PROPOSAL RANCANGBANGUN
SISTEM
INFORMASI KAPLING TANAH
BERBASIS WEB PADA PT. AGUNG PODOMORO GROUP
1. PENDAHULUAN
Sistem
informasi adalah suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajemen dalam
mengambil keputusan dan juga untuk menjalankan operasional perusahaan, di mana
sistem tersebut merupakan kombinasi dari orang-orang, teknologi informasi dan
prosedur-prosedur yang tergorganisasi.
Jual beli tanah sebagai salah satu bentuk hubungan hukum antara
dua orang atau dua pihak yang telah bersepakat untuk saling meletakkan hak dan
kewajiban secara timbal balik yang lazimnya disebut dengan perjanjian yang
menganut asas obligator Tujuan
dari pembuatan SISTEM INFORMASI KAPLING TANAH ini diharapkan dapat membantu
kegiatan operasional Tim Pengembang Proyek. Perangkat lunak yang akan dibuat
nantinya akan membantu pengguna sehingga sistem informasi tersebut dapat
berfungsi secara optimal sesuai kebutuhan Tim Pengembang Proyek. dengan adanya
aplikasi ini diharapkan proses Sistem informasi kapling tanah menjadi lebih
cepat, mudah dan dapat dilakukan dari mana saja selama terkoneksi dengan
internet. Pada Perancangan sistem informasi kapling
tanah berbasis web pada PT.Agung Podomoro Group, agar dapat membantu konsumen
mendapatkan tanah yang Sesuai dengan keiginan,
Dengan adanya webside ini maka punjualan tanah menjadi lebih efektif
dibandingan dengan cara yang biasa.
2.
MANFAAT
Adapun
manfaat sistem informasi kavling tanah adalah :
-
Memudahkan
costumer dalam memilih jenis kavling tanah
-
Pendataan
calon costumer
-
Menawarkan
kemudahan jenis pembayaran sesuai dengan budget costumer
-
Bukti
jual beli kavling tanah
3.
MAKSUD DAN TUJUAN
Tujuan
dari perancangan sistem informasi kaving
tanah berbasis web adalah :
-
Membuat sistem informasi berbasis web untuk
penjualan tanah kavling
-
Pembuatan
webside ini agar memudahkan klien dalam mencari tanah yang sesuai dengan
keinginan
4.
METODE RANCANGAN SISTEM
Untuk mencapai dan memenuhi kebutuhan
diatas, perlu ditempuh langkah-langkah perancangan Rancangbagun Sistem
informasi kavling tanah dengan cara :
-
Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan sampai saat
ini,baik pola manajemen & pengolahan data maupun pembuatan laporan yang
ada.
-
Merumuskan tujuan-tujuan yang akan atau yang ingin dicapai berupa
pola manajemen & pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.
-
Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya
-
serta perumusan langkah dan kebijakan.
Dalam mengevaluasi
sistem yang sedang berjalan/ sekarang, digunakan pendekatan Bottom Up
Evaluation, yaitu:
-
Dengan melakukan survey dan evaluasi terhadap sistem dan kemudian mengidentifikasi
siapa user dan spesialis yang menggunakan sistem tersebut.Pemeriksaan sistem yang sedang berjalan dapat menunjukkan
apakah beberapa diantaranya sudah dapat atau lebih baik dieksploitasi untuk
keuntungan strategis, atau akan dibangun untuk menghasilkan nilai tambah yang
berarti/ penting. Bagaimanapun juga aplikasi yang sudah ada sekarang ini perlu
untuk diperiksa nilai bisnisnya serta nilai teknisnya.
-
Dengan melakukan penganalisaan dan pelaporan informasi bagi pihak-
pihak yang mengambil keputusan.
Dalam
merancangbangun Sistem Manajemen Basisdata Terpadu terdapat kegiatan-kegiatan yang harus ada didalamnya,
yaitu:
1.
Mendapatkan data dari berbagai sumber dan melakukan penggabungan
pada suatu tempat
tertentu, data-data yang digabung adalah data-data yang akan membantu kita
dalam pembuatan laporan, karena data tersebut merupakan suatu bentuk kesatuan.
2.
Transformasi data.
