapa memakan makanan halal selama 40 hari, maka do’anya akan mudah dikabulkan.”

Yusuf bin Asbath berkata,
بلغنا أنَّ دعاءَ العبد يحبس عن السماوات بسوءِ المطعم .
“Telah sampai pada kami bahwa do’a seorang hamba tertahan di langit karena sebab makanan jelek (haram) yang ia konsumsi.”

Kalau do'a tidak diterima, berarti sholat dan ibadah yang lain tidak diterima apabila kita makan makanan yang HARAM
Tidak MUDAH...Tapi Akan Terasa INDAH


Tidak MUDAH tersenyum ketika hati menangis dan teriris
Tapi akan terasa INDAH ketika kita menyadari itu bagian dari kasih Ilahi
Agar Allah memindahkan kebaikan-kebaikan orang yang menyakiti kita

Tidak MUDAH bangkit dalam keadaan terpuruk
Tapi akan terasa INDAH ketika kita menyadari...
Bahwa Allah sedang menyapa dengan cinta-Nya Agar kita tumbuh besar dan kuat

Tidak MUDAH memberi ketika diri sendiri dalam kekurangan
Tapi akan terasa INDAH ketika kita bisa membahagiakan orang lain
Bukan membahagiakan diri sendiri

Tidak MUDAH memaafkan ketika kita dibenci dan di hina
Tapi akan terasa INDAH kalau itu bagian dari penyucian diri...
Dan ikhlash hanya mengharap ridlo Ilahi

Tidak MUDAH melupakan kegagalan ketika kita masih berkubang didalamnya
Tapi akan terasa INDAH ketika menyadari itu adalah awal dari kesuksesan kita

Tidak MUDAH melupakan masa lalu yang menyakitkan
Tapi akan terasa INDAH ketika menyadari itulah jalan yang harus ditempuh
Untuk mengawali kebahagiaan yang akan diberikan Allah sebagai penggantinya

Tidak MUDAH menghilangkan duka karena kehilangan
Tapi akan terasa INDAH ketika menyadari...
Bahwa Tuhan telah meminjamkan kepada kita beberapa saat

Tidak MUDAH menghadapi penderitaan dan cobaan yang terus mendera
Tapi akan terasa INDAH ketika menumbuhkan kesabaran dan rasa syukur
Dan menyadari itu bagian dari cara Allah menyayangi hambanya...
Seperti Allah menyayangi para Nabi dan Rasul-Nya


Apakah itu KEBAHAGIAAN ?

Bagi orang miskin
uang itulah kebahagiaan

Bagi orang sakit
kesehatan itulah kebahagiaan

Bagi pemuda lajang
pasangan hidup itulah kebahagiaan

Bagi mahasiswa
gelar sarjana itulah kebahagiaan

Bagi penganggur
pekerjaan itulah kebahagiaan

Bagi yang kebanyakan pekerjaan
liburan itulah kebahagiaan

Bagi orang tua
anak berbakti itulah kebahagiaan

Bagi orang lumpuh
berjalan itulah kebahagiaan

Bagi orang buta
melihat itulah kebahagiaan

Bagi pemabok
alkohol itulah kebahagiaan

Bagi ibu-ibu kaya
shopping itulah kebahagiaan

Bagi politikus
jabatan dan kuasa itulah kebahagiaan

Bagi selibritis
popularitas itulah kebahagiaan

Semua orang punya definisi kebahagiaan
namun sedikit sekali yang mengatakan Hidup dalam kasih Allah
dan Rasa syukur itulah kebahagiaan!

Kebahagiaan-kebahagiaan di atas sebenarnya bukanlah kebahagiaan,
lebih tepat adalah kesenangan, kepuasan dan kegembiraan yang singkat dan sementara.
Dan itu belum tentu didapatkan.

Kebahagiaan sejati hanya ada dalam KASIH Allah dan RASA SYUKUR
atas apapun NIKMAT yang didapat dari Allah...

Hanya KASIH Allah dan RASA SYUKUR yang mendatangkan sukacita, kedamaian dan keceriaan.
Hanya KASIH Allah dan Rasa SYUKUR yang mendatangkan kebahagiaan sejati dalam hidup


Category: 0 komentar

0 komentar:

Posting Komentar