PENGENALAN LINUX, KDE dan APLIKASINYA
A. Perangkat Lunak Bebas dan Open Source
Berawal
dari pengalaman buruk Richard M Stallman (RMS) berhadapan dengan
perangkat
lunak proprietary dan closed-source, tahun 1984 beliau membuat sebuah proyek bernama
GNU –dibaca
guh-noo– singkatan dari GNU is Not Unix, yang bertujuan membuat sistem operasi
bergaya
UNIX yang bebas bagi masyarakat. Di sini lahirlah sebuah gerakan Free Software
atau
Perangkat
Lunak Bebas yang memperjuangkan kebebasan untuk menggunakan, menyalin,
memodifikasi,
melakukan peningkatan, dan mendistribusikan perangkat lunak. Proyek GNU
sendiri
"dipayungi" oleh sebuah yayasan bernama Free Software Foundation
(FSF).
Kemudian
pada tahun 1998 beberapa aktivis dan pengembang perangkat lunak bebas
membuat sebuah
inisiatif bernama Open Source Initiative (OSI) yang bertujuan untuk melakukan
manajemen
dan mempromosikan Open Source Definition (OSD) bagi komunitas. Secara umum,
OSI
melakukan uji kelayakan terhadap suatu perangkat lunak agar dapat
"dikatakan" Open Source.
Definisi
lain dari Open Source adalah metodologi pengembangan yang mengijinkan kita
untuk
mempelajari,
memodifikasi kode sumber dan mendistribusikan kembali perangkat lunak.
FS dan OSI
adalah dua gerakan yang hampir sama dalam berbagai hal kecuali pada
prinsip,
etika, dan idealisme yang dibawa. Walaupun begitu keduanya terus melakukan
kontribusi
dan
kerjasama secara praktis di dunia perangkat lunak, oleh karena itu banyak orang
sering
menyebutnya
dengan Free and Open Source Software (FOSS) atau dalam bahasa Indonesia menjadi
Perangkat
Lunak Bebas dan Open Source (PLBOS). Dengan PLBOS, perangkat lunak
berkembang
dengan cepat, semua orang dapat bebas menggunakan, bahkan ikut serta dalam
pengembangannya.
B. Linux dan GNU/Linux
Linux
adalah sebuah kernel atau sistem operasi bergaya UNIX yang bebas –free, stabil,
dan
berjalan di banyak platform perangkat keras. Linus Benedict Torvalds membuatnya
pada saat
beliau
menjadi mahasiswa di Universitas Helsinki, Finlandia. Pada saat itu Linus
terinspirasi oleh
sistem
operasi MINIX buatan Andrew S Tanenbaum dan menjadikan Linux sebagai proyek
hobinya.
Gambar
1.1. Linus Torvalds
Kernel
Linux dirilis ke publik di bawah GNU General Public License (GPL) pada tahun
1991 –versi
0.01, dan sampai sekarang dikembangkan oleh ribuan orang di dunia. Versi
terakhir
pada saat
modul ini ditulis adalah 2.6.13.x.
GNU/Linux
system merupakan istilah yang "disarankan" oleh RMS untuk sistem
dengan
kernel
Linux dan aplikasi-aplikasi dari proyek GNU, tapi sebagian besar orang umumnya
menyebut
sistem tersebut dengan Linux saja.
C. Linux dan Distribusi Linux
Distro
yang dimaksud bukanlah distribution store melainkan linux distribution. Sebenarnya
yang
dikerjakan Linus hanyalah sebuah kernel, yang diberi nama Linux. Jadi
Slackware, Redhat,
Debian,
Fedora merupakan distribusi linux.
Kernel
adalah sebuah inti dari sistem operasi. Contoh dari tugas kernel adalah,
bertugas
memerintahkan
head hardisk agar bergerak ke posisi tertentu dan menuliskan datanya, kernel
juga
bertugas
agar data di suatu area memory tidak tertimpa oleh data lain sehingga
mengacaukan
semuanya.
Intinya kernel bertugas dibelakang layar, dan tidak terlihat oleh pengguna.
