Linux Praktikum6-A Pemrograman Shell


Praktikum6-A
Pemrograman Shell

POKOK BAHASAN:
- PemrogramanShell

TUJUAN BELAJAR:
Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu:
- Mempelajari elemen dasar shell script
- Membuat program shell interaktif
- Menggunakan parameter dalam program
- Mempelajari test kondisi serta operator logic yang terkait dengan instruksi test
- Mengenal variable built-in dari shell
- Membuat aplikasi dengan shell menggunakan konstruksi if-then-else
- Menggunakan struktur case – esac.
- Loop dengan while, for, do while.
- Membuat fungsi dan mengetahui cara memanggil fungsi tersebut.

DASAR TEORI:
1 SHELL SCRIPT
Shell script dibuat dengan editor teks (ASCII editor) dan umumnya diberikan
ekstensi “.sh”. Script selalu diawali dengan komentar, yang dimulai dengan tanda #,
disambung dengan ! dan nama shell yang digunakan.
#!/bin/sh 
# Program shell .
#
var1=x .
var2=8
 Awal dari program shell, komentar awal ini akan dibaca oleh system, kemudian
system mengaktifkan program shell (/bin/sh) yang tertera di situ. Program shell
dapat dipilih, misalnya /bin/csh, /bin/ksh dan lainnya
. Adalah komentar, sebagai dokumentasi, baris ini akan diabaikan oleh program
shell
. Penggunaan variable (assignment), tidak boleh ada spasi di antara nama variable
dan konstanta

2 VARIABEL
Variable shell adalah variable yang dapat mempunyai nilai berupa nilai String.
Tata penulisan variable adalah sebagai berikut :
nama_var = nilai_var
Variable harus dimulai dengan alfabet, disusul dengan alfanumerik dan karakter
lain. Variabel dapat ditulis dalam huruf kecil atau huruf besar atau campuran keduanya.
Shell membedakan huruf besar dan huruf kecil (case sensitive), contoh :
VPT=poltek
i=5
Pemberian nilai variable tidak boleh dipisahkan dengan spasi, karena shell akan
menganggap pemisahan tersebut sebagai parameter, contoh :
VPT =poltek ##error
VPT= poltek ##error
Untuk melihat nilai/isi dari sebuah variable, gunakan tanda $ di depan nama
variable tersebut. Pada shell, instruksi echo dapat menampilkan isi variable tersebut,
contoh :
VPT=poltek
echo $VPT
Gaji=450000
echo $Gaji
echo $VPT $Gaji
Bila menggunakan string yang terdiri dari lebih dari satu kata, maka string
tersebut harus berada dalam tanda kutip atau apostrof, contoh :
VPT=poltek
VPT2=”poltek elektronika ITS”

3 MEMBACA KEYBOARD
Nilai variable dapat diisi melalui keyboard (stdin) dengan instruksi read.

4 PARAMETER
Sebuah program shell dapat mempunyai parameter sebanyak 9 buah dan
direpresentasikan melalui variable khusus yaitu variable $!, $2, $3, $4, $5, $6, $7, $8
dan $9. Nama program she ll (nama script) direpresentasikan melalui variable $0.
Jumlah parameter dinyatakan sebagai $#. Bila tidak memberikan parameter,
maka nilai $# adalah 0.
Shell variable $* menyatakan seluruh string yang menjadi parameter / argumen
sebuah script ($@ mempunyai arti yang sama). $$ menyatakan nomor proses id (pid)
dari script yang dijalankan. Pid ini akan terus berubah (umumnya) menaik, setiap kali
proses berjalan.

5 STATUS EXIT
Setiap program setelah selesai dieksekusi akan memberikan informasi melalui
variable spesial $?. Indikasi yang diberikan adalah :
o Bila program berakhir dengan sukses, $? = 0
o Bila program berakhir dengan error, $? ¹ 0
Nilai dari status exit dapat dilihat melalui instruksi echo $?