Pengolahan data dari
awal ke bentuk data yang telah disepakati. Dengan mengalami pemrosesan atau
pengolahan terlebih dahulu, yang samaartinya dengan pengubahan data ke bentuk
yang diharapkan.
3.
Pendistribusian data.
Data-data yang akan
kita gunakan dalam IDBMS berkaitan dengan lingkungan kerja dalam lingkungan
organisasi/ lembaga. Bagi organisasi/ lembaga yang terhubung dengan jaringan,
pemakaian data mendukung kegiatan ini secara lebih fleksibel dan merata pada
masing-masing bagian/unit kerja yang ada.
4.
Penggunaan data
Data yang telah disaring akan menghasilkan ringkasan-ringkasan
yang dapat memudahkan pengguna dalam mengambil suatu keputusan, disini kegiatan
pemakaian data akan menjadi lebih sering jika para pengambil keputusan ingin
menganalisa data atau informasi yang telah disebarkan kepada stakeholder/
masyarakat.
5.
ALAT BANTU RANCANGAN SISTEM
Merancang data yang akan menghasilkan laporan n- laporan berisi
informasi yang di butuhkan ekeskutif. Dalam perancangan ini digunakan beberapa
alat pemodelan, yaitu :
1. Metode kuantitatif-deskriptif
yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan, atau
meringkaskan berbagai kondisi, situasi, fenomena, atau berbagai variabel
penelitian menurut kejadian sebagaimana adanya yang dapat dipotret,
diwawancara, diobservasi, serta dapat diungkapkan melalui bahan-bahan
dokumenter (Zainuddin, 2000).
2.
Metode Schematik Flowchart
Menurut Ladjamudin (2005) sistem
flowchart adalah bagan yang memperlihatkan urutan proses dalam sistem dengan
menunjukkan alat media input, output serta jenis media penyimpanan dalam proses
pengolahan data.
3.
Data Flow
Diagram (DFD)
Data Flow Diagram/Diagram Arus Data berfungsi untuk menjelaskan sistem
secara logika. DFD sering digunakan untuk menggambarkan sistem yang telah ada
atau pada sistem yang baru secara logika tanpa harus mempertimbangkan
lingkungan fisik dimana data tersebut akan mengalir, atau fisik dimana sistem
tersebut akan disimpan.
4. Entity Relation Diagram
(ERD)
ERD adalah model konseptual yang mendeskripsikan hubungan
antar penyimpanan (dalam DFD).
Menurut Kristanto (2003), dalam teknik Entity Relationship menggunakan entity dan atribut. Entity adalah obyek yang mempunyai eksistensi dan terdefinisi engan
baik. Himpunan entity yang sejenis
disebut entity set. Untuk model dari ER digambarkan dengan simbol persegi
panjang. Sedangkan relationship set yang merupakan hubungan yang terjadi antara
entity set digambarkan dengan simbol layang-layang.
6.
RANCANGAN SISTEM
Untuk
dapat mencapai keinginan yang dimaksudkan dalam rancangbangun Sistem Manajemen
Basisdata Terpadu UMMI, maka perlu dilakukan rancangan sistem dengan
langkah-langkah pokok sebagai berikut:
-
Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah
struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat.
-
Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara
rinci dan keseleruhan dari masing-masing bentuk informasi yang akan dihasilkan
atau disajikan.
-
Menganalisis kendala yang akan dihadapi dari permasalahan yang mungkin timbul dalam proses perancangan
sistem.
-
Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan,
sehingga dapat memudahkan dalam hal pengidentifikasian, analisis dan evaluasi
terhadap aspek yang ada dalam permasalahan manajemen & pengolahan data.
7.
KARAKTERISTIK IDBMS
1.
Subject Oriented.
DBMS
bersifat subject oriented artinya data didesain untu menganalisa data
berdasarkan subyek-subyek tertentu dalam organisasi, bukan berorientasi pada
proses atau fungsi aplikasi tertentu. Secara garis besar perbedaannya dengan
desain konvesional adalah:
-
Dirancang berdasarkan subyek-subyek tertentu.
-
Fokusnya pada pemodelan data dan desain data.
-
Fokusnya pada desain database dan proses.
-
Berisi data-data histori yang akan dipakai pada proses analisa
-
Berisi rincian data atau detail data.
-
Banyak aturan bisnis dapat tersaji antara tabel-tabel.