Namun tetap
memegang
peranan penting dalam sistem operasi.
Windows
explorer yang menampilkan file-file yang terdapat dalam hardisk anda, bukanlah
kernel.
Windows explorer, calculator, wordpad, dan aplikasi lainnya merupakan program
pendukung
dari sebuah kernel agar anda bisa menggunakannya dengan mudah. Distribusi Linux
adalah
sebuah sistem operasi paket, dimana sebuah kernel yang telah ditambahkan
programprogram
pendukung
agar mudah digunakan. Redhat, Mandrake, Fedora, dsb adalah sebuah
distribusi
atau yang sering disebut sebagai distro.
D.Tux, sang maskot
Pinguin,
binatang yang lucu dan imut ini merupakan maskot dari sistem
operasi
linux. Binatang yang dipilih oleh Linus ini mempunyai sejarah yang agak
aneh.
Linus digigit oleh Pinguin karena keisengannya menggoda si pinguin
sehingga
merinding dan demam berhari-hari. Dan dari sinilah awal mula sang
pinguin di
beri nama Tux.
Linus
berharap bahwa pemakai linux akan demam dengan sistem operasi
ini. Dan
harapannya tercapai, karena tidak sedikit pula yang tidak bisa tidur karena
tidak bisa
konfigurasi
modem atau soundcard untuk berbunyi selama berhari-hari. Bagaimanapun juga
harapan
demam linux tetap tercapai :p.
E. Jangan Illfeel liat Linux
Pertama
kali bertemu linux, jangan berharap memiliki kemiripan dengan Windows. Survei
membuktikan
sebagian pengguna Windows langsung illfeel liat Linux, kenapa ? Karena memang
banyak
sekali perbedaan yang mendasar. Dalam judul ini saya akan menjelaskan perbedaan
mendasar
tersebut.
1. Password lagi.... lagi... dan lagi....
Password
merupakan keamanan paling mendasar dalam sebuah system, namun password
adalah hal
yang paling menjengkelkan bagi semua orang, termasuk saya tentunya ^_^!. Jadi
anda
jangan
pernah bosan ketika setiap waktu selalu harus memasukkan password, karena hal
ini akan
menjadi
sebuah kebiasaan yang baik dalam menjaga keamanan data anda.
2. Drive C: ga' ada di Linux
Pengaturan
file dan direktory di Linux sangatlah berbeda dengan Windows. Pada windows,
file dan
direktory dipisahkan berdasarkan storage. Contoh drive A: menandakan diskdrive
floppy,
drive C:
untuk hardisk pertama, drive D: untuk hardisk kedua, drive E: untuk CD ROM dan
sebagainya.
Karena
struktur file dan direktory yang berbeda sehingga Tidak ada drive A: C: D: E:
di
Linux. Dan
ternyata hal ini membawa tanda tanya yang cukup besar bagi pendatang baru.
Linux
hanya
mengenal sebuah direktory yang menjadi ibu
semua direktory yang biasa disebut root direktory.
Dan
ditandai dengan simbol /. Selanjutnya, semua file dan direktory lainnnya berada
dibawah
direktory
/.
Untuk
mengakses CD ROM, floppy dan device lainnya Linux menyediakan tempat sendiri
berupa
sebuah direktory /media atau /mnt.
3. Kenapa Virus di windows ga' mempan di Linux ?
Sebenarnya
banyak alasan, namun hal yang paling mendasar adalah perbedaan filesystem
dan Linux
tidak memiliki kemampuan untuk mengeksekusi file berextensi .exe. Karena di
Linux
tidak
mengenail extention dalam menjalankan file. Misal file.jpg dapat di jalankan jika file
tersebut
memiliki
hak untuk execute, biasanya
ditandai dengan huruf “x”.
Dalam
Linux juga di kenal dengan sistem multiuser, dimana hak, berkas, session, dan
penggunaan
desktop berbeda setiap usernya. Maksudnya ketika seorang user terkena virus,
maka
virus
tersebut hanya akan menyerang user tersebut, dan tidak dapat menginfeksi direktori
yang
laen.