6 KONSTRUKSI IF
if akan mengeksekusi instruksi-awal, dan exit status dari instruksi tersebut akan
menjadi kondisi. Bila 0, maka instruksi selanjutnyua masuk ke dalam blok then. Bila
tidak 0, maka alur program diteruskan setelah kunci kata fi.
if instruksi-awal
then
instruksi1
instruksi2
………………
fi

7 KONSTRUKSI IF THEN ELSE
Bila status exit tidak sama dengan 0, maka kondisi menjadi FALSE dan instruksi setelah
else akan dijalankan.
8 INSTRUKSI TEST
Instruksi test digunakan untuk memeriksa kondisi dari sebuah ekspresi.
Ekspresi terdiri dari factor dan operator yang dipisahkan oleh spasi. Hasil test akan
memberikan nilai berupa status exit, yaitu 0 bila ekspresi sesuai, bila tidak maka hasil
adalah ¹ 0.
· Operator untuk test
Operator 0 atau TRUE, jika
string1 = string2
string1 != string2
-n string
-z string
Identical
Not identical
String is not null
String is null
· Test untuk files dan directory
Test dapat dilakukan untuk memeriksa apakah file ada (Exist), dapat dibaca, dapat
ditulis, kosong dan lainnya.
Operator 0 atau TRUE, jika
-f namafile
-d namafile
-r namafile
File ada, file biasa
File ada, file adalah direktori
File dapat dibaca
if instruksi1
then
instruksi1.1
instruksi1.2
………………
else
instruksi2.1
instruksi2.2
………………
fi
-w namafile
-x namafile
-s namafile
-w namafile
File dapat ditulis
File adalah executable
File ada dan tidak kosong
File dapat ditulis
Untuk memudahkan pembacaan (readability), test dapat ditulis dengan
[ ekspresi ]
[ sebenarnya adalah nama lain dari test, bedanya [ akan mencari kurung
penutup ] pada akhir ekspresi yang harus dipisahkan oleh spasi.

9 LOGICAL && DAN || (SHELL LEVEL)
Notasi && dan || digunakan untuk menggabungkan instruksi shell sebagai
alternatif untuk if then else. Notasi && dan || sering ditemukan dalah shell script
system administrator untuk menjalankan routine dari system operasi.
· instruksi1 && instruksi2
shell akan mengeksekusi instruksi1, dan bila exit status instruksi1 adalah
FALSE, maka hasil dari AND tersebut sudah pasti sama dengan FALSE, sehingga
instruksi2 tidak mempunyai pengaruh lagi. Oleh karena itu, instruksi2
tidak dijalankan. Sebaliknya bila hasil instruksi1 adalah TRUE(0), maka
instruksi2 dijalankan
· instruksi1 || instruksi2
shell akan menge ksekusi instruksi1, bila exit status adalah TRUE(0), hasil dari
operasi OR tersebut sudah pasti menghasilkan TRUE, terlepas dari hasil eksekusi
instruksi2. Oleh karena itu instruksi2 tidak perlu dijalankan. Bila hasil
instruksi1 adalah FALSE, maka instruksi2 akan dijalankan.

10 OPERATOR BILANGAN BULAT UNTUK TEST
Untuk membandingkan 2 buah bilangan, test memerlukan operator yang
berbeda dengan string.
Operator 0 atau TRUE, jika
i1 –eq i2
i1 –ge i2
i1 –gt i2
i1 –le i2
i1 –lt i2
i1 –ne i2
Bilangan sama
Lebih besar atau sama dengan
Lebih besar
Lebih kecil atau sama dengan
Lebih kecil
Bilangan tidak sama

11 OPERATOR LOGICAL (TEST LEVEL)
Logical operator terdiri dari AND, OR dan NOT. Operator ini menggabungkan
hasil ekspresi sebagai berikut :
NOT : symbol !
!
True False
False True
AND : symbol -a
V1 V2 V1 –a V2
False False False
False True False
True False False
True True True
OR : symbol -o
V1 V2 V1 –o V2
False False False
False True True
True False True
True True True

12 KONSTRUKSI IF THEN ELSE IF
Bila status exit tidak sama dengan 0, maka kondisi menjadi FALSE dan instruksi setelah
else akan dijalankan.