-
Relasi antara tabel-tabel berdasarkan aturan terkini (selalu
mengikuti rule yang terbaru)
2.
Integrated.
IDBMS
bersifat integrated artinya bahwa harus menyimpan data-data yang berasal
dari sumber-sumber yang terpisah kedalam suatu format yang konsisten dan saling
terintegrasi satu dengan yang lainnya. Dengan demikian data tidak bisa
dipecah-pecah karena data yang ada merupakan suatu kesatuan yang menunjang
keseluruhan konsep IDBMS itu sendiri. IDBMS harus dapat memecahkan
masalah-masalah seperti konflik penamaan variabel dan inkonsistensi diantara
ukuran-ukuran yang dipakai didalamnya dengan cara konsistensi dalam pemberian
nama, penentuan pengukuran ukuran dari tipe variabel, struktur coding,
serta penentuan atribut data secara fisik.
3.
Time Variant
Data
dalam IDBMS berhubungan dengan suatu titik atau point dalam suatu
periode tertentu (semester, kuartal, tahun fiskal). Data tersebut merupakan
data hasil summary. Hal ini membantu dalam menentukan performa data
query serta dalam membentuk pengertian bisnis.
4.
Nonvolatile
Data
dalam IDBMS ada yang bersifat ReadOnly, pengguna tidak dapat mengubah
data. Tidak hanya dalam mengumpulkan data (data capture), IDBMS
berfungsi untuk mendukung Reporting System. Selain terdapat tiga operasi
yaitu: insert, update dan delete, dalam IDBMS ditambahkan dua
operasi yaitu loading dan akses data (data query).
8.
RUANG LINGKUP SISTEM (SCOPE)
Sebagaimana telah
diuraikan dalam tujuan sebelumnya, maka sebagaitahap awal Rancang bangun Sistem
Informasi Kavling tanah , yang akan dibangun, yaitu: Data Center
Services, dengan empat komponen utama (modul), yaitu :
a.
Customer
Subsistem ini melayani
fungsi-fungsi bidang Customer . Dimana hal ini berhubungan juga dengan
ADMINISTRATOR untuk menentukan lokasi kavling
Meliputi:
-
Pengisian Formulir Customer
-
Pengisian Angsuran
Manfaat:
-
Memudahkan konsumen dalam
mencari kavling tanah.
-
Memudahkan proses pembelian
tanah.
-
Memudahkan pembayaran.
b. Administrator
Subsistem ini melayani
fungsi-fungsi bidang Admin. Dimana admin meliputi Penginputan
alamat kantor, penginputan data tanah, List
data pembeli, dan List Angsuran.
Meliputi:
-
Penginputan alamat kantor
-
penginputan data tanah
-
List data pembeli
-
List Angsuran
Manfaat:
-
Meyakinkan konsumen
-
Menghindari penipuan
9.
TAHAP DAN LINGKUP PEKERJAAN
Untuk dapat
melaksanakan pekerjaan rancangbangun sistem, maka tahap dan lingkup pekerjaan
yang akan dilaksanakan sebagai berikut:
a.
Mengumpulkan data dari setiap bagian yang terlibat dan perangkat
pengolahan data yang telah ada.
b.
Melakukan penelaahan, analisis, dan evaluasi terhadap masalah yang
dihadapi dan keinginan yang akan dicapai dengan cara mengamati sumber dan
pengelola data yang telah ada untuk digunakan sebagai bahan masukan ke dalam
suatu perangkat lunak dan perangkat keras berupa.
-
Mempelajari aliran data dan informasi dari setiap bagian yang ada
pada PT.AGUNG PODOMORO GROUP (Internal Source), serta organisasi atau
lembaga lainnya yang berada di luar PT.Agung Podomoro Group (External Source)
yang terlibat di dalam kegiatan manajemen & pengolahan data untuk digunakan
sebagai bahan analisis dan evaluasi dalam menyusun struktur data.
-
Mempelajari spesifikasi masukan data dan keluaran informasi dari setiap
bagian serta penyebaran dan pemakaian informasi tersebut.
-
Mempelajari format masukan, format keluaran, dan tata cara penyajian
informasi serta hal-hal yang menyangkut administrasi informasi untuk
dipergunakan sebagai bahan dalam menyusun perangkat sistem yang akan
diterapkan.