F. Kenapa Kita Harus Memakai Linux/PLBOS?
Banyak
keuntungan yang bisa kita dapat dari Linux dan PLBOS, beberapa di antaranya
adalah:
Bebas dan Legal
Murah dan Hemat
Relatif stabil dan aman
Lengkap dan fungsional
Dukungan komunitas dan budayanya yang
menyenangkan
Banyak dokumentasi dan informasi yang mudah
didapat
Pengembangan yang cepat dan berkualitas
Menghindari ketergantungan pada satu atau lebih
vendor perangkat lunak
Kesempatan dan potensi berkembang lebih banyak
Apa yang
kita harapkan dari perangkat lunak? Agar pekerjaan kita selesai? Mungkin itu
salah
satunya. Gunakan Linux/PLBOS, karena dengan perangkat lunak ini semuanya
tersedia dari
pekerjaan
untuk mengetik –Office Suite, aplikasi grafis, multimedia, sampai dengan komputasi
tingkat
tinggi. Jadi mengapa kita harus menghamburkan uang lebih banyak dengan
menggunakan
perangkat
lunak proprietary/closed-source? ketergantungan yang semakin besar pada vendor dan
kekhawatiran
dalam bekerja karena memakai produk tidak legal menjadi bagian masalah yang
umum
terjadi. Apalagi soal rentannya keamanan dan kesempatan berkembang yang lebih
sedikit.
G. Slackware 10.2
Adapun
Distro yang penulis gunakan adalah Slackware
10.2 yang merupakan distro yang
tertua,
dan terkenal dengan kesederhanaan dan kestabilannya. Penulis juga membahas
aplikasiaplikasi
yang
bult-in di dalamnya, walaupun demikian anda dapat menggunakan distro lain
sesuai
dengan
selera dan kebutuhan anda.
Gambar
1.2. Slackware 10.2
H. K Desktop Environment (KDE)
Banyak
orang bilang Linux itu hanya sistem operasi yang hanya berkutat di mode teks
saja,
setiap akan menjalankan aplikasi kita harus mengetikkan perintah di dalam shell. Asumsi
tersebut
tidak seluruhnya benar, Linux menyediakan lingkungan grafis yang disebut dengan
Window
Manager (WM) dan Desktop Environment (DE), keduanya
berjalan di atas X –X Window yaitu sistem
window yang ada di dunia Unix dan
variannya. Beberapa contoh WM adalah WindowMaker,
blackbox,
fluxbox, fvwm, icewm. Untuk DE contohnya adalah KDE dan GNU Network Object
Model
Environment (GNOME). Masing-masing orang boleh memilih WM atau DE sesuai dengan
preferensinya,
karena masing-masing mempunyai tampilan, desain grafis dan teknis yang berbeda.
Yang sama
adalah semua WM dan DE berusaha menyediakan lingkungan yang nyaman bagi para
pengguna
Linux dan sistem operasi PLBOS lainnya.
1. KDE Panel (Kicker)
Panel
digunakan sebagai tempat icon-icon atau menu utama. Panel ini akan mempermudah
anda dalam
bekerja, sehingga anda dapat menjalankan aplikasi yang sering anda digunakan.
Dalam
panel ada
4 group yang dapat anda tambahkan didalamnya yaitu :
1. Applet,
add-on atau tambahan untuk panel KDE
2.
Application, aplikasi-aplikasi yang dapat anda tambahkan pada panel.
3. Panel, merupakan
panel tambahan yang digunakan jika panel yang ada tidak mencukupi.
4. Special
button, Kelompok aplikasi yang digunakan pada system.
Gambar
1.4. Panel KDE (kicker)
Tombol utama, fungsinya sama dengan
tombol start pada windows. dan
merupakan
lokasi pertama tempat anda menjalankan berbagai aplikasi.
Dalam
session ini saya akan menggunakan istilah Start.
Home, menunjukkan posisi atau lokasi user yang
sedang menggunakan
sistem.
Home juga memiliki fungsi yang sama pada Windows.
Konsole, digunakan untuk masuk ke
modus text (Command Line). Pada
Windows
lebih dikenal dengan istilah DOS
Prompt. Dalam session ini saya
akan
menggunakan istilah Command Prompt.