13 HITUNGAN ARITMETIKA
Tipe dari variable SHELL hanya satu yaitu STRING. Tidak ada tipe lain
seperti Numerik, Floating, Boolean ata u lainnya. Akibatnya variable ini tidak dapat
membuat perhitungan aritmetika, misalnya :
A=5
B=$A +1 ## error
UNIX menyediakan utilitas yang bernama expr yaitu suatu utilitas yang
melakukan aritmetika sederhana.

14 INSTRUKSI EXIT
Program dapat dihentikan (terminated/selesai) dengan instruksi exit. Sebagai
nilai default program tersebut akan memberikan status exit 0.
if instruksi1
then
instruksi1.1
instruksi1.2
………………
elif instruksi2
then
instruksi2.1
instruksi2.2
………………
else
instruksi3.1
instruksi3.2
………………
fi

15 KONSTRUKSI CASE
Case digunakan untuk menyederhanakan pemakaian if yang berantai,
sehingga dengan case, kondisi dapat dikelompokkan secara lo gis dengan lebih
jelas dan mudah untuk ditulis.
Case diakhiri denan esac dan pada setiap kelompok instruksi diakhiri dengan ;;. Pada
akhir pilihan yaitu *) yang berarti adalah “default”, bila kondisi tidak memenuhi pola
sebelumnya

16 KONSTRUKSI FOR
For digunakan untuk pengulangan dengan menggunakan var yang pada
setiap pengulangan akan diganti dengan nilai yang berada pada daftar (list).
case variable in
match1)
instruksi1.1
instruksi1.2
………………
;;
match2)
instruksi2.1
instruksi2.2
………………
;;
*)
instruksi3.1
instruksi3.2
………………
;;
esac
for var in str1 str2 …..strn
do
instruksi1
instruksi2
………………
done

17 KONSTRUKSI WHILE
While digunakan untuk pengulangan instruksi, yang umumnya dibatasi dengan
suatu kondisi. Selama kondisi tersebut TRUE, maka pengulangan terus dilakukan.
Loop akan berhenti, bila kondisi FALSSE, atau program keluar dari blok while melalui
exit atau break.

18 INSTRUKSI DUMMY
Instruksi dummy adalah instruksi yang tidak melakukan apa -apa, namun
instruksi ini memberikan status exit 0 (TRUE). Oleh karena itu, instruksi dummy dapat
digunakan sebagai kondisi forever pada loop (misalnya while).
Simbol instruksi dummy adalah Þ :

19 FUNGSI
Fungsi adalah program yang dapat dipanggil oleh program lainnya dengan
menggunakan notasi NamaFungsi(). Fungsi memberikan exit status ($?) yang
dinyatakan dengan return nr, atau nilai 0 sebagai default.
Membuat fungsi diawali dengan nama fungsi, parameter, kemudian blok
program yang dinyatakan dalam { … }.
Contoh :
F1( ) {
……..
……..
return 1
}
Variabel dapat didefinisikan dalam fungsi sebagai variable local atau global.
Hal yang perlu diperhatikan, nama variable yang digunakan dalam sebuah fungsi,
while kondisi
do
instruksi1
instruksi2
………………
done
jangan sampai bentrok dengan nama variable yang sam adi luar fungsi, sehingga tidak
terjadi isi variable berubah.