-
Mempelajari sistem dokumentasi data dan informasi yang bersifat
administratif.
-
Mempelajari perangkat keras dan perangkat lunak serta
sistem-sistem pengolahan data dan penyajian informasi yang telah ada dan
berjalan sampai di setiap bagian yang ada.
-
Mempelajari peluang untuk perluasan dan pengembangan aspek informasi
yang diolah (dalam bentuk grafis, diagram, tabel, dll.) maupun yang akan
disimpan serta kendala yang dapat mempengaruhinya.
c.
Merumuskan dan menyusun struktur data yang telah diperoleh untuk
dikembangkan dan atau ditingkatkan menjadi sebuah struktur yang akan memberikan
kemudahan dalam pemrograman sistem dan keluwesan (flexibility) keluaran
informasi yang dihasilkan.
d.
Pengkajian mengenai rangkaian sistem, peranti lunak dan peranti
keras dalam bentuk sistem jaringan informasi terpusat (integrated
information Network System).
10.
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN (TIME)
Secara
garis besar pelaksanaan pekerjaan penyusunan Sistem Manajemen Basisdata Terpadu
dan Penyajian informasi pada UMMI terdiri atas 6 tahap kerja yang runtun dan sinambung
serta saling mendukung seluruh pelaksanaan pekerjaan yang akan membutuhkan
waktu selama 50 bulan kalender kerja seperti terlihat dalam tabel sebagai
berikut:
KODE KEGIATAN
|
DESKRIPSI KEGIATAN
|
WAKTU (HARI)
|
KEGIATAN MENDAHULUI
|
A
|
Memilih
manager proyek
|
1
|
-
|
B
|
Menetapkan
tim proyek
|
1
|
A
|
C
|
Menetapkan
Anggaran
|
3
|
B
|
D
|
Pembuatan
Cakupan Proyek
|
2
|
C
|
E
|
Pembuatan Scope of Work
|
1
|
C
|
F
|
Pembuatan WBS
|
2
|
E
|
G
|
Pengerjaan desain website
|
11
|
F
|
H
|
Pengerjaan logic program
|
11
|
G
|
I
|
Pengujian website
|
2
|
F,G
|
J
|
Implementasi program
|
1
|
I
|
K
|
Analisis proyek
|
10
|
I,J
|
L
|
Penyerahan produk proyek
|
5
|
K
|
Gant Chart
|
11.
BIAYA & CARA PEMBAYARAN (COST)
Untuk
dapat melaksanakan pekerjaan rancangbangun Sistem Informasi kavling tanah
tersebut di atas dengan baik sesuai rencana kerja yang telah disusun, maka
besarnya biaya yang dibutuhkan adalah:
Besar dan cara
pembayaran disesuaikan dengan hasil kesepakatan (negosiasi) dan kemampuan dari
owner (PT. Agung Podomoro Group)seperti:
1. Pada saat kontrak kerjasama ditandatangani,
sebesar 50%.
2. Selanjutnya diangsur tiap bulan sesuai lamanya
proyek.
12. TENAGA AHLI
Untuk dapat melaksanakan pekerjaan Sistem Informasi Kavling Tanah tersebut
diatas, serta pelaksanaan dalam pengolahan data dan penyajian informasi,
diperlukan kerjasama tim dengan bidang keahlian yang saling mendukung antara
pihak pengembang (Developer/ Consultant) dengan pemakai/ pemilik (User/
Owner). Riwayat Hidup dan Pengalaman Proyek terlampir.
13.
KESIMPULAN
Hasil yang diharapkan dari rancangan Sistem Informasi Kavling
Tanah ini adalah adanya peningkatan produktivitas dan pelayanan dari PT. Agung Podomoro Group, dengan meningkatkan penggunaan dan optimalisasi
dari Teknologi Informasi sehingga aktivitas operasional menjadi lebih efektif
dan efesien, melalui terintegrasinya basisdata. Untuk mendukung pelaksanaan
dari IDBMS ini, dibutuhkan kerjasama
dari semua unit kerja yang ada di lingkungan dari PT. Agung Podomoro Group, sehingga hasil yang diharapkan dapat sesuai
dengan maksud dan tujuan dari rancangan Sistem Informasi Kavling Tanah ini.
0 komentar:
Posting Komentar