Desktop Access, menampilkan
destop utama anda.
Konqueror, menjalankan file manager (seperti
windows explorer), web
browser,
viewer dan ftp client
2. Taskbar
Merupakan
sebuah icon kecil yang mereprentasikan sebuah window program yang sedang
berjalan
di desktop.
Gambar
1.5. Taskbar pada KDE
Dan jika
icon tersebut di tekan maka akan menampilkan aplikasi yang sedang berjalan.
Seperti
XMMS pada
gambar 2. Taskbar tersebut juga dapat mengelompokkan program-program yang
sama ke
dalam satu kelompok.
3. Workspace dan multiple desktop
Workspace
bisa diartikan sebagai area tempat kita bekerja, dalam hal ini adalah desktop.
Dan bisa
dikatakan seluruh area di layar anda adalah workspace. Bisa anda bayangkan saat
anda
menggunakan
banyak aplikasi pada desktop anda ? maka aplikasi tersebut akan terlihat
“bertebaran”
di desktop dan taskbar anda pun juga terlihat menjadi “penuh sesak”. Untuk
mengatasi
masalah ini maka digunakanlah multiple desktop, sehingga anda dapat
mengelompokkan
aplikasi
tertentu ke dalam desktop 1, 2, 3 ataupun 4. Multiple desktop pada kde secara
default
hanya ada
4 dan di simbolkan dengan angka pada workspace, namun anda dapat menambahkannya
melalui control panel .
Gambar
1.6. Workspace.
4. Quick Launch (Launch Pager)
Quick
Launch (Launch Pager) biasa digunakan untuk 'jalan pintas' dalam menjalankan
sebuah
aplikasi, sehingga anda tidak perlu terlebih dahulu menuju start menu (K menu). Jadi
cukup
click pada
icon yang ada, dan jalan dech....!. Untuk menambahkan anda cukup drag & drop aplikasi
yang ingin
ditambahkan pada launch pager.
Gambar
1.7. Launch Pager a.k.a Quick Launch
5. Systray
Systray
digunakan untuk aplikasi yang digunakan pada system anda seperti anti-virus,
mixer,
disk-free management, dsb. Sehingga anda cukup memantau system anda melalui
panel ini.
Gambar
1.8. Systray
6. Clock
Clock,
sesuai namanya digunakan untuk penujuk hari, tanggal dan waktu.
Gambar
1.9. Clock
7. Applet
Applet
merupakan add-on untuk panel KDE agar memberikan kemudahan dalam
management
system anda, seperti : logout/login, storage media, trash, taskbar, dsb. Untuk
menambahkan
applet anda cukup click kanan pada panel | add panel | pilih panel
I. Desktop dan Konfigurasinya
Desktop
adalah bagian yang sering kita ubah untuk disesuaikan dengan keinginan. Untuk
mengubahnya
arahkan kursor mouse pada
desktop dan klik kanan, maka akan muncul context-menu
yang
mengijinkan kita untuk mengkonfigurasi desktop lewat Configure Desktop.
Gambar
1.10. Context-menu konfigurasi desktop
Kemudian
dari sana akan muncul jendela yang menyediakan penyesuaian latar belakang,
tingkah
laku, screensaver, dan tampilan dari desktop kita.
Gambar
1.11. Jendela konfigurasi desktop
J. Control Center
Seperti
namanya, Control Center berfungsi sebagai pusat kontrol dan konfigurasi di
KDE. Di
dalamnya banyak hal yang bisa kita set dari tampilan, tema, koneksi jaringan,
komponen
KDE,
perangkat keras, keamanan, sampai dengan administrasi sistem. Aplikasi ini bisa
Anda
jalankan
lewat Menu K-Control Center.
Gambar
1.12. Control Center
K. Linux Explorer (Direktori Home)
Pertanyaan
"Dimana blabla explorer-nya?" sering terdengar dari pengguna Linux baru.