TUGAS PENDAHULUAN:
Sebagai tugas pendahuluan, bacalah dasar teori diatas kemudian buatlah
program Shell untuk Latihan 1 sampai dengan 5.
PERCOBAAN:
1. Login sebagai user.
2. Bukalah Console Terminal dan lakukan percobaan-percobaan di bawah ini
kemudian analisa hasil percobaan.
3. Selesaikan soal-soal latihan.
Percobaan 1 : Membuat shell script
Percobaan 2 : Variabel
1. Buatlah file prog01.sh dengan editor vi
$ vi prog01.sh
#!/bin/sh
# Program shell
#
var1=x
var2=8
2. Untuk menjalankan shell, gunakan notasi TITIK di depan nama program
$ . prog01.sh
3. Untuk menjalankan shell, dapat juga dengan membuat executable file dan
dieksekusi relatif dari current directory
$ chmod +x prog01.sh
$ ./prog01.sh
1. Contoh menggunakan variable pada shell interaktif
$ VPT=poltek
$ echo $VPT
2. Pemisahan 2 kata dengan spasi menandakan eksekusi 2 buah instruksi.
Karakter $ harus ada pada awal nama variable untuk melihat isi variable
tersebut, jika tidak, maka echo akan mengambil parameter tersebut sebagai
string.
$ VPT2=poltek elektronika (Terdapat pesan error)
$ VPT2=”poltek elektronika”
$ echo VPT2
$ echo $VPT2
3. Menggabungkan dua variable atau lebih
$ V1=poltek
$ V2=’:’
$ V3=elektronika
$ V4=$V1$V2$V3
$ echo $V4
4. Menggabungkan isi variable dengan string yang lain. Jika digabungkan
dengan nama variable ya ng belum didefinisikan (kosong) maka instruksi echo
menghasilkan string kosong. Untuk menghindari kekeliruan, nama variable
perlu diproteksi dengan { } dan kemudian isi variable tersebut digabung
dengan string.
$ echo $V3
$ echo $V3ITS
$ echo ${V3}ITS
5. Variabel dapat berisi instruksi, yang kemudian bila dijadikan input untuk
shell, instruksi tersebut akan dieksekusi
$ CMD=who
$ $CMD
$ CMD=”ls –l”
$ $CMD
6. Modifikasi file prog01.sh berikut
$ vi prog01.sh
#!/bin/sh
V1=poltek
V2=’:’
V3=elektronika
echo “Pemrograman shell”
echo $V1$V2$V3
V3=ITS
echo $V1$V2 di $V3
7. Cara sederhana mengeksekusi shell adalah dengan menggunakan notasi titik
di depan nama shell script tersebut. Bila direktori actual tidak terdaftar dalam
PATH, maka command tersebut tidak dapat ditemukan. Bila script belum
executable, script tidak dapat dieksekusi.
$ . prog01.sh
$ prog01.sh (Terdapat pesan error)
$ ./prog01.sh (Terdapat pesan error)
$ chmod +x prog01.sh
$ ./prog01.sh
Percobaan 3 : Membaca keyboard
1. Menggunakan instruksi read
$ read nama
amir
$ echo $nama
2. Membaca nama dan alamat dari keyboard
$ vi prog02.sh
#!/bin/sh
# prog02.sh
# membaca nama dan alamat
echo “Nama Anda : “
read nama
echo “Alamat : “
read alamat
echo “Kota : “
read kota
echo
echo “Hasil adalah : $nama, $alamat di $kota”
3. Eksekusi program prog02.sh
$ . prog02.sh
Nama Anda :
Amir
Alamat :
Jl semangka 67
Kota :
Surabaya
Hasil adalah : Amir, Jl semangka di Surabaya
4. Instruksi echo secara otomatis memberikan baris baru, maka untuk
menghindari hal tersebut disediakan opsi –n, yang menyatakan kepada echo
untuk menghilangkan baris baru. Modifikasi program prog02.sh
$ vi prog02.sh
#!/bin/sh
# prog02.sh
# membaca nama dan alamat
echo –n “Nama Anda : “
read nama
echo –n “Alamat : “
read alamat
echo –n “Kota : “
read kota
echo
echo “Hasil adalah : $nama, $alamat di $kota”
5. Eksekusi program prog02.sh
$ . prog02.sh
Nama Anda : Amir
Alamat : Jl semangka 67
