Kerangka dasar penelitian




KERANGKA DASAR PENELITIAN



Penelitian merupakan suatu kata yang berasal dari kata ‘teliti’, yang artinya sesuatu yang dilakukan dengan cermat dan tidak sembrono/gegabah dan hati-hati. Dalam pengertian ini, penelitian merupakan suatu proses pekerjaan yang dilakukan dengan cermat, hati-hati untuk memperoleh suatu hasil yang diinginkan. Di lain hal bahwa penelitian diterjemahkan dari kata research yang berasal dari kata re artinya ‘kembali’ dan search artinya ‘mencari’.
Berdasarkan beberapa pemahaman ‘penelitian’ dapat diartikan sebagai suatu pencarian fakta menurut metode objektif yang jelas untuk menemukan hubungan antara fakta dan menghasilkan dalil atau hokum. Penelitian dapat juga diartikan sebagai transformasi yang terkendali atau terarah dari situasi yang dikenal dari kenyataan-kenyataan yang ada padanya dan hubungannya, seperti mengubah unsur dari situasi orisinil menjadi keseluruhan yang bersatu-padu. Penelitian sebagai sebuah metode untuk menemukan kebenaran yang juga merupakan sebuah pemikiran kritis.
Agar suatu metode yang digunakan dalam suatu penelitian disebut metode ilmiah, hendaknya memiliki kriteria-kriteria sebagai berikut:
  1. Berdasarkan fakta; keterangan-keterangan yang ingin   diperoleh dalam penelitian dan yang dikumpulkan maupun yang dianalisis harus berdasarkan fakta yang nyata.
  2. Bebas dari prasangka; metode ilmiah harus bebas dari prasangka buruk.
  3. Menggunakan prinsip analisa; semua masalah harus dicari sebab-sebab serta pemecahannya dengan menggunakan analisa yang logis. Fakta-fakta yang mendukung tidak dibiarkan mentah saja, tapi dianalisa secara cermat.
  4. Menggunakan Hipotesa; hipotesa merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian. Hipotesa merupakan pegangan untuk menentukan jalannya pikiran peneliti, yang nantinya akan dibuktikan melalui data lapangan.
  5. Menggunakan ukuran objektif; kerja penelitian dan analisa harus dinyatakan dalam ukuran yang objektif. Ukuran tidak boleh diterka-terka menurut kehendak peneliti, tetapi hendaknya semua dilakukan secara objektif dan fikiran yang waras.
  6. Menggunakan teknik kuantifikasi; semua pengukuran data hendaknya menggunakan ukuran kuantitatif, kecuali tidak dapat dikuantifikasikan dan umumnya yang tidak bersifat kuantitatif hendaknya dikuantitatifkan.



Category: 0 komentar

0 komentar:

Posting Komentar