Apakah
Linux/KDE mempunyai explorer, tempat kita bisa menjelajah berkas dan direktori dengan
mudah? Di
Linux khususnya KDE menyediakan aplikasi yang bernama Konqueror yang berfungsi
sebagai browser, baik itu berkas, direktori
pada komputer lokal, maupun di jaringan. Selain itu
Konqueror
mendukung pula berbagai macam protokol seperti akses perangkat keras, secure-shell,
samba, dan
lain-lain. Tampilannya hampir sama dengan explorer
pada sistem operasi
proprietary/closed-source yang populer
sekarang ini, antarmuka penggunanya pun mudah digunakan.
Gambar
1.13. Konqueror pada direktori Home
L. Mencari Berkas dan Direktori
Untuk
pencarian berkas dan direktori di KDE bisa kita lakukan dengan menjalankan
Find Files/Folder dari Menu K.
Gambar
1.14. Dialog pencarian berkas dan direktori
M. Menjalankan Perintah
Menjalankan
perintah di KDE selain menggunakan shortcut
icon, launcher, dan menu, kita
bisa pula
memakai aplikasi Run Command... melalui Menu K atau shorcut keyboard Alt-F2.
Gambar
1.15. Dialog Run Command
Bagi yang
suka mengetikkan perintah, Anda dapat menggunakan Konsole sebagai
antarmuka shell-nya. Akses melalui Menu K-System-Terminal Program atau lewat launcher
Konsole di
Kicker.
Gambar
1.16. Konsole
N. Konfigurasi Printer
Fungsi
printer di rumah, kampus dan kantor sangat penting apalagi berhubungan dengan
tugas atau
pekerjaan yang membutuhkan pencetakan di kertas –hard-copy. KDE menyediakan
utilitas
untuk melakukan manajemen printer yang bernama Printing Manager. Anda dapat
mengaksesnya
melalui Menu K-Settings-Printing Manager. Dari sana kita bisa menambahkan
printer
baru, menjalankan, menghentikan akses printer, informasi, dan lain-lain.
Gambar
1.17. Jendela konfigurasi printer
O. Menu Editor
Menu K yang
disediakan secara default sebenarnya dapat kita ubah yaitu melalui Menu
Editor.
Kita dapat mengaksesnya melalui klik kanan pada tombol Menu K dan pilih Menu
Editor.
Gambar
1.18. Jendela Menu Editor
P. KDE Help Center
Jika
bingung atau membutuhkan panduan yang lengkap mengenai Linux dan KDE, kita
dapat
menjalankan KDE Help Center melalui Menu
K-Help.
Gambar
1.19. KDE Help Center
Q. Aplikasi Multimedia dan Grafis
Beberapa
aplikasi multimedia yang ada di Linux khususnya KDE pada distro Slackware
10.2
adalah sebagai berikut:
• Sound: Xmms
• Video: Xine
• Grafis: The Gimp
1. Xmms
Xmms mirip
sekali dengan Winamp yang umum digunakan pada sistem operasi
proprietary/closed-source yang populer.
Mendukung plugin, efek,
visualisasi, skin, dan
lain-lain. Untuk
skin yang
tersedia pada Winamp dapat dapat kita gunakan pada aplikasi bebas ini.
Gambar
1.20. Xmms
2. Xine
Xine
merupakan salah satu video player yang cukup terkenal di dunia PLBOS. Mendukung
banyak
format video dan tampilan yang cukup menarik.
Gambar
1.21. Xine
Xine dapat
melakukan play back CD, VCD, dan DVD. Selain itu dapat men-decode format
multimedia
seperti MOV, AVI, WMV dari komputer lokal atau streaming melalui Internet.
3. The Gimp
Aplikasi
grafis ini pernah digunakan oleh Larry Ewing ketika membuat logo Linux yaitu
penguin
bernama Tux. Fungsinya untuk mengedit gambar dan sering disebut-sebut dengan
"Photoshop-nya
Linux". Banyak fungsi yang disediakan dalam The Gimp termasuk plugin dan
script, menjadikan para desainer
grafis hampir selalu menggunakannya di GNU/Linux system
mereka.
Gambar 1.22. The Gimp
0 komentar:
Posting Komentar