Kota : Surabaya
Hasil adalah : Amir, Jl semangka di Surabaya
6. Variabel kosong adalah variable yang tidak mempunyai nilai. Variabel ini
didapat atas assignment atau membaca dari keyboard atau variable yang
belum didefinisikan
$ read nama
<CR>
$ echo $nama
$ A=
$ B=””
$ C=$A$B
$ echo $C
7. Variabel dapat disubtitusikan dengan hasil eksekusi dari sebuah instruksi.
Pada contoh dibawah , instruksi pwd dieksekusi lebih dahulu dengan
sepasang Back Quate (tanda kutip terbalik). Hasil dari eksekusi tersebut akan
masuk sebagai nilai variable DIR
$ pwd
$ DIR=`pwd`
$ echo $DIR
Percobaan 4 : Parameter
1. Membuat shell script prog04.sh
$ vi prog04.sh
#!/bin/sh
# prog04.sh versi 1
# Parameter passing
#
echo “Nama program adalah $0”
echo “Parameter 1 adalah $1”
echo “Parameter 2 adalah $2”
echo “Parameter 3 adalah $3”
2. Eksekusi prog04.sh tanpa parameter, dengan 2 parameter, dengan 4
parameter
$ . prog04.sh
$ . prog04.sh amir hasan
$ . prog04.sh amir hasan badu ali
8. Buatlah shell script prog03.sh
$ vi prog03.sh
#!/bin/sh
# prog03.sh
#
NAMA=`whoami`
echo Nama Pengguna Aktif adalah $NAMA
tanggal=`date | cut –c1-10`
echo Hari ini tanggal $tanggal
9. Eksekusi prog03.sh
$ . prog03.sh
3. Membuat shell script prog04.sh versi 2 dengan memberikan jumlah
parameter
$ vi prog04.sh
#!/bin/sh
# prog04.sh versi 2
# Parameter passing
#
echo “Jumlah parameter yang diberikan adalah $#”
echo “Nama program adalah $0”
echo “Parameter 1 adalah $1”
echo “Parameter 2 adalah $2”
echo “Parameter 3 adalah $3”
4. Eksekusi prog04.sh tanpa parameter dan dengan 4 parameter
$ . prog04.sh
$ . prog04.sh amir hasan badu ali
5. Membuat shell script prog04.sh versi 3 dengan menambahkan total
parameter dan nomor proses id (PID)
$ vi prog04.sh
#!/bin/sh
# prog04.sh versi 3
# Parameter passing
#
echo “Jumlah parameter yang diberikan adalah $#”
echo “Nama program adalah $0”
echo “Parameter 1 adalah $1”
echo “Parameter 2 adalah $2”
echo “Parameter 3 adalah $3”
echo “Total parameter adalah $*”
echo “PID proses shell ini adalah $$”
6. Eksekusi prog04.sh dengan 4 parameter
$ . prog04.sh amir hasan badu ali
Percobaan 5 : Status Exit
Percobaan 6 : Konstruksi if
1. Instruksi dengan exit status 0
$ who
$ who | grep <user>
$ echo $?
2. If membandingkan exit status dengan 0, bila sama, maka blok program masuk
ke dalam blok then-fi
$ if [ $? = 0 ]
> then
> echo “Pemakai tersebut sedang aktif”
> fi
3. Nomor (1) dan (2) diatas dapat disederhanakan dengan
$ if who|grep <user> >/dev/null
> then
> echo okay
> fi
1. String tidak diketemukan, maka status exit adalah 1
$ grep xyz /etc/passwd
$ echo $?
2. String diketemukan, maka status exit adalah 0
$ grep <user> /etc/passwd
$ echo $?
Percobaan 7 : Konstruksi if then else
1. Membuat shell script prog05.sh
$ vi prog05.sh
#!/bin/sh
# prog05.sh
# Program akan memberikankonfirmasi apakah nama
# user sedang aktif atau tidak
#
echo –n “Berikan nama pemakai : ”
read nama
if who | grep $nama > /dev/null
then
echo “$nama sedang aktif”
else
echo “$nama tidak aktif”
fi
2. Jalankan prog05.sh, masukkan nama pemakai yang aktif yang tampil pada
instruksi who dan coba juga untuk nama pemakai yang tidak aktif
$ who
$ . prog05.sh [nama=<user>]
$ . prog05.sh [nama=studentOS]
Category: 0 komentar

0 komentar:

Posting Komentar